Kediri: Rokok Rp 50 Ribu Bisa Rugikan Pendapatan Cukai  

Reporter

Jumat, 26 Agustus 2016 04:01 WIB

Ilustrasi rokok. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Kediri – Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar meminta pemerintah mengkaji rencana kenaikan harga rokok. Dia mengatakan kajian harga rokok yang diwacanakan secara luas telah menjadi pro-kontra yang tidak produktif di masyarakat. Jika harga tersebut benar-benar diberlakukan, negara dipastikan tak akan mendapat untung sama sekali. “Padahal pemasukan terbesar pemerintah dari industri rokok,” katanya kepada Tempo, Rabu, 24 Agustus 2016.

Bila harga rokok Rp 50 ribu per bungkus, Abu Bakar memprediksi, hanya orang-orang bergaji di atas Rp 3 juta saja yang bisa menikmati. Perhitungannya seperti ini, dengan kebutuhan rokok satu bungkus per hari seharga Rp 50 ribu, kebutuhan dalam satu bulan Rp 1,5 juta.

Dengan kebutuhan sebesar itu, orang tersebut setidaknya harus menyisihkan sebagian gajinya setelah kebutuhan pokok sehari-hari. Ini berarti golongan masyarakat dengan penghasilan di bawah Rp 1,5 juta dipastikan tidak akan bisa mengisap rokok setiap hari. “Padahal upah minimum kota kita hanya di kisaran Rp 1,2 juta,” kata Abu Bakar.

Jika kondisi ini terjadi, dipastikan angka penjualan rokok akan menurun drastis dan berdampak pada ambruknya industri ini. Adapun PT Gudang Garam memberi pemasukan cukai kepada pemerintah pusat setiap tahunnya cukup besar. Pada 2015, nilai cukai yang diberikan perusahaan itu mencapai 30 triliun. Sementara mulai Januari 2016 hingga Juni ini sudah mencapai Rp 21 triliun.

Solusi yang ditawarkan untuk beralih profesi kepada para pekerja industri rokok dianggap tak semudah membalik telapak tangan. Diperlukan dukungan dan anggaran besar dari pemerintah untuk mendorong mereka ke dunia wiraswasta melalui UMKM. Apalagi 70 persen Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Kediri masih disumbang Gudang Garam.

Sementara itu, meski PT Gudang Garam sendiri telah menyatakan tidak akan ada kenaikan harga rokok, masyarakat tetap membicarakan hal itu setiap hari. Mereka khawatir hal tersebut akan benar-benar ditempuh pemerintah hingga memukul kehidupan masyarakat Kediri yang sebagian besar bekerja di PT Gudang Garam. Dengan jumlah karyawan mencapai 17 juta orang yang menghidupi 3-4 orang, jumlah kemiskinan yang akan terjadi tak terbendung.

HARI TRI WASONO


Berita terkait

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

50 hari lalu

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

Faisal Basri menyatakan perusahaan rokok memiliki lobi-lobi yang kuat di lingkungan Istana dan pembuat undang-undang.

Baca Selengkapnya

Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok

50 hari lalu

Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok

Benny mengklaim industri rokok hanya melakukan komunikasi dengan pemerintah melalui jalur-jalur yang legal.

Baca Selengkapnya

Jokowi Disebut Punya Kedekatan dengan Industri Rokok

51 hari lalu

Jokowi Disebut Punya Kedekatan dengan Industri Rokok

Jokowi sempat ogah membahas masalah rokok bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Disebut punya kedekatan dengan industri rokok.

Baca Selengkapnya

Kebijakan Sekolah Lima Hari di Kota Kediri akan Dievaluasi, Ini Sebabnya

24 Oktober 2023

Kebijakan Sekolah Lima Hari di Kota Kediri akan Dievaluasi, Ini Sebabnya

Kebijakan sekolah lima hari di Kota Kediri ini baru dimulai pada September lalu.

Baca Selengkapnya

Terkini: Daftar Bisnis Panji Gumilang Selain Al Zaytun, Jembatan Rel Lengkung LRT Jabodebek Salah Desain?

3 Agustus 2023

Terkini: Daftar Bisnis Panji Gumilang Selain Al Zaytun, Jembatan Rel Lengkung LRT Jabodebek Salah Desain?

Setelah resmi ditetapkan sebagai tersangka, sejumlah bisnis milik Pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun Panji Gumilang menjadi sorotan.

Baca Selengkapnya

Ganjar Pranowo Minta Industri Rokok Prioritaskan Tembakau Petani dan Batasi Impor, Ini Sebabnya

3 Agustus 2023

Ganjar Pranowo Minta Industri Rokok Prioritaskan Tembakau Petani dan Batasi Impor, Ini Sebabnya

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta industri rokok memprioritaskan menyerap tembakau hasil produksi petani lokal.

Baca Selengkapnya

5 Kuliner Khas Kediri yang Kaya Akan Cita Rasa

29 Juli 2023

5 Kuliner Khas Kediri yang Kaya Akan Cita Rasa

Selain punya banyak destinasi wisata, Kediri juga memiliki kuliner yang tidak kalah nikmat di lidah.

Baca Selengkapnya

Lintasan Waktu Rokok Linting, Tingwe dan Kerabatnya

12 Mei 2023

Lintasan Waktu Rokok Linting, Tingwe dan Kerabatnya

Keberadaan cikal bakal rokok di Tanah Air telah ada sejak era 1600-an. Hal ini seiring masuknya tembakau ke wilayah Nusantara.

Baca Selengkapnya

Gagal Atasi Endemi Rokok sehingga Perokok Anak Meningkat, Koalisi Sipil Beri Rapor Merah untuk Jokowi - Ma'ruf

26 November 2022

Gagal Atasi Endemi Rokok sehingga Perokok Anak Meningkat, Koalisi Sipil Beri Rapor Merah untuk Jokowi - Ma'ruf

Menurut Ifdhal Kasim, kabinet Jokowi - Ma'ruf tidak hadir selama ini dalam menangani masalah epidemi rokok di Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Cukai Rokok 2023 dan 2024 Naik 10 Persen, Ini Kajian dan Pertimbangan Kemenkeu

5 November 2022

Cukai Rokok 2023 dan 2024 Naik 10 Persen, Ini Kajian dan Pertimbangan Kemenkeu

Febrio Kacaribu memaparkan berbagai pertimbangan atas ditetapkannya kenaikan tarif cukai hasil tembakau (CHT) untuk rokok sebesar 10 persen.

Baca Selengkapnya