Sri Mulyani: Keuangan Negara Alat Mencapai Keadilan Sosial  

Senin, 31 Oktober 2016 18:08 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat memberikan keterangan terkait hasil Tax Amnesty tahap I di Kementerian Keuangan, Jakarta, 14 Oktober 2016. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berencana mendata jumlah PNS yang ada di Indonesia. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat memimpin upacara bendera dalam rangka Hari Oeang ke-70 hari ini mengemukakan pentingnya jajaran instansi yang dipimpinnya menjaga keuangan negara. Keuangan negara harus dijaga dengan baik, amanah, dan profesional.

Jajaran Kementerian Keuangan pun, kata Sri Mulyani, harus mampu membuat keuangan negara sebagai sumber kemakmuran rakyat. "Kita harus mampu menjadikan keuangan negara sebagai alat negara untuk mencapai keadilan sosial," katanya di hadapan para pegawai Kementerian Keuangan, lapangan upacara kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Senin, 31 Oktober 2016.

Sri Mulyani menegaskan pentingnya tugas mereka dalam menjaga, membangun, serta membesarkan negara, terutama melalui pengelolaan keuangan negara. "Tugas ini tertulis pada lambang Kementerian Keuangan, yakni nagara dana rakca atau penjaga keuangan negara. Keuangan negara adalah simbol penting untuk menyatakan suatu kemerdekaan dan kedaulatan negara.”

Saat ini, menurut Sri Mulyani, keuangan negara semakin berkembang. Keuangan negara mencakup seluruh penerimaan negara, baik dari pajak, kepabeanan dan cukai, serta penerimaan negara bukan pajak. "Keuangan negara juga mencakup seluruh kekayaan negara, baik yang dikelola langsung ataupun dikelola oleh badan usaha milik negara," tuturnya.

Selain itu, menurut Sri Mulyani, keuangan negara mencakup belanja negara, baik belanja untuk membayar gaji pegawai, guru, dokter, tentara, polisi, hakim, dan lain sebagainya ataupun belanja untuk membantu masyarakat miskin, membangun proyek-proyek infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan, serta menjaga keamanan negara.

Sri Mulyani menambahkan, saat ini perekonomian masih dipengaruhi kondisi global yang masih tidak pasti. Untuk itu, Sri menegaskan agar jajaran Kementerian Keuangan menjaga keuangan negara untuk membentengi perekonomian dalam negeri dari perlemahan ekonomi global dan perdagangan internasional, serta perlemahan harga komoditas.

Di akhir pidatonya, Sri Mulyani meminta agar seluruh jajaran Kementerian Keuangan untuk terus menjaga penerimaan negara. Hal itu harus dilakukan dengan meningkatkan serta memperluas basis penerimaan perpajakan. "Dan terus berupaya menanggulangi kebocoran dan menumpas korupsi," katanya.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

9 jam lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

14 jam lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

17 jam lalu

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut Indonesia sedang memfinalisasi paket pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap batu bara atau PLTU

Baca Selengkapnya

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

18 jam lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

1 hari lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

2 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

3 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

3 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

3 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

3 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya