BI: Suku Bunga Kredit Perbankan akan Terus Turun

Reporter

Kamis, 20 Oktober 2016 19:29 WIB

TEMPO/Nita Dian

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia kembali menurunkan suku bunga acuan 7 Days Repo Rate sebesar 25 basis poin (bps) dari sebelumnya 5 persen menjadi 4,75 persen. Dengan demikian, suku bunga deposito maupun kredit perbankan juga akan bertransmisi atau mengikuti tren penurunan ini.

"Suku bunga kredit akan terus turun sampai akhir tahun, kita perkirakan paling tidak sekitar 15-20 basis poin," ujar Direktur Departemen kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia Juda Agung, di Kompleks Bank Indonesia Thamrin, Jakarta, Kamis, 20 Oktober 2016.

Menurut Juda, penyesuaian suku bunga kredit dan deposito sejalan dengan pelonggaran suku bunga acuan BI. Penurunan akan lebih cepat lagi, jika suku bunga acuan BI diturunkan kembali ke depannya. "Sekarang trennya memang menurun."

Juda menjelaskan jika dilihat berdasarkan kelompok modal perbankan, bank BUKU I, II, dan sebagian III penurunan suku bunga depositonya lebih cepat dibandingkan dengan bank besar di BUKU IV. Sedangkan, untuk suku bunga kredit berlaku sebaliknya.

Baca: Dua Tahun Jokowi-JK, Utang Meningkat tapi Masih Terkendali

Menurut Juda, dalam kondisi saat ini tampak tidak ada perang suku bunga seperti yang terjadi pada 2013-2014 lalu. Hal ini disebabkan oleh stance kebijakan moneter yang cenderung longgar. "Likuiditas juga sangat terjaga, sekarang posisi operasi moneter di atas Rp 300 triliun," ucapnya.

Selain 7 Days Repo Rate, suku bunga deposit facility diturunkan 25 bps dari 4,25 persen menjadi 4 persen dan lending facility diturunkan dari 25 bps dari 5,75 persen menjadi 5,5 persen. Suku bunga tersebut berlaku efektif mulai 21 Oktober mendatang.

Sebelumnya, Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara mengatakan saat ini suku bunga deposito sudah turun 91 basis point (bps) pasca-penurunan suku bunga acuan sebanyak 100 bps di awal tahun lalu. Sedangkan suku bunga kredit untuk modal kerja dan investasi turun 65 bps, dan suku bunga kredit konsumsi baru 9 bps.

Simak: Kapolsek Tangerang Diserang, Ditemukan Stiker ISIS di Pospol

"Memang menurut saya ruang penurunan suku bunga deposito dan kredit masih ada," ujar Mirza, di kompleks Bank Indonesia, Thamrin, Jakarta, Senin, 22 Agustus 2016.

Mirza mengatakan hal ini sudah mulai tercermin dari suku bunga surat utang pemerintah yang dijual ke masyarakat sudah menunjukkan tren penurunan. Contoh terbaru, pemerintah mengeluarkan sukuk tabungan berjangka dua tahun dengan suku bunga 6,9 persen.

GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

1 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

1 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

2 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

2 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

2 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

3 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya