Ketua DPR: Sosialisasi Tax Amnesty Kurang Gencar  

Selasa, 23 Agustus 2016 12:22 WIB

Ade Komaruddin. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Ade Komarudin menyayangkan kurang suksesnya Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan dalam mensosialisasi program amnesti pajak. "Saya pandang kurang berhasil, kurang gencar, dan kurang menyebar ke seluruh lapisan pengusaha, baik yang kecil, menengah, maupun besar," katanya di gedung DPR, Jakarta, Selasa, 23 Agustus 2016.

Ade mengatakan sosialisasi yang kurang berhasil tersebut membuat wajib pajak yang belum mengikuti program amnesti kurang memiliki kesadaran. "Untuk itu, saya minta benar agar DJP kerja lebih keras lagi," katanya.

Politikus asal Golkar tersebut juga mengimbau pengusaha tak melewati kesempatan tersebut. Pasalnya, amnesti pajak hanya berlangsung hingga Maret 2016. Ia juga mengingatkan bahwa wajib pajak yang tidak mengikuti amnesti akan terkena denda 200 persen saat telat melaporkan hartanya. "Negara sudah membuat undang-undang mengenai amnesti pajak, Saudara sudah diampuni lewat UU itu," tutur Ade.

Terkait dengan amnesti pajak, Ade mengatakan, pihaknya akan meminta Komisi XI segera menggelar rapat dengan pemerintah. "Kami, pimpinan, akan minta Komisi XI segera menggelar rapat dengan pemerintah untuk menindaklanjuti hal ini.”

Program amnesti pajak telah berjalan selama satu bulan. Jumlah surat pernyataan harta (SPH) yang masuk pada Juli 2016 sebanyak 344 SPH. Jumlahnya meningkat pada minggu pertama dan kedua Agustus menjadi 951 dan 2.344 SPH. Pada minggu ketiga, hingga 20 Agustus 2016, jumlah SPH yang masuk sebanyak 3.257. Total SPH yang masuk hingga 22 Agustus 2016 sebanyak 7.874.

Uang tebusan pada Juli tercatat sebesar Rp 85 miliar. Jumlahnya selama minggu I, II, dan III Agustus masing-masing Rp 94 miliar, Rp 300 miliar, dan Rp 378 miliar. Hingga 22 Agustus 2016, uang tebusan yang masuk sebesar Rp 908,28 miliar.

Uang tebusan tersebut didominasi WP orang perorangan non-UMKM, yaitu Rp 703 miliar. Badan non-UMKM menyumbang Rp 143 miliar, orang perorangan UMKM Rp 58,4 miliar, dan badan UMKM Rp 2,98 miliar.

Rata-rata tebusan harian tumbuh dari Rp 8,5 miliar selama 10 hari kerja pada Juli. Jumlahnya meningkat pada minggu pertama dan kedua Agustus menjadi Rp 18,8 miliar dan Rp 60 miliar. Sedangkan, selama empat hari kerja pada minggu ketiga Agustus, rata-rata tebusan harian mencapai Rp 94,5 miliar.

Hingga 22 Agustus 2016, jumlah harta keseluruhan yang dilaporkan dalam amnesti pajak sebesar Rp 44,9 triliun. Deklarasi dari dalam negeri mendominasi dengan sumbangan Rp 37,6 triliun. Sisanya berasal dari deklarasi luar negeri sebesar Rp 5,83 triliun. Sedangkan dana repatriasi hanya Rp 1,48 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani memprediksi peningkatan dalam program amnesti pajak baru akan terjadi pada September 2016. “Rate-nya masih rendah dan masih banyak yang ingin selesaikan legal-nya agar comply dengan amnesti pajak,” katanya di Jakarta, Senin, 22 Agustus 2016.

VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

2 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

2 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

2 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

3 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

3 hari lalu

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

Penarikan iuran yang akan dimasukkan dalam komponen perhitungan harga tiket pesawat itu dinilainya berpotensi melanggar Undang-Undang (UU).

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

3 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

3 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

3 hari lalu

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

DPR Arizona lewat pemungutan suara memutuskan mencabut undang-undang larangan aborsi 1864, yang dianggap benar-benar total melarang aborsi.

Baca Selengkapnya

MK Tekankan Perlunya Penyempurnaan UU Pemilu, Ini Reaksi DPR

3 hari lalu

MK Tekankan Perlunya Penyempurnaan UU Pemilu, Ini Reaksi DPR

MK menyatakan terdapat beberapa kelemahan dalam UU Pemilu, Peraturan KPU, dan Peraturan Bawaslu.

Baca Selengkapnya

Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

4 hari lalu

Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

Bambang Haryadi, mengungkapkan upaya Komisi VII dalam mengatasi tantangan produksi pupuk di Indonesia.

Baca Selengkapnya