Kebutuhan Pinjaman Mikro Tinggi, Joki pun Bermunculan  

Reporter

Editor

hussein abri

Rabu, 5 Oktober 2016 17:04 WIB

Siswa sekolah dasar (SD) Budi Mulia Dua mengikuti mengikuti pengarahan saat membuka tabungan baru dari petugas Bank Negara Indonesia (BNI) 46 di Yogyakarta, Rabu (25/4). TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga MicroSave Indonesia menyatakan praktek pinjaman mikro melalui joki semakin banyak. Temuan tersebut didasari hasil penelitian MicroSave bersama Kredit Biro Indonesia Jaya.

Manajer MicroSave Indonesia Grace Retnowati mengatakan banyaknya joki terlihat dari rendahnya penggunaan dana pinjaman untuk diri sendiri. Menurut Grace, pinjaman joki diberikan nasabah lembaga keuangan mikro (LKM), lalu meneruskan pinjaman kepada orang lain yang tidak dapat menerima pinjaman dari LKM.

Joki nantinya akan menerima persentase pada setiap pencairan dan biaya jasa untuk setiap angsuran. "Sebagai rasa terima kasih," kata Grace di Graha CIMB Niaga, Jakarta, Rabu, 5 Oktober 2016.

MicroSave melakukan penelitian dengan Kredit Biro Indonesia Jaya. Penelitian dilaksanakan dengan dukungan dari Opportunity International Australia dan Bank Pembangunan Wirausaha Belanda (Massif Fund).

Sebanyak 100 nasabah di Jawa Barat menjadi responden. Jawa Barat dipilih karena memiliki penetrasi keuangan mikro yang cukup besar, yaitu 8,87 persen. Penetrasi dihitung berdasarkan perbandingan 100 ribu populasi dengan jumlah kantor cabang di wilayah tersebut.

Penelitian tersebut menunjukkan nasabah LKM memiliki pinjaman berganda. Salah satu sebabnya ialah kebutuhan akan pinjaman yang masih tinggi. Kebutuhan tersebut kemudian memicu maraknya joki untuk pinjaman.

VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

Pengamat Sebut Ini Penyebab Bank Mandiri Bisa Dibobol Rp 1,8 T

23 Mei 2018

Pengamat Sebut Ini Penyebab Bank Mandiri Bisa Dibobol Rp 1,8 T

Bank Mandiri terjerat kredit macet Rp 1,8 triliun oleh PT Tirta Amarta.

Baca Selengkapnya

Mantan Dirut Bank DKI Eko Budiwiyono Jadi Tersangka  

20 April 2016

Mantan Dirut Bank DKI Eko Budiwiyono Jadi Tersangka  

Dengan dokumen-dokumen yang tidak benar itu, kedua tersangka yang berwenang sebagai pemutus kredit tetap memberikan kredit kepada PT Likotama.

Baca Selengkapnya

Ini Kecurigaan Anggota DPR Soal Kredit Bank BUMN  

16 Maret 2016

Ini Kecurigaan Anggota DPR Soal Kredit Bank BUMN  

Hal yang tak lazim lainnya, ada perusahaan yang mendapatkan pinjaman dengan jumlah cukup besar.

Baca Selengkapnya

Tersangka Kredit Fiktif BNI Makassar Segera Diadili  

23 Juli 2015

Tersangka Kredit Fiktif BNI Makassar Segera Diadili  

Pencairan kredit senilai Rp 57,5 miliar diperuntukkan bagi 128
petani.

Baca Selengkapnya

Bank Jatim Kebobolan Kredit Fiktif Rp 19 Miliar  

19 Mei 2015

Bank Jatim Kebobolan Kredit Fiktif Rp 19 Miliar  

Pimpinan cabang Bank Jatim bekerja sama dengan pengusaha dan anak buah.

Baca Selengkapnya

Rentenir Berkedok Koperasi Terancam Masuk Bui

8 Mei 2015

Rentenir Berkedok Koperasi Terancam Masuk Bui

Purwakarta menggandeng kepolisian untuk membasmi rentenir.

Baca Selengkapnya

BPK Audit Dana Pemerintah Jawa Barat di BJB  

6 April 2015

BPK Audit Dana Pemerintah Jawa Barat di BJB  

Pemerintah Jawa Barat mengucurkan banyak dana untuk Bank Jabar Banten.

Baca Selengkapnya

Tiga Karyawan Ditahan, BNI: Kredit Layak Diberikan

27 Maret 2015

Tiga Karyawan Ditahan, BNI: Kredit Layak Diberikan

Proses pemberian kredit tersebut telah memperhatikan prinsip kehati-hatian.

Baca Selengkapnya

Staf Kecamatan Bobol Bank Jombang Rp 775 Juta  

19 Maret 2015

Staf Kecamatan Bobol Bank Jombang Rp 775 Juta  

Staf kecamatan sudah sebulan tak masuk kerja.

Baca Selengkapnya

Kredit Fiktif Rp 3,5 Miliar Dua PNS, Ada Peran Orang Dalam?  

26 Februari 2015

Kredit Fiktif Rp 3,5 Miliar Dua PNS, Ada Peran Orang Dalam?  

Kecurigaan OJK muncul bukan hanya karena modus SK palsu yang digunakan. Tapi juga identitas dan nama 22 debitur juga dipalsukan.

Baca Selengkapnya