Asosiasi: Listrik Jadi Penghambat Utama Pembangunan Smelter

Reporter

Senin, 26 September 2016 13:51 WIB

Area tambang terbuka PT Freeport Indonesia di Timika, Papua, 19 September 2015. Pengurangan bea keluar tersebut lantaran kemajuan pembangunan fasilitas smelter Gresik yang sudah mencapai 11 persen. ANTARA/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Asosiasi Smelter dan Pengolahan Mineral Indonesia Raden Sukhyar mengatakan listrik menjadi hambatan utama pengusaha dalam membangun smelter. "Masalah energi listrik yang paling berat," kata dia di Tjiikini Lima, Jakarta, Minggu, 25 September 2016.

Menurut Raden, pengusaha terpaksa harus membangun pembangkit listrik jika ingin membangun smelter (fasilitas pengolahan dan permurnian bahan tambang). Sebab pemerintah tak menyediakan pembangkit tersebut.

Raden menambahkan pembangunan pembangkit listrik membuat pengusaha harus merogoh kocek lebih dalam. "Harusnya investasi cukup US$ 1 miliar, tapi karena harus bangun pembangkit jadi keluar US$ 2 miliar," ucapnya.

Ia mengatakan pencarian dana untuk konstruksi tersebut membuat waktu pembangunan smelter lebih lama rampung. Akibatnya, banyak pengusaha yang belum menuntaskan kewajibannya membangun smelter.

Baca Juga: Luhut Wacanakan Relaksasi Ekspor Mineral, Smelter Menjerit

Berdasarkan data Kementerian Energi Sumber Daya Mineral per September 2016, terdapat 64 smelter yang sedang dibangun dari 84 Izin Usaha Pertambangan (IUP) Mineral di pemerintah pusat. Smelter tersebut terdiri dari tambang nikel sebanyak 34 unit, bauksit 7 unit, besi 5 unit, zirkon 11 unit, serta mangan, timbal, seng, kaolin, dan zeolit masing-masing 2 smelter.

Sebanyak 10 dari 64 smelter yang sudah berjalan pembangunannya baru rampung 6-8 persen atau baru sampai tahap mendapatkan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL). Sementara 14 smelter baru mencapai tahap ground breaking dan konstruksi awal atau baru selesai 10-30 persen.

Pembangunan sebanyak 11 smelter lainnya sudah mencapai 31-50 persen atau memasuki tahap pertengahan konstruksi. Pembangunan 6 smelter sudah 51-80 persen atau masuk tahap akhir konstruksi. Sementara sebanyak 26 smelter sudah memasuki tahap produksi.

Raden mengapresiasi pengusaha yang sudah berhasil membangun smelter hingga tahap produksi. Pemerintah diharapkan menghargai mereka dengan tidak membiarkan ekspor mineral mentah. "Ekspor mineral mentah dapat merusak kepercayaan pengusaha yang sudah berinvestasi dan berkomitmen menjalankan hilirisasi."

Baca: Skema Pembiayaan Non-APBN Siap Biayai Jalan Tol Trans-Jawa

Untuk terus mendorong pembangunan smelter, Raden menyarankan pemerintah untuk membantu pengusaha kecil yang kesulitan dana untuk membangun smelter. "Pemerintah bisa mengumpulkan IUP yang tidak mampu bangun smelter," kata dia.

Sebelumnya pengusaha smelter menolak rencana pemerintah melonggarkan ekspor mineral mentah. Sebanyak 21 perusahaan smelter yang tergabung dalam Asosiasi Perusahaan Industri Pengolahan dan Pemurnian Indonesia cemas pelonggaran kebijakan ekspor akan mengganggu kelangsungan investasi yang sudah menyedot US$ 12 miliar (Rp 156,8 triliun).

”Kami menolak relaksasi ekspor karena bertentangan dengan Undang-Undang Minerba dan peraturan yang berlaku,” kata Ketua Asosiasi Industri Pengolahan, Prihadi Santoso, Rabu, 7 September 2016.

Menurut dia, jika ekspor mineral mentah dilonggarkan, komitmen pemerintah terhadap hilirisasi mineral bakal dipertanyakan masyarakat.

VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

9 hari lalu

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Izin Pertambangan Asing

46 hari lalu

Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Izin Pertambangan Asing

PT Freeport Indonesia sudah mendapat restu dari Presiden Jokowi saat bertemu dengan Chairman and Chief Executive Officer Freeport pada November 2023.

Baca Selengkapnya

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

57 hari lalu

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.

Baca Selengkapnya

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

18 Januari 2024

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

Jawa-Bali merupakan daerah yang paling banyak menerima rice cooker gratis. Total anggaran program ini Rp 347 miliar.

Baca Selengkapnya

Syarat Dapat Rice Cooker Gratis dari Pemerintah, Apa Saja?

16 Oktober 2023

Syarat Dapat Rice Cooker Gratis dari Pemerintah, Apa Saja?

MKementerian ESDM akan memberikan bantuan 600 ribu unit rice cooker secara gratis, apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Indosolar Expo 2023: Upaya Bersama Bangkitkan Energi Surya Indonesia

26 Juli 2023

Indosolar Expo 2023: Upaya Bersama Bangkitkan Energi Surya Indonesia

Energi surya memiliki peran strategis dalam mengakselerasi upaya transisi energi khususnya di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).

Baca Selengkapnya

5 Provinsi Penghasil Emas Terbesar di Indonesia

11 Februari 2023

5 Provinsi Penghasil Emas Terbesar di Indonesia

Inilah 5 Provinsi Penghasil emas terbesar di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Turunkan Emisi Efek Rumah Kaca, Kementerian ESDM Percepat Pengembangan Sektor Panas Bumi

11 Februari 2023

Turunkan Emisi Efek Rumah Kaca, Kementerian ESDM Percepat Pengembangan Sektor Panas Bumi

Kementerian ESDM terus mengembangkan sektor panas bumi untuk menurunkan efek rumah kaca.

Baca Selengkapnya

Menteri ESDM: Ekspor Emas Dihentikan Bertahap

10 Februari 2023

Menteri ESDM: Ekspor Emas Dihentikan Bertahap

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan larangan ekspor emas akan dilakukan secara bertahap.

Baca Selengkapnya

Soal Ekosistem Kendaraan Listrik, Anggota DPR Minta Pemerintah Realistis

7 Februari 2023

Soal Ekosistem Kendaraan Listrik, Anggota DPR Minta Pemerintah Realistis

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno meminta pemerintah realistis dengan target pembentukan ekosistem kendaraan listrik atau EV di Indonesia.

Baca Selengkapnya