Luncurkan BI Institute, BI Gandeng The Fed dan BoE  

Reporter

Senin, 22 Agustus 2016 13:49 WIB

TEMPO/Nita Dian

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia meluncurkan BI Institute yang akan berfokus sebagai lembaga pembelajaran dan lembaga studi serta riset. Dalam aktivitasnya, BI Institute juga akan bekerja sama dengan bank sentral Inggris (Bank of England) dan bank sentral Amerika Serikat (The Fed).

"Dengan peluncuran BI Institute, lengkap sudah aktivitas BI," kata Gubernur BI Agus D.W. Martowardojo dalam konferensi pers di kompleks Bank Indonesia, Thamrin, Jakarta, Senin, 22 Agustus 2016.

Menurut Agus, kegiatan utama BI Institute sebagai pusat pembelajaran adalah melaksanakan fungsi-fungsi bank sentral terkait dengan moneter, stabilitas sistem keuangan, makro-prudensial, dan nilai tukar rupiah. "Kami juga memberikan perhatian terhadap pengembangan manajemen dan kepemimpinan," ucapnya.

Baca Juga: Harga Tembakau Anjlok di Tengah Wacana Kenaikan Harga Rokok

Agus menambahkan, BI Institute akan diutamakan untuk pegawai dan jajaran BI guna menjalankan fungsi pengembangan internal SDM. "Tidak hanya pegawai baru bergabung, tapi untuk yang naik jabatan, diajukan pendidikan dan diuji ke situ," ujarnya.

Agus mengatakan BI Institute juga akan mengundang tamu dari eksternal, seperti kementerian dan lembaga, pemerintah daerah, serta perguruan tinggi. "Jadi semua lebih paham BI sebagai bank sentral atau sebagai lembaga negara yang bertanggung jawab di bidang moneter."

Terkait dengan peran bank sentral, Agus pernah mengatakan perannya sangat penting untuk mengembalikan stabilitas sekaligus meningkatkan pertumbuhan, tidak hanya mengatasi krisis. Karena itu, bank sentral tak boleh berhenti untuk menemukan inovasi kebijakan mencegah tekanan ekonomi jangka panjang.

Simak: Wacana Harga Rokok Rp 50 Ribu, GAPPRI: Itu Hoax

“Fokusnya bukan lagi tentang inflasi yang akan didorong oleh ekspansi neraca bank sentral dan suntikan likuiditas besar,” tutur Agus dalam sambutan Executives Meeting of East Asia-Pacific Central Banks (EMEAP) di Nusa Dua, Bali, 1 Agustus 2016.

Peluncuran BI Institute dihadiri Wakil Presiden periode 2009-2014, Boediono, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Ade Komarudin, serta Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur.

GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

3 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

3 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

4 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

6 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

7 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

7 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

7 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

8 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

8 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

9 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya