Penambahan Anggaran BKPM, Kemenperin, dan Kemendag Disetujui

Reporter

Rabu, 21 September 2016 23:02 WIB

Kepala BKPM Thomas Lembong mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, 31 Agustus 2016. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi VI DPR menyetujui usulan penambahan pagu anggaran untuk Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). "Komisi menyetujui penambahan Rp 40 miliar," kata Wakil Ketua Komisi VI Azam Azman Natawijana di Gedung DPR, Jakarta, Rabu, 21 September 2016.

Kepala BKPM Thomas Lembong mengatakan tambahan anggaran tersebut akan digunakan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas berbagai kegiatan. Salah satunya ialah pengembangan sistem keuangan pemanaman modal secara online guna mendukung Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) pusat dan daerah.

"Kami juga akan menambah sarana dan prasarana PTSP pusat," kata Thomas. Dana tambahan juga akan digunakan untuk membuat peta potensi investasi berbasis sektor, penayangan iklan informasi kewajiban penyampaian Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) bagi perusahaan, serta branding Indonesia sebagai negara investasi dalam dan luar negeri.

Dengan penambahan anggaran Rp 40 miliar, total pagu anggaran BKPM menjadi Rp 564 miliar. Tapi, anggota Komisi VI DPR Iskandar D. Syaichu menilai total pagu tersebut begitu kecil. "Saya sampai trenyuh melihat anggaran BKPM yang begitu kecil," kata dia.

Iskandar mempertanyakan strategi Thomas dalam mengejar target dengan anggaran minim tersebut. Pasalnya, BKPM ditugaskan untuk mencari investasi senilai Rp 635 triliun tahun depan. "Dibandingkan dengan targetnya, pagu BKPM tak sampai 0,010 persennya," kata dia.

Anggota Komisi VI Lili Asdjudiredja meminta Menteri Keuangan untuk menaruh perhatian lebih kepada anggaran BKPM dan Kementerian lain yang merupakan mitra komisinya. "Kami sarankan anggaran di kementerian tersebut ditambah 100 persen," katanya.

Selain BKPM, Komisi VI pun menyetujui penambahan anggaran bagi Kementerian Perdagangan, serta Kementerian Koperasi dan UKM. Pagu anggaran Kementerian Perdagangan ditambah sebesar Rp1,1 triliun menjadi Rp4,6 triliun. Sementara Kementerian Koperasi dan UKM mendapat tambahan Rp979 miliar menjadi Rp1,9 miliar.

VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

1 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

3 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

3 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

3 hari lalu

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

Jika penerimaan pajak terus anjlok di tengah melesatnya belanja negara, defisit APBN bisa membengkak.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

8 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

8 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

8 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

8 hari lalu

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

PT Bank Tabungan Negara (BTN) usulkan skema dana abadi untuk program 3 juta rumah yang digagas Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

8 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

9 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya