Penetrasi Jasa Konstruksi Asing Kian Tak Terbendung

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Rabu, 26 Oktober 2016 01:00 WIB

Ilustrasi proyek pembangunan/bangunan bertingkat/Apartemen. ANTARA/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Memasuki Era Masyarakat Ekonomi ASEAN, masuknya badan usaha jasa konstruksi asing (BUJKA) kian tak terbendung. Hal itu perlu diimbangi dengan ekspansi Badan Usaha Jasa Konstruksi Nasional ke pasar global.

Menurut data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang disusun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), per awal Oktober 2016, Cina berada di peringkat teratas BUJKA, disusul Korea Selatan di posisi kedua.

Gabungan Pelaksana Konsruksi Seluruh Indonesia (Gapensi) menilai gencarnya Cina dalam melakukan ekspansi ke negara lain memperoleh dukungan penuh dari pemerintahannya. Pemerintah Cina selain memperkuat pangsa dalam negeri juga mendorong BUJK yang besar untuk menggarap proyek-proyek di luar negeri tanpa memperdulikan kendala bahasa ataupun budaya.

Wakil Sekretaris Jenderal II Gapensi, Errika Ferdinata mengatakan pemerintah Indonesia semestinya juga melakukan hal serupa. Dia mengharapkan pemerintah melakukan langkah konkret seperti mendorong BUMN yang masuk dalam kategori besar gencar dalam melakukan ekspansi ke negara lain supaya tidak berebut kue konstruksi dengan sektor kecil dan menengah. Dengan demikian, sektor kecil dan menengah mampu memperkuat pangsa dalam negeri.

Tak hanya itu, sebelum berlakunya era MEA, negara Asia semisal Cina dan Jepang telah lama memperluas pasar global. Dia mengaku meski pengerjaan infrastruktur di tanah air tengah menggeliat, namun hingga kini sektor kecil dan menengah belum merasakan dampaknya.

"Sudah kami katakan dalam beberapa kali rapat dengan kementerian bahwa kami belum merasakan yang namanya 'booming infrastruktur'. Harusnya mempersiapakan sambil menguatkan kontraktor dalam negeri, yang besar-besar keluar negeri jangan besar kecil main semua di sini. Yang besar nantinya juga hanya akan kuat di negeri sendiri,” katanya Minggu, 24 Oktober 2016.

Selama ini, menurut Errika, tidak ada relasi yang solid antara kontraktor besar dengan sektor kecil dan menengah di tanah air . Selain itu tak adanya motivasi dari BUMN besar dalam berekspansi karena merasa telah memiliki pangsa pasar yang besar dalam negeri.

Tim Teknis Pemberian Izin Usaha di Bidang PUPR PTSP BKPM, Agung Dermawan mengatakan hingga awal Oktober ini tercatat Cina memliki 49,5 BUJKA yang terdaftar aktif, sementara Korea Selatan memiliki 46 BUJKA. Angka tersebut tidak bulat lantaran terdapat BUJK asal China yang terintegrasi dengan duajenis sertifikat dengan masa berlaku yang berbeda yakni aktif dan tak aktif.

Sementara itu hingga awal Oktober 2016, terdapat 591 BUJKA terdaftar di Indonesia dengan status 227 aktif, 292 tidak aktif serta 75 tutup.
BISNIS.COM

Berita terkait

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

1 menit lalu

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

Setelah sebulan kejadian penyerangan pada relawan World Central Kitchen, LSM itu sekarang siap beroperasi kembali

Baca Selengkapnya

Jelang Semifinal Piala Asia U-23 2024, Pemain Uzbekistan Ini Sebut Timnas Indonesia Punya Tim Kuat

3 menit lalu

Jelang Semifinal Piala Asia U-23 2024, Pemain Uzbekistan Ini Sebut Timnas Indonesia Punya Tim Kuat

Pemain Timnas Uzbekistan U-23, Umarali Rakhmonaliev, mewaspadai kekuatan Timnas Indonesia di semifinal Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Sempat Ditunda, Sidang Perdana Praperadilan Panji Gumilang akan Digelar Hari Ini

8 menit lalu

Sempat Ditunda, Sidang Perdana Praperadilan Panji Gumilang akan Digelar Hari Ini

Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun, Abdussalam Panji Gumilang, mengajukan gugatan praperadilan atas penetapan tersangka pencucian uang

Baca Selengkapnya

Peluang PKS Merapat ke Prabowo, Gerindra-Golkar-PAN Respons Begini

10 menit lalu

Peluang PKS Merapat ke Prabowo, Gerindra-Golkar-PAN Respons Begini

Peluang PKS merapat ke kubu Prabowo mendapatkan respons dari Partai Gerindra, Golkar, dan PAN. Apa responsnya?

Baca Selengkapnya

Apple Singkirkan 3 Aplikasi AI yang Bisa Bikin Foto Telanjang dari App Store

12 menit lalu

Apple Singkirkan 3 Aplikasi AI yang Bisa Bikin Foto Telanjang dari App Store

Menurut keterangan Apple, tiga aplikasi AI itu melabeli dirinya sebagai generator seni. Sudah ada di App Store dua tahun.

Baca Selengkapnya

Gerindra Tegaskan Penyusunan Kabinet Prabowo Belum Dimulai

15 menit lalu

Gerindra Tegaskan Penyusunan Kabinet Prabowo Belum Dimulai

Sufmi Dasco Ahmad menegaskan bahwa presiden terpilih Prabowo Subianto belum pernah mengeluarkan susunan kabinet resmi.

Baca Selengkapnya

Khofifah Ungkap Alasan Kembali Gandeng Emil dalam Pilkada Jatim 2024

16 menit lalu

Khofifah Ungkap Alasan Kembali Gandeng Emil dalam Pilkada Jatim 2024

Khofifah menyatakan kembali berproses bersama Emil dalam Pilkada Jatim 2024 pada November 2024.

Baca Selengkapnya

Indonesia vs Uzbekistan di Piala Asia U-23 2024, Tim Serigala Putih Sudah Siap Hadapi Laga Sulit

17 menit lalu

Indonesia vs Uzbekistan di Piala Asia U-23 2024, Tim Serigala Putih Sudah Siap Hadapi Laga Sulit

Pemain Uzbekistan U-23 Umarali Rakhmonaliev mewaspadai kekuatan Timnas Indonesia sebagai tim debutan di Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Satu Hari Bersama Joko Pinurbo di Seminari Mertoyudan

23 menit lalu

Satu Hari Bersama Joko Pinurbo di Seminari Mertoyudan

Berikut perjalanan Tempo dengan penyair Joko Pinurbo di Seminari Mertoyudan, sebelas tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

30 menit lalu

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja angkat bicara soal pengurangan jumlah bandara internasional di Indonesia.

Baca Selengkapnya