Sinergi Swasta-Pemerintah Topang Ekonomi Asia

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Senin, 10 Oktober 2016 21:40 WIB

Alat berat mulai meratakan bidang tanah untuk memasukkan alat-alat berat pengerjaan pembangunan turap di lokasi proyek normalisasi Sungai Ciliwung, Bukit Duri, Jakarta, 3 Oktober 2016. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Kerja sama pemerintah dan swasta didorong untuk bisa menopang perekonomian dan pembangunan di Asia sehingga diharapkan tidak ada satu kelompok masyarakat yang tertinggal di kawasan tersebut.


Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha dalam sambutan pembukaan Asia Cooperation Dialogue (ACD) di Bangkok menekankan antara lain mengenai pentingnya kemitraan sektor swasta dan pemerintah (private-public partnership) dalam menyatukan seluruh kekuatan di Asia yang beragam menuju Satu Asia (oleh Asia dan Untuk Asia).


Dia juga menegaskan disparitas sosial dan ekonomi di Asia harus dipersempit dan tidak boleh satu negara atau satu kelompok masyarakatpun yang tertinggal dalam kemajuan pembangunan Asia. “Dengan demikian seluruh negara dan rakyat di kawasan Asia harus menjadi bagian dari production and value chain Asia,” tulis Kementerian Luar Negeri Indonesia, Senin, 10 Oktober 2016.


Adapun pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-2 yang bertema One Asia, Diverse Strengths akan membahas kerjasama terkait enam isu utama, yaitu Connectivity, Interrelation of Food, Energy and Water Security, Technology and Innovation, Education and Human Resources Development, Culture and Tourism, Promoting Approaches to Inclusive and sustainable evelopment.


Keenam bidang tersebut dipilih dari 20 isu yang menjadi perhatian ACD. Dari keenam isu tersebut Indonesia akan menjadi co-prime mover untuk isu Interrelation of Food, Energy and Water Security bersama China, UAE, Vietnam, Saudi Arabia, Bahrain.


Advertising
Advertising

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, Darmin Nasution ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo untuk mewakili Pemerintah Indonesia pada konferensi tersebut.


Sebanyak 34 negara telah menyatakan akan menghadiri KTT ACD. Sembilan negara akan hadir pada tingkat Kepala Pemerintahan yaitu Bhutan, Brunei Darussalam, Kamboja, Republik Korea, Kuwait, Laos, Malaysia, Sri Lanka, dan Thailand sebagai tuan rumah.


Empat negara mengirimkan tingkat wakil kepala pemerintahan yaitu, China, Myanmar, Qatar dan Vietnam. Sembilan negara, termasuk Indonesia, kehadirannya diwakilkan pejabat tinggi setingkat menteri. Sementara itu, 12 negara diwakili pejabat tinggi setingkat Wakil Menteri, Duta Besar dan lainnya.


KTT II ACD akan menghasilkan 3 (tiga) buah dokumen utama yaitu Vision for Asia Cooperation 2030 yang akan menegaskan komitmen tujuan dan peranan melalui dialog, Bangkok Declaration “One Asia.


Selain itu, "Diverse Strength” yang menjabarkan rencana aksi konkrit melalui Blueprint 2017-2021, dan ACD Statement on Reigniting Growth through Partnership for Connectivity sebagai usaha mempercepat pembangunan ekonomi-sosial dengan berbagai pemangku kepentingan melalui kerjasama kemitraan.


BISNIS

Berita terkait

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

6 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

9 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo

11 hari lalu

Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan Bandara Panua Pohuwato menjadi pintu gerbang untuk mengembangkan perekonomian di Kabupaten Pohuwato dan Provinsi Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

12 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Apa Kata Pengamat Ekonomi jika Konflik Iran-Israel Berlanjut bagi Indonesia?

16 hari lalu

Apa Kata Pengamat Ekonomi jika Konflik Iran-Israel Berlanjut bagi Indonesia?

Konflik Iran-Israel menjadi sorotan sejumlah pengamat ekonomi di Tanah Air. Apa dampaknya bagi Indonesia menurut mereka?

Baca Selengkapnya

Imbas Serangan Iran ke Israel, Pemerintah akan Evaluasi Anggaran Subsidi BBM 2 Bulan ke Depan

18 hari lalu

Imbas Serangan Iran ke Israel, Pemerintah akan Evaluasi Anggaran Subsidi BBM 2 Bulan ke Depan

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal imbas serangan Iran ke Israel terhadap harga minyak dunia. Ia mengatakan pemerintah akan memonitor kondisi selama dua bulan ke depan sebelum membuat keputusan ihwal anggaran subsidi bahan bakar minyak atau BBM.

Baca Selengkapnya

Airlangga Siapkan Antisipasi Imbas Tekanan Serangan Iran ke Israel Terhadap Perekonomian RI

18 hari lalu

Airlangga Siapkan Antisipasi Imbas Tekanan Serangan Iran ke Israel Terhadap Perekonomian RI

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menanggapi soal imbas serangan Iran ke Palestina terhadap perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menko Perekonomian Airlangga Sebut Bakal Lakukan Antisipasi Imbas Serangan Iran ke Israel

19 hari lalu

Menko Perekonomian Airlangga Sebut Bakal Lakukan Antisipasi Imbas Serangan Iran ke Israel

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut bakal melakukan antisipasi imbas serangan Iran ke Israel agar perekonomian tidak terdampak lebih jauh.

Baca Selengkapnya

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

23 hari lalu

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia dan Pasifik bakal mencapai angka rata-rata 4,9 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Beri Masukan Peta Perekonomian ke Prabowo, Apa Isinya?

24 hari lalu

Pengusaha Beri Masukan Peta Perekonomian ke Prabowo, Apa Isinya?

Kalangan pengusaha di Apindo memberi masukan berupa peta perekonomian kepada pemerintahan selanjutnya yakni Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya