RI Utang US$300 Juta ke Bank Dunia Kembangkan 3 Wisata Ini

Reporter

Jumat, 28 Oktober 2016 23:01 WIB

Sejumlah orang asik memancing di pinggiran Danau Toba di desa Tongging, Karo, Sumut, Sabtu (25/01). Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah berencana menggunakan pinjaman Bank Dunia senilai US$300 juta untuk mengembangkan infrastruktur pendukung akses ke kawasan pariwisata Danau Toba, Mandalika, dan Borobudur.


Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah menyatakan Kementerian PUPR Ridho Matari Ichwan telah menyampaikan surat kepada Bappenas mengenai pengusulan kegiatan penyusunan rencana induk terintegrasi untuk tiga destinasi wisata prioritas ke dalam Daftar Rencana Prioritas Pinjaman Luar Negeri (DRPPLN)/ Green Book 2016.


Rencananya dalam total nilai pinjaman yang diberikan, sebanyak US$ 6 juta di antaranya akan digunakan untuk pembuatan rencana induk terintegrasi yang melibatkan konsultan internasional.


Integrated masterplan-nya akan lelang internasional, karena pembangunanya harus menyesuaikan dengan standar turis mancanegara yang menjadi target kita. Lelang untuk studi kelayakannya akan selesai April tahun depan,” ujarnya dalam satu diskusi di Jakarta, Jumat (28 Oktober 2016).


Dia mencontohkan, salah satu fasilitas yang akan menggunakan standar internasional antara lain toilet-toilet yang berada di kawasan pariwisata. Meski demikian, dia memastikan penataan kawasan pariwisata tetap akan mempertahakan tradisi setempat.


Advertising
Advertising

“Arahan Pak Wapres, kita membangun bukan berdasarkan kesukaan kita, tetapi menyesuaikan dengan kesukaan mancanegara. 60% turis yang ke Indonesia kan untnuk wisata budaya termasuk kuliner, kita mencoba mengadaptasi terhadap itu,” ujarnya.


Dia mengatakan World Bank berkomitmen memberikan pinjaman sebesar US$200 juta, sementara US$ 100 juta sisanya akan dicarikan sumber dana lain. Pencairan pinjaman itu direncanakan efektif pada Juli 2017.


Selain Bank Dunia, Rido mengaku banyak investor asing seperti halnya Korea, dan India yang menyatakan ketertarikannya untuk mengembangkan kawasan pariwisata. Namun, semuanya masih dalam tahap awal dan penjajakan.


BISNIS.COM

Berita terkait

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

9 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

1 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

2 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

3 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

3 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

3 hari lalu

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.

Baca Selengkapnya