Kemenpar dan Club Med Buka Properti Baru di Lombok

Reporter

Rabu, 7 September 2016 23:00 WIB

Sejumlah wisatawan mancanegara, menikmati keindahan pasir putih dan pemandangan yang disajikan di pantai Selong Belanak, Lombok, Nusa Tenggara Barat, 2 September 2014. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Club Med, salah satu pionir industri hospitality premium kelas dunia tengah mempersiapkan ekspansi bisnis ke Lombok tahun ini.


Henri Giscard d’Estaing, Chairman and CEO of Club Med, mengatakan saat ini pihaknya sedang melakukan proses penandatanganan kontrak antara Club Med dengan Kementerian Pariwisata Indonesia guna membuka properti baru di Mandalika, Lombok.


“Proyek di Lombok ini merupakan refleksi dari Club Med Bali 30 tahun yang lalu. Jadi kami membuka di kontur dan lokasi yang sama dengan Bali 30 tahun lalu, dimana kami bisa mengundang tamu untuk datang tidak hanya menikmati keindahan Bali saat itu, tetapi menikmati atau menghabiskan waktu juga di Lombok,” tuturnya kepada media, Selasa (6 September 2016).


Hal tersebut sejalan dengan salah satu prinsip Club Med yakni menjadi pionir dan menjadi DNA dalam mencari lokasi atau destinasi terbaru, serta membuka atau mengembangkannya menjadi lokasi tujuan pariwisata, imbuhnya.


“Oleh karena itu kami sangat tertarik dan bersemangat membuka di Mandalika dan kami bersyukur dapat bekerjasama dengan ITDC karena mereka mendukung tidak hanya dari infrastruktur, bahkan dari semua segi dalam membuat proyek ini,” ujarnya. Menurutnya, Indonesia memiliki daerah yang sangat indah sehingga pihaknya berniat melakukan ekspansi di beberapa tempat lain. Hanya saja, saat ini pihaknya masih fokus dalam pengembangan proyek properti yang telah ada yakni di Bintan dan Bali.


Advertising
Advertising

“Kami akan membuka kegiatan baru yaitu surfing, dan tur ke kota lain sehingga semua tamu yang datang bisa menikmati surfing di Bali dan tidak hanya sekedar di daerah Club Med Bali atau Nusa Dua saja. Hal tersebut bertujuan agar tamu mempunyai kesempatan mengeksplor Bali dan destinasi terkenal lainnya di sekitar Bali,” jelasnya.


Dia mengaku tidak menutup kemungkinan juga akan membuka properti di beberapa destinasi terbaru di Indonesia dengan memegang prinsip - prinsip sustainability ecosystem, yakni menjaga kelestarian alam yang sudah menjadi komitmen Club Med untuk tidak merusak lingkungan atau alam. CEO of East and South Asia & Pacific (ESAP) Club Med, Xavier Desaulles, menambahkan Indonesia sangat penting bagi Club Med karena Indonesia mempunyai orang-orang yang ramah dan sangat menjunjung tinggi pelayanan.


“Orang-orang Indonesia juga sangat mengerti market serta cara memperlakukan tamu dengan baik yang kebanyakan adalah keluarga. Sehingga kami yakin dapat terus mengembangkan bisnis kami kedepannya,” ungkapnya.


BISNIS.COM

Berita terkait

Luhut Siapkan Insentif untuk Investasi Apple, Ingin Tiru Thailand dan India

12 hari lalu

Luhut Siapkan Insentif untuk Investasi Apple, Ingin Tiru Thailand dan India

Apple sudah berencana memproduksi iPhone di India dan MacBook di Thailand, guna melepas ketergantungan terhadap manufaktur Tiongkok.

Baca Selengkapnya

Pengunduran Diri Presiden Vietnam: Siapa yang Bakal Menggantikannya?

41 hari lalu

Pengunduran Diri Presiden Vietnam: Siapa yang Bakal Menggantikannya?

Presiden Vietnam tiba-tiba mengundurkan diri karena diduga terlibat korupsi, padahal baru setahun ia menjabat.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Tanggapi Persoalan di Batam: Investasi Asing akan Ditertibkan

4 Februari 2024

Mahfud Md Tanggapi Persoalan di Batam: Investasi Asing akan Ditertibkan

Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud Md mengatakan akan tertibkan investasi asing dan dalam negeri untuk selesaikan masalah ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya

Klasemen Sementara Sumber Modal Asing Terbesar di 2023: Singapura Kalahkan Cina

27 Desember 2023

Klasemen Sementara Sumber Modal Asing Terbesar di 2023: Singapura Kalahkan Cina

Modal asing yang masuk dari Januari hingga September 2023 mencapai Rp 1.053,1 triliun atau 75,2 persen. Klasemen sementara, Singapura kalahkan Cina.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ini Sebut Tren PHK Bakal Berlanjut hingga Tahun Depan

25 Desember 2023

Ekonom Ini Sebut Tren PHK Bakal Berlanjut hingga Tahun Depan

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economic (CORE) Mohammad Faisal mengatakan tren Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) masih akan berlanjut hingga tahun depan. Mengapa?

Baca Selengkapnya

Cak Imin Soal Investasi Asing: Jangan Malah Bikin Rugi

22 Desember 2023

Cak Imin Soal Investasi Asing: Jangan Malah Bikin Rugi

Gagasan cawapres nomor urut 1 soal investasi, soroti implementasi investasi asing agar tidak merugikan.

Baca Selengkapnya

Bahlil Ungkap Investor Asing Masuk ke IKN Usai Upacara HUT RI 2024

7 Desember 2023

Bahlil Ungkap Investor Asing Masuk ke IKN Usai Upacara HUT RI 2024

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengungkapkan investor asing akan masuk ke IKN pada pembangunan tahap 2 atau setelah upacara HUT RI 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua KPK Tersangka Dugaan Pemerasan, Pengamat: Investor Bisa Ragu Tanam Modal di IKN

23 November 2023

Ketua KPK Tersangka Dugaan Pemerasan, Pengamat: Investor Bisa Ragu Tanam Modal di IKN

Polda Metro Jaya menetapkan Ketua KPK Firli Bahuri sebagai tersangka dugaan pemerasan eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Bicara soal Ketahanan Rupiah di Tengah Ketidakpastian Global

22 November 2023

Kemenkeu Bicara soal Ketahanan Rupiah di Tengah Ketidakpastian Global

Per 22 November 2023, nilai tukar rupiah meningkat sebesar 0,11 persen menjadi Rp 14.425 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Chatib Basri Sebut Perlu Investasi Asing Rp 1.800 Triliun untuk Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi 6 Persen

22 November 2023

Chatib Basri Sebut Perlu Investasi Asing Rp 1.800 Triliun untuk Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi 6 Persen

Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan Indonesia perlu investasi asing sekitar Rp 1.800 triliun untuk mencapai target pertumbuhan 6 persen.

Baca Selengkapnya