Telkomsel Dirugikan Bila Tarif Operator Seluler Disamakan

Reporter

Minggu, 28 Agustus 2016 17:21 WIB

Ilustrasi smartphone. REUTERS/Pichi Chuang

TEMPO.CO, Bandung - Federasi Serikat Pekerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Strategis menolak rencana pemerintah menyetarakan tarif interkoneksi (tarif hubungan antaroperator), yang rencananya akan dilakukan pada 1 September 2016.

Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Strategis Wisnu Adhi Wuryanto mengatakan kebijakan penyetaraan tarif interkoneksi akan merugikan Telkomsel, sebagai anak perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. Kebijakan ini justru memberikan keuntungan yang besar untuk operator seluler yang sahamnya dimiliki asing, seperti XL Axiata, Indosat, dan Hutchinson.

"Kalau tarif interkoneksi ditetapkan, Telkomsel dipastikan akan merugi. Operator asing malah diuntungkan," kata Wisnu saat konferensi pers di Rumah Makan Bumbu Desa, Jalan Laswi, Kota Bandung, Ahad, 28 Agustus 2016.

Dalam rapat dengar pendapat Komisi I DPR, beberapa waktu lalu, telah disepakati biaya interkoneksi disetarakan sebesar Rp 204 per menit. Sedangkan selama ini, XL Axiata menetapkan cost recovery Rp 65 per menit, Indosat Rp 87 per menit, Hutchinson Rp 120 per menit, dan Telkomsel Rp 285 per menit.

Baca Juga: Akademikus: Rokok Mahal, 30 Tahun Lagi Tumbuh Generasi Sehat

Bila operator asing tersebut melakukan interkoneksi ke Telkomsel, sesuai dengan tarif yang ditentukan, mereka dikenai biaya Rp 204 per menit. Begitu pula bila Telkomsel melakukan interkoneksi dengan operator asing. Ini membuat XL untung Rp 139 per menit dari biaya interkoneksi dengan Telkomsel. Begitu pula Indosat dan Hutchison, masing-masing untung Rp 117 dan Rp 84 per menit, dari biaya interkoneksi dengan Telkomsel.

Wisnu mengatakan Telkomsel akan rugi Rp 81 per menit dari biaya interkoneksi. "Bila tarif interkoneksi Rp 10 miliar per bulan, bisa dihitung berapa keuntungan operator asing dan kerugian Telkomsel mencapai Rp 800 miliar per bulan."

Wisnu menjelaskan, tarif interkoneksi yang dipatok Telkomsel paling mahal di antara operator lain karena perusahaan seluler ini membangun lebih banyak jaringan hingga desa-desa. Sedangkan operator asing hanya fokus memperbanyak jaringan di wilayah perkotaan.

Wisnu mengancam akan melakukan audit dan kajian mendalam jika tarif interkoneksi antaroperator ditetapkan. Kajian tersebut nantinya akan dilaporkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sebagai bahan laporan upaya merugikan negara.

Simak: Segera Diresmikan, New Priok Percepat Pengiriman Barang

"BUMN itu milik negara, artinya negara rugi dan menguntungkan pihak-pihak tertentu yang justru cost-nya kecil malah diuntungkan," ucapnya.

Sebelumnya, President Director & CEO Indosat Ooredoo Alexander Rusli pernah mengatakan pihaknya menginginkan barrier interkoneksi dihilangkan. Ia berharap biaya interkoneksi turun di atas angka 25-50 persen agar mereka bisa berkompetisi di pasar yang dikuasai Telkomsel. “Kalau di negara lain ada asimetris regulasi, di mana membela yang kecil agar bisa mendekati yang besar,” tuturnya.

PUTRA PRIMA PERDANA | DIKO OKTORA

Berita terkait

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

5 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

15 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

20 hari lalu

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.

Baca Selengkapnya

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

25 hari lalu

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

51 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

58 hari lalu

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

59 hari lalu

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?

Baca Selengkapnya

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

29 Februari 2024

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?

Baca Selengkapnya

Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

17 Februari 2024

Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

Selama pemilu, ada 345 orang petugas, termasuk KPPS yang terlibat proses pemilu mendapat pelayanan kesehatan selama pemilu berlangsung.

Baca Selengkapnya

Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

15 Februari 2024

Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

Seluruh petugas KPPS yang kelelahan tersebut ada yang mendapatkan perawatan di Puskesmas dan Rumah Sakit Kota Bandung.

Baca Selengkapnya