BI: Kinerja Kegiatan Usaha Menurun di Triwulan III 2016

Reporter

Selasa, 11 Oktober 2016 07:56 WIB

TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) dalam Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) mengungkapkan indikasi kegiatan usaha pada triwulan III 2016 menurun dibandingkan triwulan sebelumnya. Penurunan pertumbuhan tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 13,20 persen atau lebih rendah dari triwulan II, yaitu sebesar 18,40 persen.

Pertumbuhan kegiatan usaha yang terbatas tersebut terutama disebabkan oleh perlambatan sektor industri pengolahan, khususnya subsektor industri makanan, minuman, dan tembakau sejalan dengan berakhirnya faktor musiman. “Hal ini sesuai dengan pola historis sesudah Ramadan dan Idul Fitri,” ujar Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Arbonas Hutabarat, dalam keterangan tertulisnya yang diterima Tempo, Selasa, 11 Oktober 2016.

Rata-rata kapasitas produksi terpakai pada triwulan II berada di level 76,21 persen, lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya, yaitu 77,01 persen. Arbonas menjelaskan kegiatan investasi dunia usaha juga terindikasi tumbuh lambat, sedangkan penggunaan tenaga kerja terindikasi mengalami kontraksi.

Kinerja sektor industri pengolahan pada triwulan III terindikasi tumbuh melambat dengan SBT 1,09 persen atau lebih rendah dari triwulan sebelumnya, 3,41 persen. Hal ini sejalan dengan Prompt Manufacturing Index (PMI) berada pada level kontraksi sebesar 48,74 persen atau turun dari triwulan sebelumnya 52,38 persen.

Arbonas mengatakan kontraksi terjadi pada hampir seluruh komponen, terutama indeks volume pesanan dan indeks jumlah tenaga kerja yang tercatat masing-masing sebesar 47,01 persen. Terbatasnya kegiatan usaha terutama disebabkan oleh kontraksi pada sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan, serta sektor pertambangan dan penggalian.

Sementara itu, kinerja sektor industri pengolahan pada triwulan IV 2016 diperkirakan meningkat. Hal ini sejalan dengan PMI industri pengolahan pada triwulan IV diperkirakan sebesar 51,69 persen atau berada pada level ekspansi, terutama didorong oleh ekspansi indeks volume produksi dan indeks jumlah tenaga kerja yang masing-masing tercatat sebesar 61,29 persen dan 50,22 persen.

GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

6 jam lalu

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

Partai Golkar menerapkan aturan ketat bagi para kandidat yang akan diusung sebagai calon kepala daerah dalam kontestasi Pilkada 2024

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

16 jam lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

1 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

1 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

2 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

2 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

4 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

5 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya