Pengunjung menikmati pemandangan Gunung Anak Krakatau dari dermaga di objek wisata Tanjung Lesung, Kabupaten Pandegelang, Banten, Senin (24/12). Libur bersama terkait perayaan Natal dimanfaatkan sejumlah warga untuk berlibur ke pantai sebagai pilihan alternatif. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong tak menampik sektor properti kurang bergairah. Namun, jika target Kementerian Pariwisata dalam memajukan pariwisata berjalan lancar, investasi sektor properti akan kecipratan pengaruh manisnya.
"Minimal akan banyak hotel baru," kata Thomas di kantornya, Kamis, 27 Oktober 2016. Menurut dia, tanda-tanda tersebut sudah mulai terlihat dari data pariwisata Manado yang kedatangan 12 ribu wisatawan asal Cina selama sebulan. Sebelumnya, angka tersebut hanya angka rata-rata tahunan.
Begitu juga dengan pembangunan kawasan ekonomi khusus pariwisata Mandalika dan Tanjung Lesung. "Kami harus berterima kasih kepada maskapai yang memperbanyak rute penerbangannya," ucap Lembong.
Tak hanya industri properti, Thomas optimistis seluruh sektor pengolahan juga akan tumbuh pada masa mendatang. Pemerintah, akan terus memperbaiki iklim investasi dengan kemudahan birokrasi dan regulasi.
Presiden Joko Widodo, kata Thomas, menekankan betul kabinetnya untuk mengundang investasi swasta, baik dari dalam maupun luar negeri. Tak tanggung-tanggung, survei ranking kemudahan bisnis dari Bank Dunia harus diperbaiki di level 40-an dari level 91 sekarang.
Adapun realisasi investasi kuartal ketiga 2016 telah mencapai 76 persen atau senilai Rp 453 triliun. "Memang tumbuh hanya 13 persen, tapi saat ekonomi sulit seperti ini bisa tumbuh saja sudah baik," kata Deputi Bidang Pengendalian dan Pengawasan BKPM, Azhar Lubis.