Jika Target Penerimaan Tak Tercapai, Sri Mulyani Lakukan Ini  

Rabu, 31 Agustus 2016 22:29 WIB

Sri Mulyani Indrawati. dok. TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah mempersiapkan sejumlah upaya untuk mengelola selisih kekurangan penerimaan pajak dengan target penerimaan tahun ini. "Ada pos dari sisi pendapatan negara bukan pajak yang kami identifikasi akan menambah Rp 15,6 triliun," kata Sri Mulyani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 31 Agustus 2016.

Sri Mulyani memperkirakan penerimaan pajak akhir tahun ini akan meleset sebesar Rp 219 triliun dari target yang dipatok dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2016. Untuk mengurangi shortfall tersebut, pemerintah memangkas anggaran hingga Rp 137,6 triliun.

Dalam pemotongan anggaran, menurut Sri Mulyani, terdapat pula penghematan alamiah yang berasal dari kurangnya penyerapan anggaran oleh kementerian dan lembaga. Hampir semua kementerian dan lembaga memiliki realisasi penyerapan yang lebih rendah daripada proyeksi, yakni minimal 5 persen.

Selain itu, menurut Sri Mulyani, beberapa kementerian dan lembaga memiliki realisasi belanja yang lebih kecil daripada yang direncanakan. "Itu berasal dari kegiatan yang sudah dilelangkan dan ternyata lebih kecil daripada anggaran. Itu kami ambil sisanya dan termasuk dalam penghematan sebesar Rp 64,7 triliun.”

Anggaran perjalanan dinas, konsinyering, rapat-rapat, dan lain sebagainya yang mencapai Rp 40 triliun, menurut Sri Mulyani, juga dipotong sekitar Rp 10 triliun. "Kalau kemungkinan adanya belanja modal yang terkurangi, ya, tapi berbentuk penghematan, seperti dari lelang itu tadi. Tidak mengurangi, tapi penghematan," tuturnya.

Jika penerimaan lebih rendah daripada target, ucap Sri Mulyani, pemerintah juga dapat menaikkan defisit anggaran untuk menambah utang. "Namun tidak lebih dari 3 persen. Dalam APBNP, kami perkirakan defisit 2,5 persen. Masih ada 0,5 persen tambahan utang kalau memang betul-betul diperlukan," ujarnya.

Cara lain adalah melakukan cash flow management. Untuk proyek yang rencananya dibangun dalam setahun, Sri meminta dibangun dengan skema multiyear. "Termasuk penundaan dana alokasi umum, kami meminjam space tahun depan untuk dipakai tahun ini," katanya.

ANGELINA ANJAR SAWITRI




Berita terkait

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

1 jam lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

4 jam lalu

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut Indonesia sedang memfinalisasi paket pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap batu bara atau PLTU

Baca Selengkapnya

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

4 jam lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

1 hari lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

2 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

2 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

2 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

3 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

4 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya