Menteri Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro melantik Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto di Kantor Bappenas Jakarta, 15 September 2016. Tempo/ Odelia
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro melantik Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menggantikan Suryamin.
"Semoga Pak Suhariyanto dapat memegang amanah untuk memimpin BPS dari pusat sampai ke daerah," ujar Bambang di kantor Bappenas, Jakarta Pusat, Kamis, 16 September 2016.
BPS merupakan badan yang menyediakan data untuk segala keperluan pendataan di Indonesia. "Besar harapan kami, BPS semakin akurat dalam menyediakan data," kata Bambang. Apabila data yang dihasilkan tidak akurat, segala perencanaan juga tidak akurat.
Selain itu, Bambang mengatakan, pemerintah akan mengubah bantuan kepada masyarakat. "Bukan dengan metode sumbangan murah," tutur Bambang. Metode sumbangan murah sering salah sasaran dan memberatkan APBN. Bantuan pemerintah harus tepat sasaran.
Karena itu, sasaran pemerintah akan dapat tercapai bila BPS memberikan data akurat. Dengan data akurat, pemerintah dapat memberikan bantuan yang tepat sasaran langsung kepada rumah tangga, warga, dan berada di daerah mana.
"Jadi BPS harus berpikir bagaimana mendapatkan data yang akurat," ucap Bambang. Sebab, BPS memegang peranan penting untuk menyediakan data yang dibutuhkan bagi keperluan negara.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan akan bekerja keras dengan BPS untuk menyediakan data akurat. Selain itu, untuk mencapai kebijakan, Presiden Joko Widodo menyediakan satu data. "Kami akan bekerja keras," katanya.
Suhariyanto merupakan mantan Deputi Bidang Neraca BPS yang dilantik menjadi Kepala BPS menggantikan Suryamin yang pensiun.
BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen
5 hari lalu
BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen
Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.