Bursa Global Membaik, IHSG Berpeluang Menguat  

Reporter

Kamis, 13 Oktober 2016 07:51 WIB

Ekspresi seorang pialang saat memantau pergerakan saham IHSG pada layar monitor di Mandiri Sekuritas, Jakarta, 8 April 2016. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Bursa saham global pada Rabu malam kemarin bergerak bervariasi. Meski indeks saham utama di kawasan Uni Eropa, Eurostoxx, terkoreksi 0,42 persen di level 3.008,03, di Wall Street indeks DJIA dan S&P berhasil menguat terbatas masing-masing 0,09 persen dan 0,11 persen di angka 18.144,20 dan 2.139,18.

Menurut analis ekonomi dari First Asia Capital, David Sutyanto, pasar merespons hasil pertemuan bank sentral Amerika Serikat (The Fed) pada September lalu, yang mengulangi kemungkinan kenaikan bunga di Amerika Serikat semakin terbuka pada pertemuan Desember mendatang. "Saat ini probabilitas kenaikan bunga di Desember mencapai 68 persen dan bulan depan 17 persen," ucapnya dalam pesan tertulis, Kamis, 13 Oktober 2016.

Pasar di Wall Street saat ini juga dipengaruhi perkembangan politik menjelang pemilihan presiden pada November mendatang dan mengantisipasi rilis laba 3Q16 sejumlah emiten perbankan akhir pekan ini.

Selain itu, sentimen pasar akan digerakkan oleh data neraca perdagangan Cina, yang akan keluar hari ini. Dari domestik sejumlah isu individual, terutama terkait dengan rilis kinerja 3Q16, turut memicu sentimen perdagangan hari ini.

Menurut David, membaiknya sentimen pasar saham global tadi malam dapat mengurangi risiko dalam perdagangan hari ini. "IHSG diperkirakan bergerak bervariasi dalam rentang konsolidasi dan berpeluang menguat terbatas." Ia memperkirakan IHSG akan bergerak dengan support di angka 5.350 dan resistan di angka 5.410.

Adapun perdagangan saham kemarin kembali bergerak dalam rentang konsolidasi di teritori negatif dengan minimnya insentif positif di pasar. Pelaku pasar lebih banyak wait and see sehingga nilai transaksi di pasar reguler menyusut hanya mencapai Rp 4,7 triliun. IHSG ditutup terkoreksi 17,386 poin (0,3 persen) di level 5.380,561.

Meningkatnya risiko pasar global dan kawasan Asia turut berimbas pada perdagangan kemarin. Saham-saham pertambangan masih menjadi fokus pasar. Sedangkan tekanan jual terutama melanda saham sektor konsumsi, perdagangan, aneka industri, dan infrastruktur.

Meningkatnya risiko pasar global ditandai dengan penguatan dolar Amerika terhadap sejumlah mata uang dunia lain, termasuk rupiah, menyusul semakin dekatnya rencana kenaikan tingkat suku bunga di Amerika pada akhir tahun ini.

DESTRIANITA

Berita terkait

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

4 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

5 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

6 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

6 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

6 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

9 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

11 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

11 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.

Baca Selengkapnya

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

17 hari lalu

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

BEI menargetkan tahun ini bakal ada sebanyak 64.483 investor baru di pasar modal di Solo Raya.

Baca Selengkapnya