Kredit Perbankan Diproyeksikan Tumbuh Pada Kisaran 10%

Reporter

Selasa, 23 Agustus 2016 23:01 WIB

Papan informasi suku bunga deposito di Jakarta, Rabu (4/3). Penurunan suku bunga deposito oleh perbankan memerlukan waktu setelah lembaga penjaminan simpanan menurunkan suku bunga yang dijamin 50 basis poin untuk simpanan rupiah menjadi sembilan pers

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom memproyeksikan pertumbuhan kredit perbankan Tanah Air diproyeksikan berada di kisaran 10% secara tahunan.


Pada awal tahun, Bank Indonesia menargetkan pertumbuhan berada di kisaran 11% hingga 12% dan Otoritas Jasa Perbankan sebesar 13% hingga 14%.


Namun, keduanya merevisi pertumbuhan tersebut, yakni BI merevisi menjadi 7% hingga 9%, sedangkan OJK sebesar 11% hingga 12%. Sedangkan pada 2015, pertumbuhan kredit sebesar 10,44% year on year.


David Sumual, Ekonom PT Bank Central Asia Tbk., mengatakan penyaluran kredit bank untuk bisa kembali pada kondisi saat terjadibooming komoditas memang sulit terjadi. Menurutnya, harus ada katalis atau faktor pendorong peningkatan permintaan kredit.


“Saya kira kredit akan tumbuh sesuai arahan BI. 8% hingga 10% masih mungkin, kalau 12% berat ya,” ujarnya kepada Bisnis.com, di Jakarta, Selasa (23 Agustus 2016).


Advertising
Advertising

Menurutnya, pelonggaran kebijakan yang dilakukan Bank Sentral, yakni relaksasi kebijakan loan to value dan program pengampunan pajak pemerintah dapat mendorong permintaan kredit. Namun, dampaknya tidak bisa serta merta dirasakan industri perbankan pada tahun ini.


“Pemotongan anggaran pemerintah juga bisa jadi faktor pengaruh pertumbuhan kredit. Saya khawatir bukan hanya belanja rutin yang dipotong, namun juga belanja modal,” jelasnya.


Senada, Plt. Direktur Group Risiko Perekonomian dan Sistem Keuangan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Moch. Doddy Ariefianto mengatakan pihaknya memproyeksi pertumbuhan kredit akhir tahun bakal berada di kisaran yang ditargetkan BI.


“Kami proyeksi pertumbuhan kredit 10% di akhir 2016 dan 12% pada 2017,” katanya.


Direktur Keuangan PT Bank Maybank Indonesia Tbk. Thilagavathy Nadason menuturkan perseroan memperkirakan penyaluran pembiayaan tumbuh di kisaran 9% hingga 11%. Namun, Thila menuturkan perlu ekstra keras untuk bisa mencapai pertumbuhan double digit.


“Semester I kami kan growth 8,3% y-o-y, momentum di semester II masih lambat. Pengennya kami di akhir tahun itu growth 9%--11%, tapi susah ke dua digit, lebih ke satu digit,” katanya.


Menurutnya, salah satu penyebab melambatnya permintaan kredit adalah banyaknya proyek-proyek pembangunan yang belum jalan. Pasalnya, dampak berjalannya proyek ini akan merembet ke sektor-sektor lain seperti industri semen.


BISNIS.COM

Berita terkait

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

2 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

2 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

11 hari lalu

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?

Baca Selengkapnya

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

11 hari lalu

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

14 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

22 hari lalu

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

Bank Indonesia (BI) mencatat total penukaran uang baru mencapai Rp 1,13 triliun per 3 April 2024 atau H-7 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

24 hari lalu

Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

Selama periode libur Hari Raya Idul Fitri, Bank BJB tetap membuka beberapa jaringan kantor melalui kegiatan operasional terbatas dan layanan weekend banking.

Baca Selengkapnya

Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

27 hari lalu

Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

Ruas jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Tol Bocimi mengalami longsor, diduga karena intensitas hujan deras pada Rabu malam

Baca Selengkapnya

BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

27 hari lalu

BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

BCA mengumumkan penyesuaian jadwal operasional kantor cabang selama periode libur Idul Fitri 2024 berdasarkan hari libur yang ditetapkan pemerintah.

Baca Selengkapnya

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

29 hari lalu

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

Bank Mandiri menyatakan bahwa kondisi para debiturnya yang terdampak Covid-19 telah kembali normal.

Baca Selengkapnya