Menteri Susi Diminta Tenggelamkan 10 Kapal di Bali, Kenapa?  

Sabtu, 1 Oktober 2016 13:58 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (kanan) menyapa warga ketika menyaksikan puncak pagelaran Jember Fashion Carnaval ke-15 di Jember, Jawa Timur, 28 Agustus 2016. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Bali telah meminta Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk menghibahkan semua kapal sitaan yang tertangkap dalam operasi memberantas illegal fishing pada Pemerintah Provinsi Bali. Semua kapal itu rencananya akan ditenggelamkan di perairan Amed, Karangasem, untuk mendukung pengembangan wisata selam di sana.

“Kami sudah bicara langsung dengan Bu Susi dan sepertinya akan dikabulkan,” kata Kepala DKP Bali Made Gunaja, Jumat, 30 September 2016. Surat resmi juga telah dilayangkan pada Juli 2016 dan saat ini dalam pembicaraan mengenai proses pengiriman dan penenggelaman kapal-kapal di Bali.

Secara khusus, kata Gunaja, pemerintah daerah Bali meminta kapal-kapal dengan bahan dari besi sehingga bisa menjadi rumah buatan bagi terumbu karang dan ikan hias di perairan Amed, Karangasem. Belum lama ini, DKP Bali menangkap sebuah kapal illegal fishing dari Taiwan, tapi kapal itu tidak bisa ditenggelamkan di Karangasem karena bahannya dari fiber.

Karena diperuntukkan sebagai bagian dari tempat wisata, DKP Bali juga wanti-wanti agar proses penenggelaman kapal dilakukan secara hati-hati. Ini penting agar posisi tenggelamnya kapal cukup aman saat penyelam sedang mengunjungi kapal itu di bawah permukaan laut kelak. “Jadi bukan dengan ditembak dan dihancurkan,” kata Gunaja dalam sebuah diskusi yang digelar Society of Indonesian Enviromental Journalis (SIEJ) dan Conservation Internasional (CI) di Denpasar, Bali, itu.

Gunaja berharap, Bali bisa mendapatkan sedikitnya sepuluh buah kapal sitaan dari Menteri Susi. Selain bermanfaat untuk pariwisata, dia yakin hal itu akan mendukung upaya konservasi karang dan keanekaragaman ikan di wilayah itu. Ujung-ujungnya, kesejahteraan warga pun bisa terangkat.

Permintaan DKP Bali ini didukung CI Indonesia. Saat ini, wisata selam di Amed, Karangasem, berfokus pada keindahan terumbu karang yang menempel pada bangkai kapal USAT Liberty. Sayangnya kini kapal tua itu kian keropos. “Diperlukan obyek pengganti karena yang ada sekarang makin lama makin berbahaya,” kata Manajer CI di Bali, Made Iwan Dewantama. Liberty tenggelam di perairan Bali di puncak Perang Dunia II.

Iwan menegaskan perlunya ada kajian teknis untuk memastikan proses penenggelaman kapal tidak merusak kondisi alam bawah laut. "Saat ini kalau musim liburan, di bawah sudah seperti pasar karena semua orang bisa menyelam tanpa aturan,” ujarnya.

ROFIQI HASAN

Berita terkait

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

2 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

10 hari lalu

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia mendesak pemerintah untuk mengusut dugaan kejahatan perikanan di laut Arafura.

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

20 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

21 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

33 hari lalu

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

Berita terpopuler bisnis pada Senin, 25 Maret 2024, dimulai dari respons Sri Mulyani Indrawati soal ramai pembahasan barang bawaan ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

34 hari lalu

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

Berita terkini: Berapa nilai THR yang diterima Jokowi dan Ma'ruf Amin? Kisah Sri Mulyani saat dirayu Susi Pudjiastuti untuk pulang ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

34 hari lalu

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

40 hari lalu

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

Sri Mulyani masih yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap bisa mencapai 5,2 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

40 hari lalu

Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

KKP menargetkan inflasi komoditas perikanan tahun 2023 sebesar 3+1 persen.

Baca Selengkapnya

KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

40 hari lalu

KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

Anggaran untuk mendukung perempuan dan disabilitas yang ada dalam sektor perikanan nasional.

Baca Selengkapnya