Kalla Sebut Tak Ada Pemotongan Anggaran Ketiga, tapi...

Reporter

Jumat, 7 Oktober 2016 15:13 WIB

Dirjen Pajak Ken Dwijugiasteadi (kiri) menyerahkan tanda terima surat pelaporan harta kepada pengusaha nasional Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto di Kantor Wilayah (Kanwil) Pajak Besar IV Sudirman, Jakarta, 15 September 2016. Tommy yang saat ini memiliki bisnis properti dengan nama PT Kencana Graha Optima, serta memiliki PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk yang didirikan sejak 1984, mendaftarkan diri sebagai peserta program pengampunan pajak (tax amnesty). TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan ada tren peningkatan penerimaan pajak menjelang akhir tahun ini. Untuk itu, diperkirakan tidak akan ada pemotongan anggaran ketiga. "Diperkirakan tidak ada pemotongan lagi, tapi sangat tergantung penerimaan negara bulan ini sampai Desember," kata Kalla di Jakarta Jumat, 7 Oktober 2016. "Mudah-mudahan karena tren pajaknya naik dibanding tahun lalu, jadi cukup baiklah."

Selama 2016, pemerintah telah dua kali memotong anggaran. Potongan anggaran pertama sekitar Rp 133 triliun, sedangkan pemotongan anggaran kedua sekitar Rp 50 triliun. Menurut Kalla, tren penerimaan pajak yang meningkat ini tak lepas dari program pengampunan pajak (tax amnesty) yang disambut antusias masyarakat. Pada periode pertama, dana tebusan yang masuk mencapai Rp 97 triliun. Pemerintah menargetkan dana tebusan mencapai Rp 165 triliun hingga akhir periode ketiga yang akan berakhir Maret tahun depan.

Baca Juga: Tax Amnesty Tahap I, di Negara Inilah Mereka Menyimpan Harta

Kalla menambahkan, tren pemasukan pajak tahun ini lebih baik ketimbang tahun lalu. "Walaupun belum mencapai APBN-P, dari perbandingan penerimaan 2015, tahun ini lebih baik, jadi saya kira tidak perlu pemotongan lagi."

Kalla berharap lebih banyak dana repatriasi yang masuk program amnesti pajak. Sejauh ini lebih banyak wajib pajak yang melakukan deklarasi ketimbang repatriasi. "Kami harapkan nanti sisa waktu sampai Maret lebih banyak lagi repatriasi dari luar," katanya.

Hingga kini dana repatriasi yang masuk sekitar Rp 137 triliun, dari target yang ditetapkan sekitar Rp 1.000 triliun. Target tersebut dipasang hingga Maret tahun depan, sehingga masih ada harapan untuk peningkatan repatriasi. Meski begitu, Kalla memperkirakan komposisi tax amnesty akan lebih banyak berasal dari deklarasi serta dari dalam negeri. Dana repatriasi plus deklarasi yang ditargetkan sekitar Rp 4.000 triliun.

Baca: Lelang Proyek Kereta Bandara Soetta Ditunda

Kalla mengatakan dari sisi pajak yang diterima pemerintah, tidak ada persoalan dengan lebih banyaknya deklarasi ketimbang repatriasi. "Tapi dari sisi devisa tentu saja berbeda."

Direktur Jenderal Pajak Ken Dwijugiasteadi mengatakan pihaknya akan lebih fokus kepada wajib pajak (WP) usaha kecil dan menengah (UKM) di periode kedua amnesti pajak. "Kami akan terus mensosialisasikan program ini kepada mereka," katanya di Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Senin, 3 Oktober 2016.

Ken mengatakan akan turun langsung ke pasar untuk mensosialisasikan program pengampunan pajak tersebut. Ia bahkan sudah menyiapkan konsep pakaian yang akan dikenakan saat berbincang dengan para pengusaha tersebut. "Saya akan pakai kaus dan jins," katanya sambil tertawa.

Simak: Bank Indonesia Teliti Uang Dimas Kanjeng, Hasilnya Adalah...

Ia menambahkan, pihaknya akan bekerja sama dengan asosiasi pedagang untuk sosialisasi. Direktorat Jenderal Pajak juga akan menggandeng dinas UKM serta Kementerian Koperasi dan UKM untuk mengimbau pelaku UKM memanfaatkan amnesti pajak.

AMIRULLAH | VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

17 jam lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

2 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

2 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

2 hari lalu

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

Jika penerimaan pajak terus anjlok di tengah melesatnya belanja negara, defisit APBN bisa membengkak.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

7 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

7 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

8 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

8 hari lalu

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

PT Bank Tabungan Negara (BTN) usulkan skema dana abadi untuk program 3 juta rumah yang digagas Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

8 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

8 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya