Sentimen Suku Bunga The Fed, IHSG Rawan Koreksi

Reporter

Selasa, 18 Oktober 2016 08:12 WIB

Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat ditutup naik tipis sebesar 0,02 poin menyusul harga minyak mentah dunia yang terkoreksi. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Spekulasi kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika(The Fed) yang semakin menguat menjelang akhir tahun akan mempengaruhi psikologis pasar hingga akhir tahun ini. Di sisi lain perkembangan ekonomi global masih dibayangi perlambatan sehingga menaikkan risiko pasar terutama di emerging market.

Pernyataan tentang bahaya tingkat bunga rendah dipertahankan dalam jangka panjang disampaikan Wakil Gubernur The Fed, Stanley Fischer. The Fed telah mendekati targetnya yakni perekonomian dalam kondisi full employment dan inflasi mencapai dua persen.

"Pernyataan Stanley Fischer ini dinilai The Fed akan segera menaikkan tingkat bunganya di akhir tahun ini," ucap analis ekonomi dari First Asia Capital David Sutyanto dalam pesan tertulisnya Selasa, 18 Oktober 2016.

Menurut David, kondisi tersebut akan mempengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan rupiah. Selain itu, pasar juga akan digerakkan dengan sejumlah rilis laba kuartal III sejumlah emiten.

David memperkirakan IHSG akan bergerak fluktuatif dalam rentang konsolidasi. "IHSG diperkirakan akan bergerak bervariasi dengan support di 5380 dan resisten di 5430 namun rawan koreksi," ucap David Sutyanto.

IHSG kemarin bergerak fluktuatif dalam rentang konsolidasi namun berhasil tutup di teritori positif, menguat 10,41 poin (0,19 persen) di 5410,30. Penguatan IHSG tertahan, menyusul data perdagangan Indonesia pada September yang dirilis BPS. Pada perdagangan kemarin pemodal asing masih mencatatkan penjualan bersih Rp 483,94 miliar.

Ekspor Indonesia periode tersebut turun 1,84 persen dibandingkan Agustus yang mencapai US$ 12,51 miliar. Begitu pula nilai impor yang turun 8,78 persen dibandingkan Agustus yang mencapai US$ 11,30 miliar. Surplus neraca perdagangan Indonesia September 2016 meningkat mencapai US$ 1,21 miliar dibandingkan bulan sebelumnya US$ 363 juta.

Penguatan IHSG kemarin lebih ditopang kenaikan saham-saham berbasiskan komoditas seperti tambang batubara dan perkebunan seiring kenaikan harga komoditasnya. Pasar juga mengantisipasi rilis laba kuartal III sejumlah emiten sektoral.

Sementara tadi malam bursa global kembali ditutup di teritori negatif. Indeks saham Eurostoxx di Uni Eropa tutup koreksi 0,54 persen di 3008,72. Di Wall Street indeks DJIA dan S&P masing-masing tutup koreksi 0,29 persen dan 0,30 persen di 18086,40 dan 2126,50.

Pasar Wall Street bergerak fluktuatif dipicu sejumlah sentimen seperti harga minyak mentah yang turun tadi malam 0,56 persen di US$ 50,07 per barel, respon atas rilis laba kuartal III sejumlah emiten, dan komentar pejabat bank sentral The Fed.

DESTRIANITA

Berita terkait

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

4 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

6 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

6 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

6 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

6 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

10 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

12 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

12 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.

Baca Selengkapnya

Setelah Anjlok Kemarin, IHSG Kini Menguat di Level 7,226,9

24 hari lalu

Setelah Anjlok Kemarin, IHSG Kini Menguat di Level 7,226,9

Setelah turun dalam kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG berhasil menguat di sesi pertama hari ini. IHSG menutup sesi di level 7,226,9 atau naik 0.83 persen.

Baca Selengkapnya