Pemenang Tender Asuransi Nelayan Diumumkan September  

Reporter

Senin, 22 Agustus 2016 14:31 WIB

Ilustrasi nelayan. TEMPO/Lazyra Amadea Hidaya

TEMPO.CO, Jakarta - Pemenang tender operator asuransi nelayan akan diumumkan September mendatang. Mundur dari target semula pada Agustus 2016.

"Daripada tergesa-gesa ada masalah, lebih baik ditunda sedikit tapi lancar," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kelautan dan Perikanan Zulficar Mochtar di Gedung Mina Bahari III, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta Pusat, Senin, 22 Agustus 2016.

Menurut Zulficar, penundaan pengumuman pemenang tender operator asuransi nelayan hanya masalah administrasi, bukan yang signifikan. Proses pemenang tender itu masih harus dipersiapkan lagi. "Masih belum final, yah," ujarnya.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti pernah menyatakan akan mengumumkan pemenang tender operator asuransi nelayan pada Agustus ini. Dana asuransi tersebut dianggarkan sebesar Rp 175 miliar untuk satu juta nelayan.

Saat ini sudah ada 831 nelayan yang mendaftar untuk mengikuti program asuransi. Menurut Zulficar, nelayan sangat mengapresiasi program asuransi ini.

Baca Juga: Nelayan Bisa Dapat Asuransi dari Menteri Susi, Ini Syaratnya

Zulficar menjelaskan, selama ini nelayan tak mempunyai proteksi saat melaut. Dengan adanya program asuransi, mereka bisa mendapatkan kompensasi saat mengalami musibah ketika melaut. Bila meninggal, ahli waris akan mendapatkan santunan. "Ini merupakan tanggung jawab Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam merespons UU Perlindungan Nelayan."

Persyaratan untuk mendapatkan kartu kepesertaan asuransi adalah harus memiliki kartu identitas nelayan. Kartu identitas itu akan diverifikasi oleh dinas kelautan setempat.

Terkait dengan skema asuransi nelayan ini, Menteri Susi Pudjiastuti pernah menyatakan nelayan yang terluka, baik saat bekerja maupun tidak, tetap mendapat kompensasi. Namun besarnya kompensasi tentunya berbeda-beda.

Misalnya, bila seorang nelayan meninggal saat melaut, ahli waris akan mendapat santunan Rp 200 juta. Jika terluka sampai cacat permanen, santunan sebesar Rp 100 juta, dan untuk biaya pengobatan mendapat Rp 20 juta.

Simak: 3 Konglomerat Terkaya di Indonesia Adalah Pengusaha Rokok

Adapun untuk santunan kecelakaan di luar aktivitas penangkapan ikan, jika sampai mengakibatkan kematian, ahli waris mendapat Rp 160 juta, cacat permanen Rp 100 juta, dan untuk biaya pengobatan sebesar Rp 20 juta.

Direktur Kenelayanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Syafril Fuzi mengatakan asuransi nelayan ini diharapkan dapat membuat nelayan lebih mandiri dalam meningkatkan produktivitas penangkapan. “Jadi Bu Menteri inginnya bagaimana ke depan nelayan itu bisa mandiri. Preminya sangat murah dan benefit-nya sangat luar biasa,” ucapnya, Kamis, 21 Juli 2016.

Menurut Syafril, Kementerian tengah mencari premi terbaik dan termurah untuk asuransi nelayan.

DIKO OKTARA


Berita terkait

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

9 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

12 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

18 hari lalu

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

Menjadi seorang aktuaris memang tidak mudah karena dalam pekerjaannya mengaplikasikan beberapa ilmu sekaligus seperti matematika hingga statistika.

Baca Selengkapnya

HSBC Indonesia dan Allianz Life Luncurkan Asuransi Warisan, Khusus untuk Nasabah Premier

20 hari lalu

HSBC Indonesia dan Allianz Life Luncurkan Asuransi Warisan, Khusus untuk Nasabah Premier

HSBC Indonesia dan Allianz Life meluncurkan produk asuransi berbentuk warisan atau Premier Legacy Assurance untuk nasabah premiernya. Produk perencanaan warisan ini dikonsep sebagai solusi perlindungan sekaligus dukungan terhadap kehidupan keluarga nasabah yang sejahtera di masa depan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

30 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

KCIC Periksa Kesesuaian Tiket Penumpang Whoosh untuk Kebutuhan Pemberian Asuransi Perjalanan

38 hari lalu

KCIC Periksa Kesesuaian Tiket Penumpang Whoosh untuk Kebutuhan Pemberian Asuransi Perjalanan

Apabila data yang diisi pada tiket tidak sesuai dengan identitas aslinya, maka penumpang Whoosh tersebut tidak ter-cover oleh asuransi.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

44 hari lalu

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

Berita terpopuler bisnis pada Senin, 25 Maret 2024, dimulai dari respons Sri Mulyani Indrawati soal ramai pembahasan barang bawaan ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

44 hari lalu

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

Berita terkini: Berapa nilai THR yang diterima Jokowi dan Ma'ruf Amin? Kisah Sri Mulyani saat dirayu Susi Pudjiastuti untuk pulang ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

44 hari lalu

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.

Baca Selengkapnya

Tony Benitez Ditunjuk jadi CEO dan Presdir Baru Prudential Indonesia

56 hari lalu

Tony Benitez Ditunjuk jadi CEO dan Presdir Baru Prudential Indonesia

Prudential Indonesia menunjuk Tony Benitez sebagai CEO dan Presiden Direktur menggantikan Michellina Laksmi Triwardhany per 1 Maret 2024.

Baca Selengkapnya