Bursa Global Rebound, IHSG Diperkirakan Menguat  

Kamis, 6 Oktober 2016 10:11 WIB

Papan indeks saham Mandiri Sekuritas, Jakarta, Kamis (18/3). IHSG ditutup turun 19,020 poin (0,69%) ke level 2.737,242. Indeks LQ 45 juga turun 4,745 poin (0,87%) ke level 534,905. TEMPO/Dinul Mubarok

TEMPO.CO, Jakarta - Analis ekonomi dari First Asia Capital, David Sutyanto, memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini menguat hingga ke level 5.470. "Penguatan lanjutan harga minyak mentah akan menjadi katalis positif bagi pergerakan saham-saham sektor energi, terutama batu bara," ucap David dalam pesan tertulisnya Kamis, 6 Oktober 2016.

Penguatan IHSG ini di antaranya karena terimbas koreksi bursa regional dan penguatan harga minyak mentah. Bursa saham Wall Street tadi malam berhasil rebound setelah mengalami koreksi selama dua hari perdagangan sebelumnya. Indeks DJIA dan S&P masing-masing menguat 0,62 persen dan 0,43 persen pada 18281,03 dan 2159,73.

David menjelaskan, penguatan di Wall Street terutama ditopang data aktivitas sektor jasa di Amerika Serikat pada September lalu, yang tumbuh di atas perkiraan. "Ini tercermin dari indeks ISM Non-Manufacturing PMI September 2016 yang naik ke 57,1, di atas perkiraan pada 53,1 dan angka indeks bulan sebelumnya 51,4," ujarnya.

Selain itu, harga minyak mentah tadi malam melanjutkan penguatannya hingga hampir US$ 50 per barel, yang turut mengangkat saham-saham sektor energi di Wall Street. Meredanya kekhawatiran kenaikan bunga di Amerika Serikat dan penghentian program stimulus di kawasan Uni Eropa berhasil mengangkat kembali minat beli di aset berisiko.

Pada perdagangan saham kemarin, bursa didominasi tekanan jual seiring meningkatnya risiko pasar saham global dan kawasan Asia. IHSG ditutup terkoreksi 51,66 poin (0,94 persen) pada 5.420,648.

Pada saat bersamaan, indeks The MSCI Emerging Market kemarin sore terkoreksi 0,3 persen. Pasar saham global dan kawasan Asia kemarin dikhawatirkan dengan spekulasi dihentikannya program stimulus ECB dalam bentuk program QE di Uni Eropa, yang akan berakhir Maret 2017 dan kenaikan tingkat bunga di Amerika akhir tahun ini.

Kondisi ini akan mempengaruhi arus dana global, terutama di pasar emerging market. Hal ini berdampak terhadap penguatan dolar Amerika Serikat atas sejumlah mata uang emerging market dan koreksi di pasar saham.

Hampir seluruh saham sektoral terkoreksi. Koreksi pada sejumlah harga komoditas logam dan perkebunan juga menambah tekanan jual pada saham sektoral, yang berbasiskan tambang logam dan perkebunan.

DESTRIANITA

Berita terkait

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

2 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

3 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

5 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

5 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

5 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

5 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

9 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

11 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

11 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.

Baca Selengkapnya

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

16 hari lalu

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

BEI menargetkan tahun ini bakal ada sebanyak 64.483 investor baru di pasar modal di Solo Raya.

Baca Selengkapnya