Singapura dan Malaysia Terpilih Lagi sebagai Pengurus ICAO

Rabu, 5 Oktober 2016 17:30 WIB

Bandara Internasional Changi Singapura berada di keurutan pertama bandara terbaik di dunia. businessinsider.com

TEMPO.CO, Singapura - Tak seperti Indonesia, Singapura dan Malaysia terpilih kembali sebagai perwakilan negara Asia Tenggara untuk duduk sebagai anggota Dewan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO). Pemilihan tersebut dilakukan oleh sebuah komite kecil setiap tiga tahun sekali, disaat sidang umum ICAO yang terdiri dari 36 negara anggota.

Berita ini berdasarkan daftar 36 negara yang dikonfirmasi Rabu pagi (waktu Singapura), setelah tiga putaran pemilihan oleh negara-negara anggota ICAO. Sidang ini berlangsung di Montreal , Kanada hingga 7 Oktober 2016.

Singapura telah mengikutsertakan lebih dari 100 kelompok ahli ICAO untuk membantu merumuskan sejumlah standar internasional. Standar nasional itu mulai dari bidang keselamatan penerbangan, keamanan penerbangan, operasional bandara, manajemen lalu lintas udara, perlindungan lingkungan penerbangan, hukum udara, dan obat-obatan yang diperlukan dalam penerbangan.

Profesor dalam hukum penerbangan, Alan Tan, dari National University of Singapore, mengatakan sebelumnya Indonesia telah melobi negara-negara anggota ICAO agar dapat terpilih. Bila berhasil, hal itu dapat diharapkan dapat mengangkat masalah keselamatan penerbangan di Indonesia secara agresif.

Sementara itu, kata Alan, Singapura telah menekankan berulang kali, bahwa mengelola wilayah udara adalah murni berdasarkan kemampuan teknis yang dimilikinya dan tidak melakukan kompromi dengan kedaulatan Indonesia. “Mengelola wilayah udara saat ini merupakan hal yang penting bagi Singapura karena koordinasi pesawat untuk pendaratan dan lepas landas di Changi harus terjamin mulus,” katanya, Rabu, 5 Oktober 2016.

Sebelumnya, Pemerintah Indonesia akan terus meningkatkan kualitas infrastruktur penerbangan nasional. Hal tersebut akan dilakukan meskipun Indonesia belum terpilih menjadi anggota ICAO.

"Walau belum terpilih Indonesia akan terus memajukan kapasitas dan kualitas penerbangan sipil dan akan terus berkiprah di dunia penerbangan internasional”, ujar Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Suprasetyo.

Pernyataan ini menanggapi belum terpilihnya Indonesia sebagai anggota ICAO Part III
periode 2016-2019. Suprasetyo mengungkapkan, Indonesia juga akan tetap berkomitmen untuk berkontribusi melalui kerja sama dalam penerbangan dengan negara-negara berkembang. “Baik secara bilateral maupun dengan memanfaatkan berbagai forum dan organisasi internasional lainnya.”

STRAITS TIMES | MARIA FRANSISCA | ODELIA SINAGA | RR ARIYANI

Berita terkait

Terobosan Pertamina Gunakan Green Energy di Industri Penerbangan

38 hari lalu

Terobosan Pertamina Gunakan Green Energy di Industri Penerbangan

Kewajiban pencampuran bahan bakar nabati dalam bahan bakar jenis avtur telah diatur pemerintah dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 12 tahun 2015

Baca Selengkapnya

Insiden Pilot Batik Air Tertidur: Keunggulan FBW dalam Industri Penerbangan Modern

53 hari lalu

Insiden Pilot Batik Air Tertidur: Keunggulan FBW dalam Industri Penerbangan Modern

Teknologi di industri penerbangan ini telah melengkapi semua pesawat Airbus termasuk A220 sejak A320 pertama, pada 1988

Baca Selengkapnya

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

55 hari lalu

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

KNKT menjelaskan kronologi pilot-kopilot Maskapai Batik Air tertidur saat terbangkan pesawat dari Kendari ke Jakarta. Ada 153 penumpang dalam pesawat.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

56 hari lalu

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menebut rencana merger dengan PT Aviasi Indonesia merupakan inisiatif Kementerian BUMN.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Diskon 75 Persen Tiket ke Jakarta Setelah Lebaran, Siapkan Frekuensi Tambahan

56 hari lalu

Garuda Indonesia Diskon 75 Persen Tiket ke Jakarta Setelah Lebaran, Siapkan Frekuensi Tambahan

Garuda Indonesia menyiapkan promo tiket setelah Lebaran ke Jakarta berupa diskon hingga 75 persen. Ada penambahan frekuensi untuk sejumlah rute.

Baca Selengkapnya

Asosiasi Ungkap Sederet Tantangan di Industri Penerbangan, dari Jumlah Pesawat Susut hingga...

28 Oktober 2023

Asosiasi Ungkap Sederet Tantangan di Industri Penerbangan, dari Jumlah Pesawat Susut hingga...

Ada 584 unit pesawat di Indonesia yang digunakan untuk kegiatan penerbangan niaga.

Baca Selengkapnya

Surya Airways Pemain Baru di Industri Penerbangan, Berikut Peluang dan Tantangannya

23 Oktober 2023

Surya Airways Pemain Baru di Industri Penerbangan, Berikut Peluang dan Tantangannya

Surya Airways, maskapai baru di Indonesia, berusaha memasuki industri penerbangan pasca pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Australia Menolak Penambahan Penerbangan Qatar Airways

7 September 2023

Australia Menolak Penambahan Penerbangan Qatar Airways

Australia menyangkal alasan penolakan jadwal penerbangan tambahan Qatar Airways karena persaingan bisnis dengan Qantas.

Baca Selengkapnya

Kinerja Industri Penerbangan Pulih, Kunjungan Wisata Jawa Barat Anjlok

31 Agustus 2023

Kinerja Industri Penerbangan Pulih, Kunjungan Wisata Jawa Barat Anjlok

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Benny Bachtiar mengatakan, angka kunjungan wisatawan ke Jawa Barat pada semester pertama tahun ini anjlok

Baca Selengkapnya

Kerja Sama Airnav dan Boeing, Menhub: Kompetensi Layanan Harus Ditingkatkan

12 Juni 2023

Kerja Sama Airnav dan Boeing, Menhub: Kompetensi Layanan Harus Ditingkatkan

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menghadiri acara penandatangan nota kesepakatan (Mou) antara AirNav Indonesia dengan Boeing Company di Menara Astra, Jakarta, pada Senin, 12 Juni 2023.

Baca Selengkapnya