Menteri Kementerian Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, membacakan puisi dalam acara #17anTempo yang bertema Merayakan Chairil Anwar, di gedung Tempo, Jakarta, 15 Agustus 2016. Susi membacakan puisi berjudul "Kabar dari Laut, Kepada Penyair Bohang." TEMPO/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mendukung harga rokok naik. Menurut dia, kenaikan tersebut bisa bermanfaat bagi perokok seperti dia. "Harga rokok naik bagus dong, biar orang mengurangi rokoknya," ujar Susi di Istana Kepresidenan, Selasa, 23 Agustus 2016.
Sebagaimana diberitakan, pemerintah tengah mewacanakan menaikkan harga rokok menjadi Rp 50 ribu per bungkus. Hal itu menyusul studi dari Universitas Indonesia yang menyimpulkan bahwa orang berpotensi berhenti merokok apabila harganya dinaikkan dua kali lipat.
Kenaikan harga rokok, ucap dia, bisa membuat Susi, yang merupakan perokok berat, bisa lebih sehat. Karena itu, dia setuju saja jika harga rokok naik. "Ya, saya nanti kurangi rokoknya, biar hemat juga," tuturnya.
Isu kenaikan harga rokok terus bergulir. Berdasarkan hasil hitung-hitungan penelitian profesor Hasbullah Thabrany, Kepala Pusat Kajian Ekonomi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, harga rokok yang ideal untuk mencegah pelajar dan orang miskin merokok adalah Rp 50 ribu per bungkus.