Pasar Kondusif, IHSG Diperkirakan Menguat  

Reporter

Senin, 17 Oktober 2016 08:14 WIB

Pergerakan saham di lantai Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 18 Maret 2016. IHSG ditutup flat di level yang hampir sama dengan kemarin yakni 4.885,71 naik 0,02 poin atau 0%. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diperkirakan kembali menguat seiring dengan berlanjutnya aksi beli investor. Menurut analis ekonomi First Asia Capital David Sutyanto, penguatan IHSG ditopang kondusifnya iklim pasar saham global dan kawasan, serta sentimen rilis kinerja emiten kuartal III tahun 2016.

"IHSG diperkirakan akan bergerak dengan support di 5.380 dan resisten di 5.450 di teritori positif," kata David dalam keterangan tertulisnya, Senin, 17 Oktober 2016.

Akhir pekan lalu, IHSG berhasil menguat setelah dua sesi perdagangan sebelumnya terkoreksi. IHSG bertahan di 5.410 sebelum tutup di 5.399,88 atau menguat 59,48 (1,1 persen). "Penguatan IHSG terutama ditopang saham perbankan dan konsumsi," ucapnya.

Redanya risiko pasar kawasan Asia terutama berasal dari respons atas inflasi Cina pada September yang naik 1,9 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, sentimen positif pasar domestik berasal dari rilis laba kuartal III 2016 sejumlah emiten bank yang mencatatkan pertumbuhan laba di atas perkiraan.

Selama sepekan IHSG berhasil menguat 0,42 persen dan melanjutkan penguatan pada pekan sebelumnya sebesar 0,23 persen. Namun arus dana asing di pasar saham pekan lalu masih cenderung keluar dengan penjualan bersih mencapai Rp 751 miliar setelah pekan sebelumnya mencatatkan penjualan bersih asing Rp 557,84 miliar. Selama sepekan terakhir, IHSG bergerak fluktuatif dalam rentang konsolidasi.

Sentimen pasar bervariasi tapi lebih didominasi sentimen eksternal terkait menguatnya kemungkinan kenaikan bunga di Amerika Serikat akhir tahun ini, data ekonomi Cina seperti ekspor-impor September yang turun, serta kenaikan sejumlah harga komoditas, seperti minyak mentah dan batu bara.

Dalam sepekan, harga minyak mentah melanjutkan kenaikan sebesar 1 persen di US$ 50,35 per barel. Harga minyak mentah telah menguat selama empat pekan berturut-turut.

Sementara itu, bursa global akhir pekan lalu berhasil rebound. Indeks Eurostoxx di kawasan Uni Eropa rebound 1,7 persen di 3.025,19. Di Wall Street, indeks DJIA dan S&P masing-masing rebound 0,22 persen dan 0,02 persen di 18138,38 dan 2132,98.

Sejumlah faktor yang mengangkat bursa saham Wall Street akhir pekan lalu adalah rilis laba kuartal III 2016 sejumlah emiten bank di atas ekspektasi, seperti JP Morgan, Goldman Sachs, Well Fargo, dan Citigroup. Faktor lain adalah komentar The Fed dan data ekonomi Amerika, seperti penjualan retail September yang naik 0,6 persen dibanding Agustus, yang turun 0,2 persen dari bulan sebelumnya.

DESTRIANITA

Berita terkait

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

2 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

6 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

7 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

9 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

9 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

9 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

10 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

13 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

15 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

15 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.

Baca Selengkapnya