TEMPO.CO, Jakarta - Bank Syariah Mandiri (BSM) menyosialisasikan produk Gadai dan Cicil Emas. Sosialisasi produk tersebut digelar saat acara hari tanpa kendaraan (car free day), di kantor pusat BSM Wisma Mandiri, Thamrin, Jakarta, pagi ini.
Dalam kegiatan sosialisasi tersebut BSM bekerja sama dengan Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) menyelenggarakan senam bersama, jalan santai, dan pelayanan cek kesehatan gratis.
Group Head Pawning Management Bank Syariah Mandiri Dian Faqihdien Suzabar menuturkan perusahaan telah rutin melaksanakan kegiatan sejenis sejak 2014. "Ini sejalan dengan salah satu misi BSM yaitu meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan," ujarnya di kantornya, Minggu, 18 September 2016.
Menurut Dian, BSM juga sengaja melibatkan Komando Pasukan Gadai Se-Jabodetabek (Kopasgad BSM) untuk mensosialisasikan salah satu produk utama BSM itu. Terlebih, kegiatan ini sejalan dengan fokus perusahaan pada segmen retail dan sosialisasi lima produk utama.
Menurut Dian, produk Gadai dan Cicil Emas BSM saat ini masih menjadi market leader di perbankan syariah. Pertumbuhan produk Gadai dan Cicil Emas mencapai 21,38 persen (YOY) atau sebesar Rp 325 miliar. "Di tengah kondisi perbankan yang belum baik, produk Gadai dan Cicil Emas BSM terus tumbuh positif."
Hingga Agustus lalu, pertumbuhan Gadai dan Cicil Emas dilaporkan mencapai Rp 150 miliar, dengan outstanding pembiayaan mencapai Rp 1,84 triliun, atau tumbuh sebesar 21 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sebesar Rp1,52 triliun.
Dian berharap dengan sosialisasi produk ini, dapat meningkatkan edukasi dan kesadaran masyarakat terhadap produk Gadai dan Cicil Emas BSM. Untuk layanan Gadai, saat ini BSM tercatat telah memiliki 272 counter layanan khusus, sedangkan untuk Cicil Emas dapat dilayani di seluruh cabang BSM di Indonesia.
PT Bank Syariah Indonesia Tbk. atau BSI, masuk ke jajaran Top 10 Global Islamic Bank dari sisi kapitalisasi pasar dengan harga saham emiten bersandi BRIS yang melesat sehingga mendorong market capitalization atau market cap perseroan menembus Rp131,47 triliun.