Menko Maritim yang juga pejabat lama Plt Menteri ESDM Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) bersama Menteri ESDM Ignasius Jonan (kanan) dalam acara serah terima jabatan (sertijab) di Jakarta, 17 Oktober 2016. Tempo/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pihaknya menargetkan penurunan ongkos produksi migas yang menghasilkan (costrecovery) 2016 sampai menyentuh angka US$ 10,5 miliar. Untuk mencapai angka itu, Luhut memaparkan sejumlah langkah yang akan dilakukan.
"Pertama, menghilangkan inappropriatepayment yang dilakukan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS)," kata Luhut saat ditemui di gedung 2 Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa, 18 Oktober 2016.
Menurut Luhut, menghilangkan inappropriatepayment bisa dicapai dengan melakukan sejumlah hal, seperti membangun centralizedandintegrateddatabase serta melakukan compliancereview dari KKKS terhadap PTK 007 yang merupakan pedoman pengelolaan rantai suplai kontraktor. Selain itu, untuk menghilang inappropriate adalah menggunakan righttoaudit. Tahun ini telah dilaksanakan forensicaudit terhadap tujuh vendor KKKS dan ditemukan illicitpayment.
Hal kedua yang dilakukan adalah meningkatkan kualitas evaluasi workprogram dan budget kontraktor, seperti rapat evaluasi workprogram dan budget dengan kontraktor di kantor SKK Migas, sehingga proses konsultasi dan pengambilan keputusan oleh manajemen lebih cepat.
Ketiga, meningkatkan proses pengadaan bersama antar-KKKS dalam satu kontrak pengadaan yang dapat mengefisienkan biaya, meliputi pemanfaatan sharing, facilities, dan jasa pengadaan rig. Keempat, mengawasi KKKS yang teridentifikasi memiliki sistercompany dengan lebih melekat.
Luhut optimistis Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan serta Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar mampu membuat perhitungan lebih baik lagi soal costrecovery. "Tim Pak Jonan dan Arcandra akan membuat itu lebih bagus."