Pembangunan Wisata Akan Difokuskan di Tiga Destinasi Utama  

Reporter

Jumat, 21 Oktober 2016 15:32 WIB

Wapres Jusuf Kalla (ketiga kanan) mendapat penjelasan dari Dirut PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Abdulbar M Mansoer (kedua kanan) mengenai rencana pengembangan kawasan wisata Mandalika saat peresmian Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Kuta, Praya, Lombok Tengah, NTB, 12 Desember 2015. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah akan memfokuskan pembangunan pariwisata di tiga destinasi utama. Langkah ini dilakukan untuk mengejar target wisatawan 20 juta kunjungan per tahun pada 2017.

"Pembangunan tujuan wisata baru itu akan difokuskan di tiga destinasi, yaitu Mandalika, Borobudur, dan Danau Toba," kata Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Jumat, 21 Oktober 2016, seusai rapat di kantor Wakil Presiden, Jakarta. Rapat itu juga dihadiri, antara lain, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Tom Lembong.

Luhut mengatakan pembangunan destinasi wisata itu akan dilakukan secara terintegrasi antar-kementerian, misalnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Pariwisata, serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. "Kami berharap awal bulan sudah kami finalisasi dan nanti akan kami buat siapa berbuat apa," ujar Luhut.

Kementerian Pariwisata Arief Yahya mengatakan akan ada pinjaman dari Bank Dunia untuk pengembangan tiga destinasi wisata tersebut. Total pinjaman akan mencapai US$ 200 juta. "Pinjamannya akan dibagi dua, yang pertama Project Preparation Fund akan diluncurkan Januari 2017, sementara signing loan-nya pada Juni 2017, dan efektifnya mulai Juli 2017," tutur Arief.

Sebelumnya, pemerintah berencana membangun sepuluh destinasi wisata dengan dana yang dibutuhkan mencapai US$ 20 miliar. Arief mengatakan, jika diasumsikan US$ 20 miliar itu adalah Rp 200 triliun, kebutuhan untuk pembangunan public utilities (sarana dan prasarana publik) diperkirakan Rp 100 triliun. Dari kebutuhan Rp 100 triliun ini, pemerintah hanya sanggup menyediakan Rp 30 triliun.

Laporan dari Kementerian Keuangan, kata Arief, dalam setahun rata-rata anggaran seluruh kementerian/lembaga yang digunakan untuk infrastruktur pariwisata mencapai Rp 6 triliun per tahun. "Kalau lima tahun, berarti Rp 30 triliun. Kebutuhan kami Rp 100 triliun, jadi semua infrastruktur seperti itu," ucap Arief.

Karena itulah dia mengatakan dibutuhkan pembiayaan dari luar, misalnya dari Bank Dunia. Dana dari Bank Dunia ini akan digunakan untuk pembangunan sarana dan prasarana, misalnya memperbaiki jalan dan akses ke lokasi. Adapun kebutuhan Rp 100 triliun lagi diharapkan berasal dari investasi swasta.

Tom Lembong mengatakan pembukaan kesempatan bagi swasta untuk berinvestasi dalam pengembangan destinasi wisata ini adalah kesempatan bagus. "Saya sangat exciting karena menurut saya ini peluang investasi yang luar biasa," katanya.

Dia memberi contoh, pelaku usaha yang berinvestasi pertama kali di Bali 20 tahun lalu mendapat hasil yang sudah berlipat saat ini. "Jadi sekarang harus dilihat kami bikin 'Bali' baru," ujarnya. Dia menambahkan, BKPM siap untuk memastikan pengembangan destinasi wisata ini menjadi investasi yang bankable dan investable.

AMIRULLAH

Berita terkait

Saat Capres Ganjar Pranowo Sindir 3 Purnawirawan Jenderal yang Disebutnya Mencla-mencle

8 Februari 2024

Saat Capres Ganjar Pranowo Sindir 3 Purnawirawan Jenderal yang Disebutnya Mencla-mencle

Ganjar Pranowo bilang ada purnawirawan jenderal yang menyebut jangan memilih calon tertentu karena latar belakangnya tapi kini berbalik arah mendukung

Baca Selengkapnya

Cerita Luhut Sakit dan Tawaran Pemulihan dari Menlu Singapura

11 Oktober 2023

Cerita Luhut Sakit dan Tawaran Pemulihan dari Menlu Singapura

Cerita Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang sakit hingga mendapat tawaran pemulihan dari Menlu Singapura.

Baca Selengkapnya

Hari Pelaut Sedunia: Mengenal Pengertian Ekonomi Maritim

27 Juni 2023

Hari Pelaut Sedunia: Mengenal Pengertian Ekonomi Maritim

Ekonomi maritim Indonesia memiliki potensi besar bagi perekonomian nasional. Apakah itu ekonomi maritim?

Baca Selengkapnya

Buka Prodi Metalurgi dan Material, Unhas Gandeng Kemenkomarves

14 April 2023

Buka Prodi Metalurgi dan Material, Unhas Gandeng Kemenkomarves

Unhas menggandeng Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi untuk membuka prodi Metalurgi dan Material.

Baca Selengkapnya

Melatih Tentara Main Musik, Maestro Biola Ini Diberi Pangkat Letkol Tituler

12 Desember 2022

Melatih Tentara Main Musik, Maestro Biola Ini Diberi Pangkat Letkol Tituler

Sebelum Deddy Corbuzier memperoleh pangkat Letkol Tituler, Idris Sardi sudah lebih dulu mendapatkannya

Baca Selengkapnya

Luhut: Jika Ditanya Kapan Hidup Paling Bahagia, Saya Jawab saat Masih Jadi Tentara

8 Oktober 2022

Luhut: Jika Ditanya Kapan Hidup Paling Bahagia, Saya Jawab saat Masih Jadi Tentara

Luhut mengaku titik yang paling membuatnya bungah adalah saat menjadi tentara.

Baca Selengkapnya

Dunia Melihat Indonesia sebagai Negara Super Power Mini, Apa Maksud Luhut

28 September 2022

Dunia Melihat Indonesia sebagai Negara Super Power Mini, Apa Maksud Luhut

Luhut Binsar Panjaitan menceritakan beberapa pakar ekonomi di Amerika Serikat memuji kondisi perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya

Korea-Indonesia MTCRC Jalin Kerja Sama Maritim dengan UNHAS

3 Agustus 2022

Korea-Indonesia MTCRC Jalin Kerja Sama Maritim dengan UNHAS

Korea-Indonesia Marine Technology Cooperation Research Center (MTCRC) memperluas kerja sama dengan instansi pendidikan Universitas Hasanuddin (UNHAS).

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa di Central South University Cina, Kuota 50 Orang

27 Mei 2022

LPDP Buka Beasiswa di Central South University Cina, Kuota 50 Orang

LPDP membuka pendaftaran beasiswa untuk program S2 di School of Metallurgy and Environment, Central South University Cina. Cek syarat dan tahapannya.

Baca Selengkapnya

Sarapan Bareng Erick Thohir, Sultan HB X Bahas Borobudur Sampai Jalan Tol

21 Februari 2022

Sarapan Bareng Erick Thohir, Sultan HB X Bahas Borobudur Sampai Jalan Tol

Gubernur DIY Sultan HB X dan Menteri BUMN Erick Thohir juga melakukan pertemuan dan pembicaraan empat mata secara tertutup.

Baca Selengkapnya