Pertamina EP Cepu Bukukan Produksi Minyak 74 Ribu Barel/Hari

Reporter

Senin, 17 Oktober 2016 15:56 WIB

Seorang karyawan sedang memeriksa pompa angguk di Distrik II Nglopo Pertamina EP (Explorasi dan Produksi). Cepu. Blora Jawa Tengah (13/4). TEMPO/Dinul Mubarok

TEMPO.CO, Jakarta - Pertamina EP Cepu, anak usaha Pertamina pemegang hak partisipasi 45 persen di Blok Cepu, membukukan produksi minyak 74 ribu barel per hari hingga Kuartal III-2016, naik 64 persen dibandingkan periode sama 2015 sebesar 45 ribu BOPD.

Menurut Direktur Utama PT Pertamina EP Cepu (PEPC), Adriansyah di Jakarta, Senin (17 Oktober 2016), peningkatan net to share atau bagian minyak bagi PEPC tersebut ditopang kenaikan produksi Lapangan Banyu Urip Blok Cepu yang melampaui target 165 ribu barel per hari.

Peningkatan produksi juga ditopang fasilitas produksi utama (central production facilities/CPF) dan kolam penampungan (reservoir) yang bekerja dengan sangat baik.

"Capaian produksi ini melampaui rencana kerja kami tahun ini, bahkan kami diminta untuk menaikkan produksi minyak menjadi 200 ribu BOPD untuk Blok Cepu atau sekitar 78 Ribu BOPD untuk PEPC," ujar Adriansyah.

Lapangan Banyu Urip Blok Cepu menjadi salah satu andalan pemerintah dalam mengejar target produksi minyak siap jual (lifting). Dalam APBN 2016, produksi dari blok ini ditargetkan hanya 161 ribu barel per hari, namun targetnya terlewati.


Baca: Kapal Pesiar Pribadi Terbesar di Dunia Ini Mulai Melaut

Pemerintah memproyeksikan produksi minyak dari Blok Cepu tahun depan mencapai 200 ribu BOPD untuk menopang pencapaian target lifting sebesar 815 ribu BOPD.

Adriansyah berharap PEPC menjadi bagian dari cita-cita besar PT Pertamina (Persero) menjadi perusahaan energi nasional kelas dunia. Kemitraan dengan perusahaan energi kelas dunia seperti ExxonMobil Corp turut menunjukkan PEPC sebagai entitas bisnis yang memiliki reputasi tinggi dan profesional.

"Pengembangan lapangan migas di Blok Cepu diharapkan dapat mendukung upaya menjaga ketahanan energi nasional dan mengangkat Indonesia kembali menjadi produsen migas yang diperhitungkan di dunia internasional," tuturnya.

Adriansyah juga menjelaskan, ke depan pengembangan yang dilakukan di Blok Cepu tidak lagi pada produksi minyak, namun gas. Pengembangan yang dilakukan antara lain Lapangan Jambaran-Tiung Biru yang ditargetkan on stream pada 2019.

Apalagi, PEPC dipercaya sebagai operator pengembangan lapangan gas unitisasi Jambaran-Tiung Biro dengan kapasitas desain produksi sebesar 330 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). "Saat ini kegiatan pekerjaaan sipil awal sudah berlangsung," ujarnya.

Analis dan dosen ketahanan energi pada Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), Dirgo D Purbo mengapresiasi peningkatan produksi minyak dari Lapangan Banyu Urip Blok Cepu. Apalagi, lapangan Banyu Urip sampai saat ini menjadi andalan bagi produksi migas, tidak hanya bagi Pertamina, namun juga untuk nasional.

Simak: Penumpang Meninggal di Pesawat, Garuda Harus Tanggung Jawab

Menurut Dirgo, target produksi minyak Blok Cepu pada tahun depan realistis tanpa harus mengabaikan aspek tata kelola resevoir yang ada. Ditambah lagi kemungkinan besar harga minyak juga akan mengalami kenaikan di akhir tahun dan berlanjut pada kuartal I tahun 2017.

"Untuk meningkatkan dan mempertahankan produksi Lapangan Banyu Urip tentunya dengan menerapkan optimize reservoir management sesuai dengan kapasitas layer/zona produksi," ucapnya.

Direktur ReforMiner Institute, Komaidi Notonegoro menambahkan produksi Blok Cepu saat ini menuju produksi puncaknya sehingga bagian kepada Pertamina juga meningkat. Selain itu, kenaikan produksi juga ditopang oleh infrastruktur dan fasilitas produksi Blok Cepu yang makin lengkap sehingga produksi bisa dinaikkan mencapai tingkat 200 ribu BOPD.

Menurut Komaidi, saat ini Blok Cepu menjadi andalan peningkatan lifting karena porsinya yang signifikan.

Di sisi lain, dia menyarankan kepada pemerintah melalui BUMN maupun kontraktor kontrak kerja sama migas yang lain untuk mengembangkan lapangan-lapangan produktif seperti Blok Cepu. "Kegiatan eksplorasi harus ditingkatkan. Tanpa ada temuan lapangan baru yang signifikan produksi migas kita akan turun terus. EOR (Enhanced Oil Recovery) salah satu yang bisa menolong untuk menghambat laju penurunan, tetapi penemuan cadangan baru adalah kuncinya," ujarnya.

Cadangan migas di Lapangan Banyu Urip di Blok Cepu ditemukan pada 2001. Kontrak kerja sama Blok Cepu ditandatangani pada 17 September 2005 dengan Mobil Cepu Limited (MCL), anak usaha ExxonMobil Corp, sebagai operator.

MCL memegang 45 persen saham partisipasi bersama Pertamina EP Cepu yang memegang 45 persen saham, dan Badan Kerja Sama Blok Cepu (BKS) dengan 10 persen saham. Rencana pengembangan lapangan disetujui Menteri ESDM pada 15 Juli 2006. Cadangan minyak di Lapangan Banyu Urip diperkirakan sebesar 445 juta barel.

ANTARA

Berita terkait

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

34 hari lalu

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

PT Pertamina (Persero) melangkah maju dengan strategi pertumbuhan ganda untuk mempertahankan kebutuhan energi nasional.

Baca Selengkapnya

Deretan Timses atau Penyokong Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Hingga Promosi

37 hari lalu

Deretan Timses atau Penyokong Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Hingga Promosi

Pengamat politik Adi Prayitno, menilai bagi-bagi jabatan komisaris BUMN ke para pendukung Prabowo-Gibran adalah balas budi politik dan alamiah.

Baca Selengkapnya

PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024

27 Februari 2024

PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024

PT Pertamina (Persero) akan menjadi salah satu yang terdepan dalam menghadirkan 29 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) unggulan di pameran produk kerajinan Inacraft 2024.

Baca Selengkapnya

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

23 Februari 2024

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

Kemenperin menbantah Kementerian ESDM terkait perluasan harga gas khusus industri yang dinilai membebani industri migas.

Baca Selengkapnya

Perdana di Kawasan Timur Indonesia, Operasi Tumor Otak Berbasis Pemindaian Tiga Dimensi

1 Februari 2024

Perdana di Kawasan Timur Indonesia, Operasi Tumor Otak Berbasis Pemindaian Tiga Dimensi

Rumah Sakit Otak dan Jantung Pertamina di Makassar menjadi pionir operasi tumor otak berbasis pemindaian tiga dimensi di Indonesia Timur.

Baca Selengkapnya

5 Lowongan Kerja BUMN Oktober 2023

7 Oktober 2023

5 Lowongan Kerja BUMN Oktober 2023

5 lowongan kerja perusahaan BUMN ini dapat dikirim selama Oktober 2023.

Baca Selengkapnya

Diperiksa KPK, Dahlan Iskan Mengaku Tak Tahu Masalah Teknis Pengadaan LNG Pertamina

14 September 2023

Diperiksa KPK, Dahlan Iskan Mengaku Tak Tahu Masalah Teknis Pengadaan LNG Pertamina

Dahlan Iskan menerangkan pemeriksaan tersebut memakan waktu yang lama karena memeriksa dokumen lama.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Kenaikan BBM Nonsubsidi, Berapa Harga Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex Srekarang?

5 Juli 2023

Ini Alasan Kenaikan BBM Nonsubsidi, Berapa Harga Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex Srekarang?

PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga untuk bahan bakar minyak atau BBM nonsubsidi per 1 Juli 2023. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Catat, Ini Daftar 75 Daerah yang Wajib Gunakan MyPertamina untuk Pembelian BBM Bersubsidi

7 Maret 2023

Catat, Ini Daftar 75 Daerah yang Wajib Gunakan MyPertamina untuk Pembelian BBM Bersubsidi

Pertamina baru saja memperbarui daftar 75 daerah yang wajib menggunakan QR Code melalui MyPertamina untuk pembelian BBM bersubsidi.

Baca Selengkapnya

Penyalahgunaan BBM Selama 2022 1,4 Juta Liter, BPH Migas: Dominan Solar

3 Januari 2023

Penyalahgunaan BBM Selama 2022 1,4 Juta Liter, BPH Migas: Dominan Solar

BPH Migas bersama Polri mengungkap penyalahgunaan bahan bakar minyak atau BBM sebanyak 1,4 juta liter sepanjang tahun 2022.

Baca Selengkapnya