BKPM Diminta Ambil Alih Perizinan di Kementerian  

Reporter

Selasa, 23 Agustus 2016 17:12 WIB

Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla saat tiba di Kompleks Istana Kepresidenan untuk mengumumkan perombakan kabinet atau reshuffle jilid II, Jakarta, 27 Juli 2016. Dalam reshuffle jilid II ini, Jokowi memberhentikan 9 menteri. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengaku belum puas terhadap kenaikan investasi sebesar 17,8 persen pada tahun ini. Menurut Jokowi, kenaikan itu bisa lebih tinggi apabila pengurusan perizinan investasi makin cepat.

Presiden menyarankan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) aktif menarik perizinan investasi yang mandek di kementerian. "Kepala BKPM (Thomas Lembong), mulai ditarik saja agar perizinan ini lebih cepat lagi. Ini supaya investor enggak perlu berkeliling di setiap kementerian," ucapnya di Istana Kepresidenan, Selasa, 23 Agustus 2016.

Menurut Jokowi, pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) di BKPM sudah tergolong bagus. Meski begitu, ujar dia, bukan berarti PTSP di BKPM tak ada kekurangan. "Dalam hal kecepatan dan kesigapan, kualitas PTSP BKPM masih bisa ditingkatkan lagi," tuturnya.

Selain dalam hal kecepatan, keterpaduan antara PTSP di pusat dan di daerah masih bisa diperbaiki. Menurut Jokowi, masih ada kejadian di mana kecepatan pengurusan di PTSP daerah dan pusat timpang akibat kurangnya keterpaduan.

Baca Juga: Thomas Lembong: Tak Ada Jalan Pintas untuk Realisasi Investasi

Jokowi meminta standardisasi pelayanan investasi yang bersinergi dan terkoordinasi antara pusat dan daerah. Dia juga ingin PTSP benar-benar satu pintu memberikan pelayanan yang cepat, tepat, terpadu, dan terintegrasi.

"Karena apa pun, kunci pertumbuhan ekonomi kita ke depan adalah investasi, yang kita harapkan memberikan topangan adalah investasi," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala BKPM Thomas Lembong pernah mengatakan Presiden Jokowi dalam rapat kabinet paripurna pasca-reshuffle, Juli 2016, bahwa investasi adalah kunci keberhasilan pemerintah. Presiden meminta semua kementerian turut berperan menarik investasi baru sekaligus memastikan investor lebih mudah dalam proses investasi di semua sektor ekonomi.

Simak: BCA Ancang-ancang Akuisisi Dua Bank

Menurut Lembong, perbaikan iklim bisnis adalah faktor utama untuk menekan jeda antara komitmen dan realisasi investasi di Indonesia. Tidak ada jalan pintas untuk meningkatkan rasio komitmen dan realisasi investasi di Indonesia.

“Seperti Presiden Jokowi katakan. Enggak ada jalan pintas, enggak ada peluru ajaib. Harus ada deregulasi untuk meringankan dan menyederhanakan persyaratan, termasuk di daerah,” kata Lembong di gedung BKPM, Kamis, 28 Juli 2016.

ISTMAN MP

Berita terkait

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

12 menit lalu

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

Pengamat menilai hubungan Jokowi dengan Megawati yang renggang membuat Jokowi dan Prabowo akan terus bersama.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

45 menit lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

46 menit lalu

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

Timnas Indonesia kalah melawan Uzbekistan dalam semifinal Piala Asia U-23 2024. Ini komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

47 menit lalu

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

Aksi Hari Buruh Internasional pada Rabu kemarin menyoroti janji reforma agraria Presiden Jokowi. Selain itu, apa lagi?

Baca Selengkapnya

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

13 jam lalu

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Jokowi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakpus

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

15 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

16 jam lalu

4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

Pengesahan RUU DKJ ditandatangani Presiden Jokowi di Jakarta 25 April 2024 dan diundangkan di Jakarta pada tanggal yang sama oleh Mensesneg.

Baca Selengkapnya

Massa Aksi Hari Buruh Gagal Demo di Depan Istana, Presiden Jokowi Ada di Mana?

16 jam lalu

Massa Aksi Hari Buruh Gagal Demo di Depan Istana, Presiden Jokowi Ada di Mana?

Demonstrasi memperingati Hari Buruh itu membawa dua tuntutan. Salah satunya tuntutan mencabut Omnibus Law UU Cipta Kerja.

Baca Selengkapnya

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

17 jam lalu

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

Jokowi dan Prabowo mengucapkan selamat Hari Buruh. Berikut harapan Presiden dan Presiden terpilih 2024-2029 itu.

Baca Selengkapnya

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

23 jam lalu

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

Presiden Jokowi menerima kunjungan kerja Chief Executive Officer Microsoft Satya Nadella di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Selasa, 30 April 2024

Baca Selengkapnya