Jawa Tengah Dorong Petani Kopi Kembangkan Bibit Unggul  

Reporter

Kamis, 13 Oktober 2016 23:02 WIB

TEMPO/Kink Kusuma Rein

TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Perkebunan Jawa Tengah mendorong petani kopi mengembangkan bibit unggul guna mengantisipasi penurunan produksi kopi hingga 30 persen di wilayah setempat.

Catatan Dinas Perkebunan Jawa Tengah, dalam setahun terakhir, menyebutkan, produksi kopi mengalami kemerosotan akibat La Nina tahun ini dan El Nino tahun lalu. Akibatnya, masa tanam mengalami kemunduran yang berimbas pada mundurnya jadwal panen.

Selain itu, musim panen yang diharapkan bisa mendongkrak produksi rupanya di luar ekspektasi karena bersamaan dengan musim basah yang diprediksi sampai akhir tahun ini.

Kepala Dinas Perkebunan Jawa Tengah Yuni Astuti memaparkan, produksi kopi di wilayahnya yang paling banyak diminati adalah kopi arabika dan robusta. Dua jenis kopi itu menjadi andalan konsumen dari luar daerah hingga menembus pasar ekspor.

Produksi kopi arabika di Jawa Tengah saat ini mencapai 60 ribu ton per tahun. Adapun kopi robusta hanya mampu berproduksi 6.000 ton per tahun.

Menurut Yuni, produksi kopi tahun ini diperkirakan jeblok sekitar 30 persen ketimbang perolehan tahun lalu. Hal itu karena pengaruh musim La Nina dan cuaca ekstrem yang menyebabkan hasil produksi tidak maksimal.

“Makanya kami intervensi petani agar mereka menanam dengan hati-hati dan memilih bibit unggul,” ujar Yuni kepada Bisnis, Kamis, 13 Oktober 2016.

Dia mengatakan permintaan kopi dari Jawa Tengah terus meningkat seiring dengan maraknya kedai kopi di sejumlah daerah. Di samping itu, masyarakat sekarang sudah mengikuti tren dan lifedata-style di negara maju untuk membiasakan minum kopi.

Yuni mengatakan pemerintah provinsi terus mensosialisasikan kepada para petani agar mempertahankan lahan perkebunan untuk tanaman kopi, karena potensi ke depan sangat bagus.

Supply and demand belum imbang. Artinya, permintaan terus meningkat, sementara pasokan berkurang,” ucapnya.

Dalam kesempatan terpisah, Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian Panggah Susanto mengatakan potensi tanaman kopi di Indonesia cukup bagus dibandingkan dengan negara lain. Dengan luasan lahan yang membentang dari Aceh sampai Papua, kata dia, beragam jenis kopi dihasilkan dengan cita rasa berbeda.

Menurut dia, Indonesia merupakan negara penghasil biji kopi terbesar ke empat di dunia setelah Brasil, Vietnam, dan Kolombia dengan produksi rerata 739 ribu ton per tahun atau sekitar 9 persen dari produksi kopi dunia. Adapun biji kopi yang diolah di dalam negeri baru 40 persen dari produksi nasional.

Panggah mengatakan sumbang devisa dari ekspor produksi kopi olahan pada 2015 mencapai US$ 356,79 juta atau meningkat 8 persen dari tahun sebelumnya. Dia mengakui, produk kopi olahan didominasi produk kopi instan, ekstrak, esens, dan konsentrat kopi yang tersebar di kawasan ASEAN, Cina, dan Uni Emirat Arab.

Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, impor produk kopi olahan mencapai US$ 106,39 juta atau naik hampir 4 persen dari tahun sebelumnya. Negara pengimpor terbesar berasal dari Malaysia, Brasil, India, Vietnam, Italia, dan Amerika Serikat.

“Dengan kondisi itu, neraca perdagangan produk kopi olahan mengalami surplus US$ 250,4 juta,” kata Panggah.

BISNIS.COM


Berita terkait

Petani Desa Pakel Banyuwangi Dilaporkan Balik oleh Satpam PT Bumisari atas Dugaan Pengeroyokan

29 hari lalu

Petani Desa Pakel Banyuwangi Dilaporkan Balik oleh Satpam PT Bumisari atas Dugaan Pengeroyokan

Konflik Agraria antara petani Desa Pakel Banyuwangi dan PT Bumisari makin berlarut-larut.

Baca Selengkapnya

Kronologi Intimidasi Petani di Pakel Banyuwangi Diduga oleh Pihak Perkebunan Bumisari, Ada Todongan Senjata hingga Suara Tembakan

44 hari lalu

Kronologi Intimidasi Petani di Pakel Banyuwangi Diduga oleh Pihak Perkebunan Bumisari, Ada Todongan Senjata hingga Suara Tembakan

Diduga preman dan sekuriti PT Perkebunan dan Dagang Bumi Sari Maju Sukses melakukan serangan dan intimidasi terhadap petani Desa Pakel Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Kementan Targetkan Penanaman Tumpang Sari Padi Gogo Seluas 500 Ribu Hektare di Lahan Sawit

54 hari lalu

Kementan Targetkan Penanaman Tumpang Sari Padi Gogo Seluas 500 Ribu Hektare di Lahan Sawit

Kementerian Pertanian atau Kementan menargetkan penanaman padi gogo di lahan perkebunan sawit dan kelapa seluas 500 ribu hektare.

Baca Selengkapnya

KPA Catat 2.939 Letusan Konflik Agraria di Era Jokowi, Didominasi Perkebunan dan PSN

20 Januari 2024

KPA Catat 2.939 Letusan Konflik Agraria di Era Jokowi, Didominasi Perkebunan dan PSN

Angka letusan konflik yang terjadi di era Jokowi, menurut KPA, mengalami kenaikan dua kali lipat (100 %) dibanding satu dekade pemerintahan SBY.

Baca Selengkapnya

KPA Sebut Ada 241 Konflik Agraria Sepanjang 2023, Paling Banyak Konflik di Sektor Perkebunan Sawit

15 Januari 2024

KPA Sebut Ada 241 Konflik Agraria Sepanjang 2023, Paling Banyak Konflik di Sektor Perkebunan Sawit

Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) mencatat ada 241 konflik agraria sepanjang 2023.

Baca Selengkapnya

Anies Klaim Sektor Agromaritim Bisa Turunkan Pengangguran hingga 44 Persen

11 Januari 2024

Anies Klaim Sektor Agromaritim Bisa Turunkan Pengangguran hingga 44 Persen

Anies menyebut, sektor agromaritm dapat menurunkan angka pengangguran hingga 44 persen.

Baca Selengkapnya

Syarat dan Tata Cara Mengajukan HGU, Benarkah Gratis?

11 Januari 2024

Syarat dan Tata Cara Mengajukan HGU, Benarkah Gratis?

Memanfaatkan tanah milik negara untuk kepentingan bisnis tertentu dibolehkan. Mengajukan HGU biasanya untuk tanah yang luas dalam waktu panjang.

Baca Selengkapnya

Kepala Badan Karantina Lepas Ekspor Asal Sumsel Rp153 Miliar, Ada Kodok Tujuan Perancis

8 Desember 2023

Kepala Badan Karantina Lepas Ekspor Asal Sumsel Rp153 Miliar, Ada Kodok Tujuan Perancis

Pelepasan ekspor hari ini turut membuka peluang baru untuk pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Industri Sawit Terpukul Ketidakstabilan Global, Apa Saja yang Sudah Dilakukan Pemerintah?

2 November 2023

Industri Sawit Terpukul Ketidakstabilan Global, Apa Saja yang Sudah Dilakukan Pemerintah?

Menteri Airlangga membeberkan langkah pemerintah menghadapi perlambatan ekonomi yang berdampak signifikan terhadap industri kelapa sawit.

Baca Selengkapnya

Jokowi Mau Lanjutkan Hilirisasi ke Sektor Perkebunan hingga Kelautan

24 Oktober 2023

Jokowi Mau Lanjutkan Hilirisasi ke Sektor Perkebunan hingga Kelautan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengatakan progran hilirisasi bakal berlanjut.

Baca Selengkapnya