Mangkok Kayu Lokal Diminati Pasar Jepang & Korea Selatan

Reporter

Jumat, 30 September 2016 23:01 WIB

DOK TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Mangkok kayu produksi salah satu pengrajin asal Jawa Tengah Agus Winarno mulai diminati pasar Korea Selatan dan Jepang.

"Sudah sejak tiga tahun lalu saya memproduksi ini, hingga kini sudah ada 14 pengrajin yang saya libatkan," katanya di Semarang, Jumat (30 September 2016).

Berawal dari kemampuannya pada bidang furnitur, Agus yang awalnya sempat bekerja di sejumlah perusahaan furnitur memutuskan untuk berhenti dan mencoba untuk mandiri dengan usaha yang didirikannya sendiri.

Selanjutnya, Agus yang memiliki kemampuan membuat lukisan dari pelepah pisang ditawari oleh Kementerian Koperasi dan UKM untuk memamerkan produk buatannya di Smesco.

Selanjutnya, sejak itu ada permintaan dari "buyer" Korea Selatan dan Jepang untuk memenuhi permintaan mangkok kayu dari sejumlah restoran.

Saat ini, dalam satu bulan dirinya bersama para pengrajin bisa memproduksi mangkok kayu atau wooden bowl mencapai 2.000 mangkok. Meski demikian, diakuinya, saat ini sedang "low season" sehingga permintaan dari "buyer" luar negeri mengalami penurunan.

Sudah beberapa bulan ini pemilik Nariza Alam Lestari tersebut hanya memproduksi 900-1.000 mangkok/bulan. Meski demikian, pada dua bulan terakhir ini produksi mulai meningkat yaitu mencapai 1.600 mangkok dalam kurun waktu 1,5 bulan.

"Untuk pengirimannya kami lakukan melalui pesawat terbang, setiap pengiriman sekitar 1.000 pcs, pengiriman dilakukan setiap bulan," katanya.

Selain itu, pihaknya juga menjadi suplier alat makan untuk salah satu maskapai penerbangan besar di Indonesia. Dengan produksi yang dilakukannya, dalam satu bulan Agus bisa memperoleh omzet antara Rp30-50 juta.

Sementara itu, untuk terus mengembangkan usahanya, sejak tiga tahun lalu Agus menjadi salah satu UKM yang masuk dalam program kemitraan PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region IV Jawa Tengah dan DIY.

"Ini sudah kedua kalinya saya mengajukan pinjaman. Pada pinjaman yang pertama saya memperoleh Rp20 juta, sedangkan pada pinjaman kedua memperoleh Rp40 juta," katanya.

Agus mengatakan, ada beberapa keuntungan yang diperolehnya ketika menjadi UKM mitra Pertamina, salah satunya adalah berhak atas bunga kredit 6 persen/tahun.

"Bunga ini sangat rendah sehingga sangat meringankan bagi pelaku usaha seperti saya ini," katanya.


BISNIS.COM

Berita terkait

Mengenal Kain Tenun Bima, Ada Tembe Mee yang Dipercaya Bisa untuk Pengobatan Penyakit Kulit

6 hari lalu

Mengenal Kain Tenun Bima, Ada Tembe Mee yang Dipercaya Bisa untuk Pengobatan Penyakit Kulit

Kain tenun Bima yang sudah ada sejak sebelum Islam masuk ke Bima ini memiliki ciri khas, misalnya warna hitam pada tenun Donggo.

Baca Selengkapnya

PNM Sukses Berdayakan Nasabah Hingga Mengekspor Produknya

15 hari lalu

PNM Sukses Berdayakan Nasabah Hingga Mengekspor Produknya

Nasabah PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Unit Cempaka Banjarmasin, Salasiah, berhasil mengolah rumput purun menjadi berbagai produk yang fungsional seperti tikar, topi, dompet dan tas sebagai produk andalan.

Baca Selengkapnya

Berawal Iseng jadi Rezeki, Desainer Kerajinan Perhiasan Bunga Kering Ini Raup Omzet Rp 800 Juta

4 Maret 2024

Berawal Iseng jadi Rezeki, Desainer Kerajinan Perhiasan Bunga Kering Ini Raup Omzet Rp 800 Juta

Berawal dari kecintaannya dengan bunga, desainer kerajinan ini membuat perhiasan dari bunga kering dan akhirnya bisa meraup omzet hingga ratusan juta.

Baca Selengkapnya

Pameran Kerajinan Jiffina 2024 di Yogyakarta Digelar Empat Hari, Tebar Hadiah Voucher Hotel

3 Maret 2024

Pameran Kerajinan Jiffina 2024 di Yogyakarta Digelar Empat Hari, Tebar Hadiah Voucher Hotel

Event pameran kerajinan dan furniture internasional atau Jogja International Furniture & Craft Fair atau Jiffina kembali digelar di Jogja Expo Center (JEC) Yogyakarta 2-5 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Buka Inacraft 2024, Teten Sebut RI Punya Pangsa Pasar 1,25 Persen dalam Industri Kerajinan di Dunia

28 Februari 2024

Buka Inacraft 2024, Teten Sebut RI Punya Pangsa Pasar 1,25 Persen dalam Industri Kerajinan di Dunia

Menkop UKM, Teten Masduki, memproyeksikan pangsa pasar RI dalam industri kerajinan dapat terus meningkat.

Baca Selengkapnya

Mampir ke Bengkel Keris Cek Eri, Upaya Selamatkan Pusaka Palembang dari Kepunahan

27 Desember 2023

Mampir ke Bengkel Keris Cek Eri, Upaya Selamatkan Pusaka Palembang dari Kepunahan

Cek Eri termasuk dalam segelintir orang yang berikhtiar selamat keris Palembang. Ia membuat hulu juga mengerjakan warangka keris Palembang

Baca Selengkapnya

Rumah Rajut dan Tenun jadi Daya Tarik Turis Mancanegara di Pulau Ngenang Batam

16 Desember 2023

Rumah Rajut dan Tenun jadi Daya Tarik Turis Mancanegara di Pulau Ngenang Batam

Pulau Ngenang di Batam yang menjadi tempat tinggal suku Melayu kini menarik minat wisatawan lokal dan mancanegara.

Baca Selengkapnya

Menengok Keseruan Festival Bambu Lord of the Pring di Bantul

3 Oktober 2023

Menengok Keseruan Festival Bambu Lord of the Pring di Bantul

Kerajinan bambu Munthuk, Bantul, Yogyakarta, telah memiliki pasar dalam negeri dan mancanegara.

Baca Selengkapnya

Pecinta Kerajinan, Inacraft Bakal Digelar 4-8 Oktober Ini di JCC

27 September 2023

Pecinta Kerajinan, Inacraft Bakal Digelar 4-8 Oktober Ini di JCC

Inacraft on October 2023 juga akan menghadirkan fasilitas khusus yang disebut dengan Talam Inacraft.

Baca Selengkapnya

Terkini: Indef Sebut Penyebab Meruginya MotoGP dan WSBK, Susi Pudjiastuti Buka Suara Lagi soal Ekspor Pasir Laut

18 Juni 2023

Terkini: Indef Sebut Penyebab Meruginya MotoGP dan WSBK, Susi Pudjiastuti Buka Suara Lagi soal Ekspor Pasir Laut

Ekonom Indef menanggapi dua event internasional yang diselenggarakan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, MotoGP dan WSBK, yang disebut merugi.

Baca Selengkapnya