Luhut: Penanganan Dwelling Time Seperti Yoyo

Reporter

Rabu, 21 September 2016 07:35 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan saat menjadi inspektur upacara dalam perayaan HUT ke-71 RI oleh Kementerian Korodinator Bidang Kemaritiman di gedung BPPT, 17 Agustus 2016. ISTIMEWA

TEMPO.CO, Jakarta -- Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan bahwa penanganan dwelling time selama ini seperti permainan Yoyo. Dengan kata lain, tidak konsisten karena hanya bagus saat dicek saja.

"Pas diperiksa bagus, pas ditinggal langsung jelek lagi," ujar Luhut saat dicegat awak media di Istana Kepresidenan, Selasa, 20 September 2016.

Luhut melanjutkan, dirinya sudah merapatkan hal itu dengan tiga menteri pada Selasa siang, yaitu Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito, serta Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara. Dan, rapat itu sudah mengeluarkan beberapa hasil atau solusi atas masalah yang ada.

Solusi pertama, kata Luhut, adalah mengintensifkan sidak atau pengecekan. Namun, tidak lagi sidak terbuka alias diganti dengan sidak tertutup yang berlangsung secara random. Adapun target sidak adalah pelabuhan-pelabuhan besar seperti Tanjung Priok, Tanjung Perak, dan sebagainya.

Solusi kedua adalah membuat daftar problem-problem dwelling time selama ini. Daftar atau checklist itu akan menjadi acuan setiap kali sidak tertutup dilakukan. Targetnya, checklist tersebut selesai dibuat minggu depan. Dan, sidak tertutup akan mulai dilakukan pada tanggal 3 atau 4 Oktober 2016.



Baca:
Polres Tanjung Perak Bentuk Satgas Dwelling Time
Soal Dwelling Time, Menhub Beri Waktu 1 Bulan ke Pelindo

"Saya belum tahu jumlahnya berapa, masih digarap tim. Salah satunya adalah tidak adanya integrasi misalnya Dirjen suatu kementerian masih minta orang di lapangan lapor ke dia. Seharusnya, one stop service," ujar Luhut.

Ditanya berapa hari target dwelling time yang ia incar, Luhut mengaku ingin mengincar rata-rata dwelling time tiga hari dahulu. Menurutnya, hal itu memungkinkan selama perbaikan kinerja dilakukan.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa banyak pelabuhan yang masih tidak efisien, sehingga berpengaruh terhadap kecepatan pelayanan di pelabuhan. Dunia usaha akhirnya terkena dampaknya. Untuk itu, butuh pembenahan besar-besaran.

"Untuk menekan biaya angka dwelling time, Kementerian Perhubungan, Kementrian Perdagangan dan Kementrian yang terkait untuk melakukan perombakan besar-besaran, reformasi besar-besaran di pelabuhan-pelabuhan kita. Karena angkanya dwelling time-nya masih tinggi," ujar Presiden Joko Widodo.

ISTMAN MP

Berita terkait

Saat Capres Ganjar Pranowo Sindir 3 Purnawirawan Jenderal yang Disebutnya Mencla-mencle

8 Februari 2024

Saat Capres Ganjar Pranowo Sindir 3 Purnawirawan Jenderal yang Disebutnya Mencla-mencle

Ganjar Pranowo bilang ada purnawirawan jenderal yang menyebut jangan memilih calon tertentu karena latar belakangnya tapi kini berbalik arah mendukung

Baca Selengkapnya

Cerita Luhut Sakit dan Tawaran Pemulihan dari Menlu Singapura

11 Oktober 2023

Cerita Luhut Sakit dan Tawaran Pemulihan dari Menlu Singapura

Cerita Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang sakit hingga mendapat tawaran pemulihan dari Menlu Singapura.

Baca Selengkapnya

Hari Pelaut Sedunia: Mengenal Pengertian Ekonomi Maritim

27 Juni 2023

Hari Pelaut Sedunia: Mengenal Pengertian Ekonomi Maritim

Ekonomi maritim Indonesia memiliki potensi besar bagi perekonomian nasional. Apakah itu ekonomi maritim?

Baca Selengkapnya

Buka Prodi Metalurgi dan Material, Unhas Gandeng Kemenkomarves

14 April 2023

Buka Prodi Metalurgi dan Material, Unhas Gandeng Kemenkomarves

Unhas menggandeng Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi untuk membuka prodi Metalurgi dan Material.

Baca Selengkapnya

Melatih Tentara Main Musik, Maestro Biola Ini Diberi Pangkat Letkol Tituler

12 Desember 2022

Melatih Tentara Main Musik, Maestro Biola Ini Diberi Pangkat Letkol Tituler

Sebelum Deddy Corbuzier memperoleh pangkat Letkol Tituler, Idris Sardi sudah lebih dulu mendapatkannya

Baca Selengkapnya

Luhut: Jika Ditanya Kapan Hidup Paling Bahagia, Saya Jawab saat Masih Jadi Tentara

8 Oktober 2022

Luhut: Jika Ditanya Kapan Hidup Paling Bahagia, Saya Jawab saat Masih Jadi Tentara

Luhut mengaku titik yang paling membuatnya bungah adalah saat menjadi tentara.

Baca Selengkapnya

Dunia Melihat Indonesia sebagai Negara Super Power Mini, Apa Maksud Luhut

28 September 2022

Dunia Melihat Indonesia sebagai Negara Super Power Mini, Apa Maksud Luhut

Luhut Binsar Panjaitan menceritakan beberapa pakar ekonomi di Amerika Serikat memuji kondisi perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya

Korea-Indonesia MTCRC Jalin Kerja Sama Maritim dengan UNHAS

3 Agustus 2022

Korea-Indonesia MTCRC Jalin Kerja Sama Maritim dengan UNHAS

Korea-Indonesia Marine Technology Cooperation Research Center (MTCRC) memperluas kerja sama dengan instansi pendidikan Universitas Hasanuddin (UNHAS).

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa di Central South University Cina, Kuota 50 Orang

27 Mei 2022

LPDP Buka Beasiswa di Central South University Cina, Kuota 50 Orang

LPDP membuka pendaftaran beasiswa untuk program S2 di School of Metallurgy and Environment, Central South University Cina. Cek syarat dan tahapannya.

Baca Selengkapnya

Pantau Kesiapan Kampus, Luhut Harap UIII Lahirkan Banyak Cendekiawan Muslim

21 Januari 2022

Pantau Kesiapan Kampus, Luhut Harap UIII Lahirkan Banyak Cendekiawan Muslim

Luhut Pandjaitan berharap Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) akan menjadi pusat penelitian peradaban Islam.

Baca Selengkapnya