Indonesia Incar Ekspor Negara Non-Tradisional  

Reporter

Rabu, 12 Oktober 2016 12:41 WIB

Pegawai BPN Nakal, Jokowi Akan Tindak Tegas. TEMPO/Hand Wahyu

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo menyatakan produk-produk Indonesia mesti masuk pasar ekspor baru. Selama ini, pasar-pasar non-tradisional kurang mendapat perhatian. "Misalnya India, Afrika. Penduduknya lebih dari 60-80 juta jiwa. Itu harus diperhatikan," katanya dalam pameran Trade Expo Indonesia (TEI) 2016, Jakarta, Rabu, 12 Oktober 2016.

Alasan membuka segmen pasar baru merupakan salah satu upaya menjaga neraca perdagangan Indonesia di tengah lesunya ekonomi global. Agar produk Indonesia bisa bersaing, ucap Jokowi, para eksportir perlu memperhatikan desain, khususnya produk yang berasal dari daerah-daerah.

Menurut Presiden, Kementerian Perdagangan dan Badan Ekonomi Kreatif bisa dilibatkan dalam proses pengemasan produk. Selama mengunjungi lokasi pameran, Jokowi menyebut sudah melihat beberapa produk yang bagus dari sisi pengemasan. Salah satu yang menarik minatnya ialah produk makanan, yaitu keripik pisang, yang disebut-sebut sudah diekspor ke Mesir dan Korea.

Baca: Bekraf Tutup 44 Situs Pembajakan Musik dan Film, Ini Efeknya

Tak hanya soal pengemasan, Jokowi juga menekankan pentingnya promosi. Bila sebelumnya kegiatan promosi dilakukan banyak kementerian atau lembaga, ke depan ia ingin kegiatan promosi dilakukan terfokus. Saat ini pemerintah tengah mengumpulkan dana promosi agar terintegrasi. "Tidak boleh tersebar lagi," tutur Jokowi.

Sebelumnya, Presiden Jokowi secara simbolis membuka pameran Trade Expo Indonesia (TEI) ke-31. Pembukaan acara ditandai dengan pemukulan kendang secara bersama oleh Presiden Jokowi, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.

Simak: Tarif Cukai Naik, Bea Cukai Perketat Pengawasan Rokok Ilegal

Pada kesempatan itu, Menteri Enggartiasto berpesan kepada eksportir agar bersaing secara sehat di pasar global. Lesunya ekonomi global, menurut dia, membuat negara-negara tertentu menerapkan kebijakan proteksionisme. Walhasil, hubungan perdagangan menjadi kurang sehat. "Kita hadapi persaingan dengan elegan," ujarnya.

ADITYA BUDIMAN




Berita terkait

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

57 menit lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

1 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

1 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

1 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

1 jam lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

2 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

2 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

3 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

5 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

6 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya