Seorang siswa Sekolah Dasar melihat pekerja di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 9 September 2016. Tempo/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk membuat perencanaan target BEI dalam rangka meningkatkan kuantitas dan kualitas perusahaan tercatat serta kapabilitas anggota bursa pada 2017.
Direktur Utama BEI Tito Sulistio menuturkan rencana kerjanya pada 2017 akan difokuskan pada pengembangan variasi layanan untuk meningkatkan kualitas perusahaan tercatat. Dengan rencana itu, BEI menargetkan dapat mencapai 35 emiten yang mencatatkan saham baru melalui initial public offering atau IPO.
“Target-target tersebut dibuat dengan mempertimbangkan akan adanya peningkatan perekonomian nasional pada 2017, sehingga kepercayaan perusahaan tercatat untuk dapat menghimpun modal dari pasar modal dan meningkatkan minat mereka untuk IPO,” ujar Tito Sulistio saat ditemui setelah menyelenggarakan RUPSLB di Bursa Efek Indonesia, Kamis, 20 Oktober 2016.
Menurut Tito, penambahan jumlah perusahaan tercatat di BEI dilakukan dengan pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan edukasi bagi calon-calon perusahaan tercatat, penguatan underwriter dan profesi penunjang, pendirian Pusat Informasi Go Public (PIGP) di beberapa daerah, serta pengembangan inkubator untuk start up company dan UKM. “Kami juga mengimbau pangsa pasar, jadi ada 52 perusahaan dalam negeri yang memiliki revenue di atas 50 persen, tapi mencatatkan saham di bursa luar negeri, itu juga kami imbau untuk listing di sini,” ucap Tito.
Selain itu, BEI tetap melaksanakan berbagai rencana kerja secara berkesinambungan untuk pengembangan anggota bursa, investor, dan ketahanan pasar modal Indonesia. Dalam pengembangan investor, BEI bersama anggota bursa (AB) akan terus melaksanakan kegiatan di seluruh Indonesia dalam rangka kampanye “Yuk Nabung Saham”. Sedangkan dari sisi pengembangan AB, BEI berencana mengembangkan sistem mobile trading yang diharapkan dapat mendukung aktivitas jual dan beli efek oleh investor dapat berjalan secara lebih efisien.
Tito menambahkan, pihaknya juga sudah berbicara dengan Kementerian BUMN untuk melakukan listing terhadap anak usaha BUMN di bursa efek. “Kami sudah bicara, ada 14 anak usaha BUMN yang akan masuk bursa tahun depan. Lalu kami juga sedang meminta perusahaan yang punya pinjaman ke bank lebih dari Rp 1 triliun untuk wajib listing,” tutur Tito.
Sebelumnya, pada 2015, BEI juga menargetkan akan ada 35 emiten baru yang bisa mencatatkan saham mereka di Bursa Efek. Namun, hingga saat ini, jumlah emiten yang baru terdaftar hanya 18.
Erick Thohir Rombak Pimpinan Hutama Karya, Tunjuk Eks Panglima TNI Yudo Margono Jadi Komisaris Utama
2 Februari 2024
Erick Thohir Rombak Pimpinan Hutama Karya, Tunjuk Eks Panglima TNI Yudo Margono Jadi Komisaris Utama
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir merombak jajaran pimpinan PT Hutama Karya (Persero). Berdasarkan Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI),
Mahkamah Agung Tolak Kasasi Greylag Entities, Begini Respons Garuda Indonesia
1 Februari 2024
Mahkamah Agung Tolak Kasasi Greylag Entities, Begini Respons Garuda Indonesia
Mahkamah Agung menolak permohonan kasasi Greylag Entities terhadap putusan permohonan pembatalan perdamaian yang sebelumnya memenangkan Garuda Indonesia.