Harga Komoditas Naik, IHSG Berpeluang Menguat  

Reporter

Editor

Erwin prima

Rabu, 24 Agustus 2016 10:03 WIB

Ilustrasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). ANTARA/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Bursa saham global mengalami penguatan pada Selasa malam, 23 Agustus 2016. Ini dipicu meredanya kekhawatiran pasar akan kenaikan tingkat bunga di Amerika Serikat setelah data ekonomi yang keluar bervariasi.

Analis ekonomi dari First Asia Capital, David Sutyanto, memperkirakan, dengan redanya kekhawatiran akan kenaikan bunga, didukung kembali naiknya harga sejumlah komoditas tambang dan energi, hal itu bisa berdampak positif bagi perdagangan hari ini.

"IHSG diperkirakan bergerak di support 5.370 dan resistan di 5.450, berpeluang rebound," ujar David dalam pesan tertulis, Rabu, 24 Agustus 2016.

Pasar saham global tadi malam berhasil rebound setelah terkoreksi selama dua hari perdagangan sebelumnya. Indeks Eurostoxx di Uni Eropa naik hingga 1,1 persen di angka 2.993,73. Di Wall Street, indeks DJIA akhirnya tutup di level 18.547,30 atau hanya menguat 17,88 poin (0,1 persen) setelah sempat menguat 100 poin di sesi awal. Indeks S&P menguat 0,2 persen di angka 2.186,90. Sementara itu, harga minyak di Amerika tadi malam rebound 1,5 persen di angka US$ 48,10 per barel.

Dari data ekonomi Amerika, penjualan rumah baru pada Juli di negara tersebut naik 31,3 persen (yoy) mencapai 654 ribu atau di atas perkiraan 575 ribu. Menurut David, angka tersebut merupakan penjualan bulanan tertinggi dalam delapan tahun terakhir.

Namun, di sisi lain, aktivitas manufaktur di Amerika melemah. Indeks flash manufacturing PMI di Amerika pada Agustus ini turun ke level 52,1 atau di bawah ekspektasi 53,1 dan angka indeks bulan sebelumnya 52,9.

Pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia kemarin, perdagangan didominasi aksi jual pemodal. IHSG sempat terkoreksi 53 poin dalam penutupan sesi pertama, tapi di akhir sesi kedua koreksi IHSG berhasil berkurang, terutama ditopang aksi beli balik saham Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) oleh pemodal asing. Akhirnya IHSG ditutup hanya terkoreksi 10,035 poin (0,2 persen) di angka 5.417,140.

Tekanan jual terutama melanda saham Astra International Tbk (ASII) dan sejumlah saham bank BUMN yang berkapitalisasi besar, seperti Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan Bank Mandiri Tbk (BMRI).

Pergerakan IHSG kemarin mencerminkan meningkatnya risiko pasar saham kawasan dan global menyusul spekulasi kenaikan bunga di Amerika menjelang akhir tahun ini. "Spekulasi kenaikan bunga di AS membuat dolar menguat terhadap sejumlah mata uang emerging market, termasuk rupiah," tuturnya.

DESTRIANITA

Berita terkait

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

4 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

6 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

6 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

6 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

6 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

10 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

12 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

12 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.

Baca Selengkapnya

Setelah Anjlok Kemarin, IHSG Kini Menguat di Level 7,226,9

24 hari lalu

Setelah Anjlok Kemarin, IHSG Kini Menguat di Level 7,226,9

Setelah turun dalam kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG berhasil menguat di sesi pertama hari ini. IHSG menutup sesi di level 7,226,9 atau naik 0.83 persen.

Baca Selengkapnya