BPK: Banyak BPD yang Tingkat Efisiensinya Rendah

Reporter

Senin, 22 Agustus 2016 19:32 WIB

Anggota BPK Bahrullah Akbar saat memberi sambutan pada acara seminar internasional tentang efisiensi keuangan daerah di Lombok. Foto: Dokumentasi BPK

TEMPO.CO, Lombok - Berdasarkan hasil temuan Badan Pemeriksa Keuangan, kebanyakan bank pembangunan daerah memiliki tingkat efisiensi yang rendah. Hal ini, menurut anggota VI BPK, Bahrullah Akbar, berimbas pada tidak optimalnya kinerja keuangan mereka.

Saat ini, dari 26 BPD yang ada, hanya sebelas di antaranya yang dikategorikan efisien. "Menurut temuan kami, memang belum efisien, masih banyak persoalan," kata Bahrullah setelah menghadiri acara seminar internasional efisiensi dan stabilitas keuangan daerah di Lombok, Senin, 22 Agustus 2016.

Menurut Bahrullah, kondisi itu terlihat setelah BPK melakukan pendalaman berdasarkan dua indikator utama, yaitu best management practices dan envelopment data analysis. "Karena tidak efisien, jadi output-nya selalu di bawah target."

Bahrullah menuturkan ada beberapa solusi yang bisa dilakukan BPD. Salah satunya dengan mencari sumber alternatif pendanaan di luar pemerintah. "Misalnya memanfaatkan dana BPJS Ketenagakerjaan. Di sana ada Rp 250 triliun," ucapnya.

Baca: Dugaan Kartel Skuter Matik Masuk Tahap Pemeriksaan Lanjutan

Menurut Bahrullah, selama ini, dana BPJS Ketenagakerjaan hanya diarahkan untuk obligasi pemerintah. Jika BPD bisa menarik dana tersebut, pertumbuhan ekonomi daerah bisa ikut terkatrol.

Ditemui di tempat yang sama, komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Firdaus Djaelani, mengatakan tren perkembangan BPD selama lima tahun terakhir cenderung menurun. Hal ini tercermin dari menurunnya total aset dan dana pihak ketiga. Sedangkan kredit mengalami pertumbuhan tapi terbatas.

"Porsi kredit di sektor produktif masih cukup minim, hanya 29,35 persen," ujar Firdaus. Kredit BPD, menurut dia, masih berfokus pada bidang konsumtif, terutama untuk pegawai negeri sipil.

Simak: Harga Rokok Rp 50 Ribu, Gudang Garam: Ada Upaya Adu Domba

Di sisi lain, ketergantungan pada dana pemerintah daerah juga masih cukup tinggi. Berdasarkan data OJK, hingga Juni 2016, ujar Firdaus, dana BPD yang berasal dari pemerintah daerah mencapai 43,71 persen.

FAIZ NASHRILLAH






Advertising
Advertising








Berita terkait

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

2 hari lalu

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

Manajemen BRIN angkat bicara soal adanya perintah pengosongan rumah dinas di Puspitek, Serpong, Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

2 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

11 hari lalu

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?

Baca Selengkapnya

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

12 hari lalu

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

15 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

22 hari lalu

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

Bank Indonesia (BI) mencatat total penukaran uang baru mencapai Rp 1,13 triliun per 3 April 2024 atau H-7 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

25 hari lalu

Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

Selama periode libur Hari Raya Idul Fitri, Bank BJB tetap membuka beberapa jaringan kantor melalui kegiatan operasional terbatas dan layanan weekend banking.

Baca Selengkapnya

Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

27 hari lalu

Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

Ruas jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Tol Bocimi mengalami longsor, diduga karena intensitas hujan deras pada Rabu malam

Baca Selengkapnya

BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

28 hari lalu

BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

BCA mengumumkan penyesuaian jadwal operasional kantor cabang selama periode libur Idul Fitri 2024 berdasarkan hari libur yang ditetapkan pemerintah.

Baca Selengkapnya