Harga Emas Kembali Menguat

Reporter

Jumat, 23 September 2016 11:31 WIB

Sejumlah emas batangan seberat 1 kilogram dipamerkan di Korea Gold Exchange. Tidak stabilnya perekonomian menyebabkan harga emas mengalami kenaikan. Seoul, Korea Selatan, 31 Juli 2015. REUTERS / Kim Hong-Ji

TEMPO.CO, Jakarta - Harga emas berjangka di Divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik pada Kamis 22 September 2016, menyusul pengumuman Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Amerika Serikat mempertahankan suku bunga utama tak berubah setelah penutupan pasar sehari sebelumnya.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember naik 13,3 dolar AS, atau 1,00 persen, menjadi menetap di 1.344,70 dolar AS per ounce.

Hasil pertemuan FOMC September mengisyaratkan bahwa bank sentral AS memiliki satu kali peningkatan suku bunga utamanya pada akhir tahun.

Hingga penutupan Kamis, investor yakin The Fed mungkin menaikkan suku bunga dari 0,50 ke 0,75 selama pertemuan FOMC Desember.

Menurut alat Fedwatch CME Group, probabilitas tersirat saat ini untuk menaikkan suku bunga dari 0,50 ke 0,75 adalah pada 12 persen pada pertemuan November 2016, dan 54 persen pada pertemuan Desember 2016.

Para analis mencatat pemungutan suara Rabu adalah 7-3, dengan tiga anggota mendukung mempertahankan suku bunga yang sama.

Ketiga anggota hawkish yang memilih untuk mempertahankan suku bunga mengatakan bahwa mereka tidak mendukung kenaikan suku bunga tahun ini, namun hasil dari pertemuan ini terutama sejalan dengan ekspektasi investor.

Meski laporan klaim pengangguran mingguan yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat kemungkinan diabaikan oleh sebagian besar investor, itu mungkin menempatkan beberapa tekanan jangka panjang terhadap logam mulia karena klaim pengangguran awal turun 8.000, lebih baik dari perkiraan menjadi 252.000 klaim pada minggu yang berakhir 17 September.

Para analis mencatat bahwa laporan klaim pengangguran tersebut kemungkinan akan meningkatkan harapan untuk laporan pekerjaan bulanan, yang merupakan berita positif bagi Federal Reserve.

Pelemahan dolar AS juga memberikan dukungan terhadap logam mulia, karena indeks dolar AS turun 0,22 persen menjadi 95,29 pada pukul 17.30 GMT. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama.

Emas dan dolar AS biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar AS turun maka emas berjangka akan naik, karena emas yang diukur dengan dolar AS menjadi lebih murah bagi investor.

Namun, emas dicegah dari kenaikan lebih lanjut ketika indeks Dow Jones Industrial Average AS juga naik 120 poin atau 0,66 persen pada pukul 17.30 GMT.

Para analis mencatat bahwa ketika ekuitas membukukan keuntungan maka logam mulia biasanya turun, karena investor mencari tempat yang aman, sebaliknya ketika ekuitas AS membukukan kerugian maka logam mulia biasanya naik.

Perak untuk pengiriman Desember naik 33,1 sen, atau 1,67 persen, menjadi ditutup pada 20,099 dolar AS per ounce.

Platinum untuk pengiriman Oktober bertambah 14,9 dolar AS, atau 1,42 persen, menjadi ditutup pada 1.062,8 dolar AS per ounce, demikian menurut kantor berita Xinhua.


ANTARA

Berita terkait

Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 15.000 per Gram

4 hari lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 15.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini turun sebesar Rp 15 ribu ke level Rp 1.310.000.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Bertahan di Level Rp 1.325.000 per Gram

4 hari lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Bertahan di Level Rp 1.325.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini stagnan dengan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Stagnan, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1.326.000 per Gram

6 hari lalu

Stagnan, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1.326.000 per Gram

Harga emas PT Aneka Tambang atau emas Antam stagnan di level Rp 1.326.000 per gram dalam perdagangan Ahad, 28 April 2024

Baca Selengkapnya

2023, PT Freeport Indonesia Catat Laba Rp 48,79 Triliun dan Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua

7 hari lalu

2023, PT Freeport Indonesia Catat Laba Rp 48,79 Triliun dan Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua

PT Freeport Indonesia berhasil memproduksi tembaga 1,65 miliar pound serta 1,97 juta ounces emas dan meraup laba bersih Rp 48,79 triliun pada 2023.

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

8 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Turun Seribu, Harga Emas Antam Hari Ini Rp1.319.000 per Gram

10 hari lalu

Turun Seribu, Harga Emas Antam Hari Ini Rp1.319.000 per Gram

Harga emas batangan berada di posisi Rp1.320.000 per gram, kemarin.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Turun, Analis: Kekhawatiran terhadap Konflik Timur Tengah Mereda

10 hari lalu

Harga Emas Turun, Analis: Kekhawatiran terhadap Konflik Timur Tengah Mereda

Analisis Deu Calion Futures (DCFX) menyebut harga emas turun karena kekhawatiran terhadap konflik di Timur Tengah mereda.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 5.000 ke Level Rp 1.320.000 per Gram

11 hari lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 5.000 ke Level Rp 1.320.000 per Gram

Harga emas batangan Antam berada di level Rp 1.320.000.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Picu Penurunan Harga Emas

11 hari lalu

Konflik Iran-Israel Picu Penurunan Harga Emas

Konflik Iran dan Israel di Timur Tengah berpengaruh pada harga emas.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Naik, Menyentuh Rp 1.347.000 per Gram

14 hari lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Naik, Menyentuh Rp 1.347.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini naik tipis sebesar Rp 2.000.

Baca Selengkapnya