BEI Berencana Hapus Perusahaan yang Disuspensi  

Reporter

Selasa, 30 Agustus 2016 14:16 WIB

Tamu undangan memperhatikan layar pergerakan index saham di Lantai Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 26 Agustus 2016. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tertekan lagi, indeks mencatatkan penurunan 0,23% menjadi 5.441,50. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana menindak emiten-emiten yang saat ini sedang mengalami suspensi atau pelarangan sementara perdagangan efek di bursa saham dengan cara menghapus mereka dari pencatatan saham di Bursa Efek.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat mengatakan saat ini Bursa Efek sedang menilai kembali apakah seharusnya perusahaan yang telah lama disuspensi itu masih mendapat kesempatan memperdagangkan sahamnya di bursa atau harus di-delist dari pencatatan bursa.

"Kalau suspensinya belum dua tahun, tapi tidak punya keinginan (untuk melantai di bursa) lagi, bisa. Ada yang sudah dua tahun lebih (disuspensi)," ujarnya di Bursa Efek Indonesia, Selasa, 30 Agustus 2016.

Samsul mengatakan saat ini ada 28 perusahaan terbuka yang dihentikan perdagangannya untuk sementara waktu di pasar modal. Adapun beberapa pelanggaran yang biasanya dilakukan emiten sehingga mereka disuspensi di antaranya terdapat aktivitas perdagangan di luar kebiasaan (unusual market activity/UMA), contohnya karena saham di perusahaan itu mengalami kenaikan atau penurunan harga yang cukup signifikan.

Lalu, adanya kesalahan dalam pencatatan laporan keuangan, terdapat perbedaan antara pengumuman atas corporate action dan kejadian sebenarnya, gagal membayar utang atau obligasi, insider trading atau menggoreng saham, serta penyalahgunaan dana hasil IPO atau rights issue.

Samsul menyebutkan saat ini Bursa telah membicarakan deretan panjang perusahaan yang memenuhi kriteria untuk delisting. Namun, sebelum aksi itu dilakukan, BEI akan lebih dulu memanggil emiten-emiten tersebut untuk dimintai pendapat.

Namun ada juga emiten yang nantinya harus dihapus secara paksa apabila telah terlalu lama disuspensi dan tidak bisa lagi dihubungi. "Laporan keuangan tidak ada pendapatan, usaha mereka tidak baik, manajemen tidak ada, kantor tidak bisa dicari, tidak ada contact person. Ini bisa kena force delisting," ucapnya.

DESTRIANITA K

Berita terkait

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

1 hari lalu

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

IHSG hari ini, Senin, 6 Mei 2024 dibuka menguat 36,86 poin atau 0,52 persen ke posisi 7.171,58

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

9 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

15 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

26 hari lalu

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

BEI menargetkan tahun ini bakal ada sebanyak 64.483 investor baru di pasar modal di Solo Raya.

Baca Selengkapnya

Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

32 hari lalu

Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

PT Timah buka suara usai Kejaksaan Agung menetapkan 16 nama tersangka dalam kasus tindak pidana korupsi tata niaga timah di wilayah IUP-nya.

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

46 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

5 Maret 2024

Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) mengumumkan pengunduran diri Direktur Utama, Anthony Cottan. MAPB merupakan pengelola Starbucks di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Saham Antam Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI

19 Februari 2024

Saham Antam Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI

Penetapan kembali saham Antam pada Indeks LQ45, Indeks IDX30 dan Indeks IDX80 di IDX mencerminkan apresiasi positif para pemegang saham.

Baca Selengkapnya

United E-Motor Berharap Dapat Rp 400 M Usai Melantai di BEI

13 Februari 2024

United E-Motor Berharap Dapat Rp 400 M Usai Melantai di BEI

Pemegang merek United E-Motor, PT Terang Dunia Internusa Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia, dan menargetkan dana Rp 400 miliar.

Baca Selengkapnya