BI: Inflasi Pekan Kedua September 0,25 Persen, Ini Pemicunya

Reporter

Jumat, 16 September 2016 18:53 WIB

Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo. TEMPO/Bambang Harymurti

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan laju inflasi hingga pekan kedua September 2016 sebesar 0,25 persen, dipicu kenaikan harga pangan untuk cabe merah dan bawang merah.

"Namun untuk komoditas lainnya, seperti telur ayam, dan daging ayam terjadi deflasi," kata Agus di Jakarta pada Jumat, 16 September 2016.

Dengan inflasi bulanan di pekan kedua September sebesar 0,25 persen (month to month/mtm), maka secara tahunan, Agus mengatakan, inflasi berada sedikit di atas 3,0 persen (year on year/yoy), setelah pada Agustus 2016 sebesar 2,79 persen (yoy). "Itu masih sejalan dengan target kita di empat persen plus minus satu persen," ujarnya.

Dibandingkan September 2015, laju inflasi tahunan di bulan kesembilan itu berada di 6,83 persen (yoy). Bank Sentral ingin menjangkar inflasi 2016 berada di 3-5 persen, sementara pemerintah tidak berbeda jauh dengan menargetkan inflasi di 4 persen.

Di sisa tahun, BI melihat tekanan inflasi sebagian besar berasal dari harga kelompok barang bergejolak (volatile foods). Selain musim liburan pada akhir tahun, BI memperkirakan puncak musim kemarau basah atau La Nina berpotensi mengerek naik laju inflasi.

Inflasi menjadi indikator ekonomi makro yang dijaga BI untuk memastikan stabilitas perekonomian tetap sehat. Indikator lainnya, seperti neraca transaksi berjalan, juga diperkirakan BI terjaga pada kisaran 2,2 persen dari Produk Domestik Bruto atau sekitar 20 miliar dolar AS.

Sementara, BI memasang proyeksi moderat untuk pertumbuhan ekonomi tahun ini di rentang 4,9--5,3 persen.


ANTARA

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

1 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

3 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

4 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

6 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

6 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya