Menteri Susi Dorong Pengolahan Ikan di Kawasan Timur

Kamis, 20 Oktober 2016 18:12 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, menyampaikan sambutan pada pembukaan Simposium Fishcrime kedua di Yogyakarta, 10 Oktober 2016. Penyelenggaraan Simposium Fishcrime kali ini diikuti 250 peserta dari 46 negara. TEMPO/Pius Erlangga

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah akan akan membangun industri pengolahan ikan di daerah Timur Indonesia untuk memudahkan nelayan menjual hasil tangkapannya. Pasalnya, selama ini terjadi perbedaan yang signifikan dalam penentuan harga jual ikan di sejumlah daerah.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyebutkan, harga ikan yang dipasarkan di Kawasan Timur Indonesia sangat murah dibandingkan daerah lain. Sebab, di kawasan timur tidak ada tempat pendingin untuk ikan karena tidak ada listrik dan juga sulitnya transportasi.

Susi mencontohkan, harga ikan tenggiri olahan di Kawasan Timur Indonesia hanya Rp 3 ribu per ekor. Sementara harga ikan tersebut bila dijual di Jawa bisa mencapai Rp 30-40 ribu per ekor. "Dan masih banyak orang yang mau beli," ujarnya dalam acara Dua Tahun Pemerintahan Jokowi-JK Reformasi Bidang Kelautan di Jakarta, Kamis, 20 Oktober 2016.

Oleh karena itu, kata Susi, tugas pemerintah selanjutnya adalah melakukan pemerataan jumlah industri pengolahan. Kemudian adanya transportasi yang memudahkan ikan keluar dari wilayah penangkapan ke pasar. "Makanya yang dibutuhkan saat ini adalah membuka gerbang langsung," ucapnya. Karena apabila tidak, biaya transportasi wilayah dari Barat ke Timur akan terus mahal.

Nantinya melalui Instruksi Presiden (Inpres) yang meminta Kementerian Perhubungan dan Kementerian BUMN agar membuka jalan langsung ke daerah atau negara yang akan dituju, misalnya dari Merauke langsung ke Australia. Pasalnya, biaya kontainer dari Australia ke Jakarta lebih murah dibandingkan dari Kupang ke Jakarta.

Dengan rute seperti itu diharapkan akan mempermudah jalur ekspor ikan. Tidak akan lagi ada misal harga ayam di Saumlaki Rp 100 ribu per ekor karena distribusinya panjang. "Mahal karena jalan-jalan dulu baru sampai ke Saumlaki," kata dia.

Lebih jauh, Susi mengatakan industri perikanan yang ada di Merauke, Wanam, dan Ambon dikabarkan tidak beroperasi sama sekali tidak benar. "Adanya industri pencurian ikan, bukan pengolahan ikan di sana," ujarnya.

Susi menyebutkan yang terjadi selama ini pengusaha membangun pabrik agar kapal asing milik pengusaha tersebut bisa masuk untuk menangkap ikan. "Makanya aneh kalau dibilang industri tutup di sana. Padahal gak ada industri di sana," kata dia.

ODELIA SINAGA

Berita terkait

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

4 hari lalu

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

4 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

8 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

25 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

39 hari lalu

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

Berita terpopuler bisnis pada Senin, 25 Maret 2024, dimulai dari respons Sri Mulyani Indrawati soal ramai pembahasan barang bawaan ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

39 hari lalu

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

Berita terkini: Berapa nilai THR yang diterima Jokowi dan Ma'ruf Amin? Kisah Sri Mulyani saat dirayu Susi Pudjiastuti untuk pulang ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

39 hari lalu

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.

Baca Selengkapnya

KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

45 hari lalu

KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

Anggaran untuk mendukung perempuan dan disabilitas yang ada dalam sektor perikanan nasional.

Baca Selengkapnya

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

28 Februari 2024

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

Produksi terbesar diperoleh dari sektor produksi garam rakyat yang mencapai 2,2 juta ton,

Baca Selengkapnya

Terkini: Wanti-wanti Susi Pudjiastuti soal Makan Siang Gratis Prabowo, Investor Pertanyakan Kelanjutan IKN

18 Februari 2024

Terkini: Wanti-wanti Susi Pudjiastuti soal Makan Siang Gratis Prabowo, Investor Pertanyakan Kelanjutan IKN

Berita terkini bisnis pada siang ini dimulai dari Susi Pudjiastuti yang mengingatkan soal program makan siang gratis Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya