Komisi XI dan Pemerintah Sepakati Asumsi Makro APBN 2017

Reporter

Editor

Mustafa moses

Kamis, 8 September 2016 01:06 WIB

Rapat Kerja Komisi XI DPR bersama Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, BPS, dan Kementerian PPN dengan agenda pengambilan keputusan mengenai asumsi dasar makro dalam APBN 2017 di DPR, Jakarta, 7 September 2016. Tempo/Vindry Florentin

x TEMPO.CO, Jakarta - Komisi XI Bidang Keuangan, Perencanaan Pembangunan, dan Perbankan Dewan Perwakilan Rakyat serta pemerintah menyepakati pembahasan asumsi makro Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017. "Pertumbuhan ekonomi ditargetkan sebesar 5,1 persen," kata Ketua Komisi XI Melchias Marcus Mekeng di gedung DPR, Jakarta, Rabu malam, 7 September 2016.

Asumsi pertumbuhan ekonomi yang disepakati lebih tinggi daripada usulan Komisi XI sebesar 5,05 persen. Angka tersebut dinilai lebih realistis mengingat realisasi pertumbuhan ekonomi dalam beberapa tahun terakhir.

DPR dan pemerintah juga bersepakat asumsi inflasi di kisaran 4 persen. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat sebesar 13.300. Sedangkan rata-rata suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) tiga bulan diasumsikan berada di tingkat 5,3 persen.

Tingkat pengangguran yang disepakati berada di posisi 5,6 persen. Tingkat kemiskinan dipatok di angka 10,5 persen. Gini ratio disepakati di posisi 0,39. Sedangkan indeks pembangunan manusia (IPM) ditetapkan sebesar 70,1.

Komisi XI mengusulkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,05 persen; inflasi 4 persen; nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika sebesar 13.300; dan rata-rata suku bunga SPN tiga bulan sebesar 5,3 persen. Target tingkat pengangguran diusulkan di angka 5,6 persen dan tingkat kemiskinan 10,5 persen. Adapun gini ratio dipatok sebesar 0,39 dan IPM sebesar 70,1.

Sementara itu, asumsi makro yang disetujui panitia kerja yang terdiri atas perwakilan pemerintah dan anggota DPR memutuskan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen. Inflasi diasumsikan sebesar 4 persen; rata-rata suku bunga SPN tiga bulan sebesar 5,3 persen; dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika senilai 13.300. Tingkat pengangguran berada di posisi 5,6 persen dan tingkat kemiskinan 10,5 persen. Sedangkan gini ratio dipatok sebesar 0,38 dan IPM sebesar 70,1.

Dalam nota keuangan, asumsi makro pertumbuhan ekonomi ditargetkan 5,3 persen; inflasi 4 persen; nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika sebesar 13.300 per dolar; dan rata-rata suku bunga SPN tiga bulan sebesar 5,3 persen. Target pembangunan adalah tingkat pengangguran di angka 5,3-5,6 persen dan tingkat kemiskinan 9,5-10,5 persen. Adapun gini ratio dipatok 0,38 dan IPM sebesar 70,1.

VINDRY FLORENTIN






Advertising
Advertising

Berita terkait

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

1 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

3 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

3 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

3 hari lalu

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

Jika penerimaan pajak terus anjlok di tengah melesatnya belanja negara, defisit APBN bisa membengkak.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

8 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

8 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

8 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

8 hari lalu

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

PT Bank Tabungan Negara (BTN) usulkan skema dana abadi untuk program 3 juta rumah yang digagas Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

9 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

9 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya