Wall Street Melemah di Tengah Pemulihan Ekonomi  

Reporter

Selasa, 4 Oktober 2016 09:13 WIB

AP/Charles Rex Arbogast

TEMPO.CO, Jakarta - Saham-saham AS berakhir lebih rendah pada Senin atau Selasa pagi WIB, 4 Oktober 2016, setelah bergerak di kisaran ketat karena Wall Street mempertimbangkan data ekonomi untuk lebih banyak indikasi tentang kesehatan perekonomian negara itu.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 54,30 poin atau 0,30 persen menjadi ditutup pada 18.253,85. Sementara itu, indeks S&P 500 kehilangan 7,07 poin atau 0,33 persen menjadi berakhir di 2.161,20, dan indeks komposit Nasdaq berkurang 11,13 poin atau 0,21 persen menjadi 5.300,87, demikian dilaporkan Xinhua.

Indeks Pembelian Manajer (PMI) Manufaktur AS dari Markit yang disesuaikan secara musiman sedikit menurun menjadi 51,5 pada September dari angka Agustus di 52,0, yang merupakan peningkatan terlemah dalam kondisi bisnis secara keseluruhan sejak Juni.

Indeks pembelian manajer September tercatat 51,5 persen, meningkat 2,1 persen dari angka Agustus pada 49,4 persen, menurut Institute for Supply Management (ISM), Senin lalu.

"Penurunan indeks manufaktur ISM untuk Agustus ke wilayah kontraksi mungkin hanya terkait dengan otomotif, karena manufaktur mencatat ekspansi secara moderat pada September," kata Sophia Kearney-Lederman, seorang analis ekonomi di FTN Financial, dalam sebuah catatan.

Di pasar luar negeri, pasar di Cina tutup karena hari libur nasional. Bursa saham Tokyo ditutup lebih tinggi pada Senin, karena pelemahan yen terhadap dolar AS mengangkat sentimen investor dan mengirim saham-saham eksportir lebih tinggi, sedangkan berkurangnya kekhawatiran tentang keadaan keuangan Deutsche Bank menambah optimisme pasar.

Pasar ekuitas Eropa naik pada Senin karena mempertimbangkan perkembangan penyelesaian Deutsche Bank dan proses Brexit Inggris. Indeks acuan Inggris FTSE 100 melonjak 1,22 persen, sedangkan indeks CAC 40 Prancis naik tipis 0,12 persen.

ANTARA

Berita terkait

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

2 hari lalu

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

IHSG hari ini, Senin, 6 Mei 2024 dibuka menguat 36,86 poin atau 0,52 persen ke posisi 7.171,58

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

11 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

16 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

48 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

30 Januari 2024

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

5 Desember 2023

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas

Baca Selengkapnya

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

4 Desember 2023

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.

Baca Selengkapnya

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

30 November 2023

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.

Baca Selengkapnya

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

26 Oktober 2023

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2024 sebesar Rp 12,25 triliun pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya