Petronas Ajak Pertamina Kelola Blok Migas Baru  

Reporter

Senin, 10 Oktober 2016 23:00 WIB

Petronas. REUTERS/Bazuki Muhammad

TEMPO.CO, Jakarta - Petronas ingin mengelola blok minyak dan gas bumi baru dengan PT Pertamina (persero) sebagai wujud kerja sama yang dilakukan.

President Petronas Carigali Muriah Limited Mohamad Zaini mengatakan untuk investasi di blok-blok baru, pihaknya masih melakukan evaluasi terhadap blok migas yang ditawarkan pemerintah dengan skema open bid split.

Kendati harga minyak masih murah, dia menilai potensi pengembangan di blok baru masih ada. Harga minyak di kisaran US$ 60 per barel, ujarnya, cukup membuat perusahaan semakin optimistis.

Tak menutup kemungkinan, dia menyebut kegiatan di blok-blok baru dilakukan bersama PT Pertamina (persero) sebagai wujud penandatanganan nota kerja sama (memorandum of cooperation/MoC) karena sebelumnya Petronas pun bermitra dengan Pertamina pada pengelolaan Blok Jabung, Jambi.

Meksipun merujuk pada banyak peluang kerja sama, dia menyebut peluang terbesar adalah pengembangan usaha di sektor hulu.

"Mungkin nanti kalau ada new block, new PSC, kami akan sama-sama dengan Pertamina," ujarnya dalam jumpa pers di Jakarta, Senin, 10 Oktober 2016.

Lebih lanjut, di masa minyak murah ini, pihaknya masih ingin menambah kegiatan investasi, terutama di Asia Tenggara. Myanmar, Malaysia, Vietnam, dan Indonesia masih menjadi tujuan investasi. Dia mengakui setiap negara memiliki tantangan yang berbeda-beda.

Dia menilai Indonesia dengan wilayahnya yang luas, masih menyimpan potensi migas yang belum terjamah. Di sisi lain, pemerintah pun tengah berbenah guna menaikkan daya tarik investasi hulu.

Hal ini, tutur Zaini, menjadi sinyal positif. Rasio pengembalian investasi (internal rate of return/IRR) di Indonesia tergolong cukup tinggi dan Petronas masih berminat dengan wilayah-wilayah seperti Kalimantan.

"Kami masih tertarik dengan wilayah wilayah di Indonesia seperti Kalimantan, Jawa," ujarnya.

Namun, kendala lamanya proses birokrasi diakuinya membuat pelaku usaha harus lebih bersabar.

Sebagai gambaran, dia menyebut di Malaysia pelaku usaha hanya membutuhkan waktu sekitar satu bulan dari lembaga pengawas kegiatan usaha hulu untuk memperoleh kejelasan terkait rencana pengembangan yang diajukan.

Sayangnya, kondisi tersebut tak terjadi di Indonesia. Rata-rata persetujuan PoD atau PoFD, menurut Zaini yang baru menduduki jabatan selama tiga bulan itu, memakan waktu satu tahun karena harus mendapat persetujuan dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. "Standar PoFD atau PoD di Indonesia satu tahun, di Malaysia satu sampai dua bulan," pungkasnya.

BISNIS.COM

Berita terkait

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

34 hari lalu

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

PT Pertamina (Persero) melangkah maju dengan strategi pertumbuhan ganda untuk mempertahankan kebutuhan energi nasional.

Baca Selengkapnya

Deretan Timses atau Penyokong Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Hingga Promosi

37 hari lalu

Deretan Timses atau Penyokong Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Hingga Promosi

Pengamat politik Adi Prayitno, menilai bagi-bagi jabatan komisaris BUMN ke para pendukung Prabowo-Gibran adalah balas budi politik dan alamiah.

Baca Selengkapnya

PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024

27 Februari 2024

PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024

PT Pertamina (Persero) akan menjadi salah satu yang terdepan dalam menghadirkan 29 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) unggulan di pameran produk kerajinan Inacraft 2024.

Baca Selengkapnya

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

23 Februari 2024

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

Kemenperin menbantah Kementerian ESDM terkait perluasan harga gas khusus industri yang dinilai membebani industri migas.

Baca Selengkapnya

Perdana di Kawasan Timur Indonesia, Operasi Tumor Otak Berbasis Pemindaian Tiga Dimensi

1 Februari 2024

Perdana di Kawasan Timur Indonesia, Operasi Tumor Otak Berbasis Pemindaian Tiga Dimensi

Rumah Sakit Otak dan Jantung Pertamina di Makassar menjadi pionir operasi tumor otak berbasis pemindaian tiga dimensi di Indonesia Timur.

Baca Selengkapnya

5 Lowongan Kerja BUMN Oktober 2023

7 Oktober 2023

5 Lowongan Kerja BUMN Oktober 2023

5 lowongan kerja perusahaan BUMN ini dapat dikirim selama Oktober 2023.

Baca Selengkapnya

Diperiksa KPK, Dahlan Iskan Mengaku Tak Tahu Masalah Teknis Pengadaan LNG Pertamina

14 September 2023

Diperiksa KPK, Dahlan Iskan Mengaku Tak Tahu Masalah Teknis Pengadaan LNG Pertamina

Dahlan Iskan menerangkan pemeriksaan tersebut memakan waktu yang lama karena memeriksa dokumen lama.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Kenaikan BBM Nonsubsidi, Berapa Harga Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex Srekarang?

5 Juli 2023

Ini Alasan Kenaikan BBM Nonsubsidi, Berapa Harga Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex Srekarang?

PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga untuk bahan bakar minyak atau BBM nonsubsidi per 1 Juli 2023. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Catat, Ini Daftar 75 Daerah yang Wajib Gunakan MyPertamina untuk Pembelian BBM Bersubsidi

7 Maret 2023

Catat, Ini Daftar 75 Daerah yang Wajib Gunakan MyPertamina untuk Pembelian BBM Bersubsidi

Pertamina baru saja memperbarui daftar 75 daerah yang wajib menggunakan QR Code melalui MyPertamina untuk pembelian BBM bersubsidi.

Baca Selengkapnya

Penyalahgunaan BBM Selama 2022 1,4 Juta Liter, BPH Migas: Dominan Solar

3 Januari 2023

Penyalahgunaan BBM Selama 2022 1,4 Juta Liter, BPH Migas: Dominan Solar

BPH Migas bersama Polri mengungkap penyalahgunaan bahan bakar minyak atau BBM sebanyak 1,4 juta liter sepanjang tahun 2022.

Baca Selengkapnya