Kuartal Terakhir Harga Karet Diprediksi Meningkat

Reporter

Selasa, 11 Oktober 2016 21:10 WIB

Sxc.hu

TEMPO.CO, Jakarta - Harga karet diprediksi mengalami tren positif seiring dengan berkurangnya pasokan di Cina. Pada kuartal terakhir, harga diperkirakan begerak di kisaran 183-188 yen per kilogram.

Pada penutupan perdagangan Selasa, 11 Oktober 2016, harga karet RSS3 di Tokyo Commodity Exchange menurun 0,45 persen atau 0,8 poin menuju 176 yen (US$ 1,70) per kilogram. Sebelumnya, harga menguat ke level tertinggi sejak pertengahan Agustus di posisi 176,8 yen per kilogram.

Analis Asia Tradepoint Futures Deddy Yusuf Siregar menuturkan dalam waktu dekat harga terdorong sentimen positif karena minimnya stok karet di Qingdao sebagai pusat komoditas China. Persediaan merosot 11 persen menuju 91 ribu ton pada 23 September 2016 yang merupakan level terendah sejak 2011.

Dari Tanah Air, banyak pengusaha karet di tingkat eksportir yang menahan stok agar harga di tingkat petani ikut meningkat. Penimbunan persediaan oleh tangan pertama juga membuat kebutuhan karet untuk industri mengalami kenaikan karena menipisnya pasokan.

Komoditas untuk bahan baku ban ini juga terdorong penguatan harga minyak karena menyebabkan biaya pembuatan karet sintetis terkerek sebagai alternatif bahan. Deddy pun berpendapat dalam jangka pendek hingga akhir tahun harga cenderung menguat karena perbaikan fundamental.

"Harga karet di bursa Tokyo pada kuartal keempat berkisar 183-188 yen per kilogram," tuturnya.

J.P. Morgan dalam publikasi risetnya memaparkan, harga karet cenderung menurun dan stagnan hingga semester II/2018. Alasannya, meski sisi suplai mulai stabil, segi permintaan mengalami pelemahan.

Harga karet sampai akhir 2016 diperkirakan senilai 145,3 yen per kilogram, turun 7,16 persen dari tahun sebelumnya sejumlah 155,7 per kilogram. Adapun harga pada 2017 dan 2018 stagnan di posisi 155 yen per kilogram.

Kebangkitan harga yen cenderung tertahan oleh penguatan mata uang yen. Morgan memprediksi mata uang Negeri Sakura senilai 118,5 yen per dolar AS pada 2016, serta 110 yen per dolar AS pada 2017 dan 2018.

Berdasarkan data Bank Dunia, lima peringkat teratas produsen karet terbesar pada tahun lalu ialah Thailand sebanyak 4,47 juta ton, Indonesia 3,17 juta ton, Vietnam 1,02 juta ton, China 794 ribu ton, dan Malaysia 722 ribu ton.

Harga karet RSS3 pada tahun ini diprediksi senilai US$ 1,5 per kilogram, turun tipis dari 2015 sebesar US$ 1,56 per kilogram. Meskipun demikian, tren harga diperkirakan meningkat hingga menuju US$ 1,81 per kilogram.

BISNIS.COM

Berita terkait

Sudah Dipakai di 9 Provinsi, Aspal Karet Terserap 1.271 Ton

9 September 2019

Sudah Dipakai di 9 Provinsi, Aspal Karet Terserap 1.271 Ton

Aspal karet sebanyak itu digunakan di sembilan provinsi, untuk mengaspal jalans sepanjang 65,5 kilometer.

Baca Selengkapnya

Harga Karet Anjlok, Masyarakat Beralih Tanam Jagung

23 Juni 2019

Harga Karet Anjlok, Masyarakat Beralih Tanam Jagung

Setelah harga karet yang terus merosot dan tidak menentu ,masyarakat kini membuka lahan jagung agar bisa meningkatkan ekonomi mereka.

Baca Selengkapnya

Perbaiki Harga, RI Pangkas Ekspor Karet Hampir 100 Ribu Ton

1 April 2019

Perbaiki Harga, RI Pangkas Ekspor Karet Hampir 100 Ribu Ton

Indonesia akan mengurangi ekspor karet sebesar 98.160 ton mulai hari ini hingga 31 Juli 2019.

Baca Selengkapnya

Harga Karet Turun, Indonesia dan Dua Negara Ini Kurangi Ekspor

26 Februari 2019

Harga Karet Turun, Indonesia dan Dua Negara Ini Kurangi Ekspor

Ketiga negara produsen utama karet alam (natural rubber) dunia yakni Thailand, Indonesia dan Malaysia sepakat mengurangi ekspor

Baca Selengkapnya

Tiga Jurus Darmin Nasution Atasi Harga Karet Yang Anjlok

26 Februari 2019

Tiga Jurus Darmin Nasution Atasi Harga Karet Yang Anjlok

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution tengah menyiapkan tiga strategi untuk mengatasi harga komoditas karet yang terus anjlok.

Baca Selengkapnya

Di Palembang, Jokowi Soroti Masalah Harga Sawit dan Karet

25 November 2018

Di Palembang, Jokowi Soroti Masalah Harga Sawit dan Karet

Jokowi menyebut dua problem besar di Sumatera Selatan terkait dengan harga sawit dan karet yang jatuh di pasar global.

Baca Selengkapnya

Airlangga Hartarto Dorong Industri Pengolahan Karet Remah Tumbuh

19 November 2018

Airlangga Hartarto Dorong Industri Pengolahan Karet Remah Tumbuh

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan Kementerian Perindustrian mendorong pertumbuhan sektor industri pengolahan karet remah.

Baca Selengkapnya

Harga Karet di Tokyo Lanjut Menguat di Hari Ketiga

16 Juni 2017

Harga Karet di Tokyo Lanjut Menguat di Hari Ketiga

Harga karet kembali ditutup menguat pada perdagangan hari
ketiga berturut-turut

Baca Selengkapnya

Harga Karet Rebound Lebih dari 5 Persen ke Level 195

14 Juni 2017

Harga Karet Rebound Lebih dari 5 Persen ke Level 195

Harga karet rebound tajam pada perdagangan pagi ini, Rabu, 14
Juni 2017, meski pada saat yang sama kinerja mata uang yen
terangkat.

Baca Selengkapnya

Harga Karet Ditutup Berbalik Melemah

13 Juni 2017

Harga Karet Ditutup Berbalik Melemah

Harga karet ditutup melemah 0,86 persen atau 1,60 poin ke
level 185,30 yen per kilogram (kg).

Baca Selengkapnya