TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan menyatakan telah menerbitkan izin pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung secara utuh. Sebelumnya Kementerian baru mengeluarkan izin pembangunan untuk lima kilometer pertama kereta cepat Jakarta-Bandung di Walini, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
“Izin pembangunan pada 18 Juli sudah dikeluarkan semuanya,” kata Juru Bicara Menteri Perhubungan, Dewa Made Sastrawan, di kantornya, Jakarta, Selasa, 18 Agustus 2016.
Menurut Sastrawan, izin itu dikeluarkan saat Ignasius Jonan masih menjabat menteri perhubungan. Kementerian mengaku tetap mengeluarkan izin pembangunan kendati sejumlah kelengkapan izin belum dipenuhi PT Kereta Cepat Indonesia Cina selaku penggarap proyek.
“Sekarang kelengkapannya sedang diproses,” kata Sastrawan.
Direktur Jenderal Perkerataapian Kementerian Perhubungan Prasetyo Boeditjahjono mengatakan, kendati sejumlah kelengkapan belum dipenuhi, KCIC sudah bisa mulai membangun prasarana kereta cepat. Namun KCIC baru bisa membangun di tanah-tanah yang telah mereka kuasai.
Panjang lintasan kereta cepat Jakarta-Bandung mencapai 142,3 kilometer. KCIC baru menguasai 59 persen lahan. Menurut Prasetyo, kebijakan itu diambil Kementerian dengan mencontek skema pengerjaan jalan tol di mana pemegang konsesi tetap bisa memulai pembangunan kendati belum semua lahan dikuasai.
“Jalan tol bisa dibangun begitu. Kami sedikit belajar dari teman-teman di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,” ujar Prasetyo.
Menurut Prasetyo, saat Kementerian mengeluarkan izin pembangunan pada 18 Juli lalu, KCIC belum merampungkan detail engineering design proyek. DED baru kelar pada awal Agustus ini.
Izin pembangunan sempat berlarut lantaran KCIC belum merampungkan DED proyek. KCIC juga praktis baru menguasai 59 persen lahan buat proyek prasarana. Sebelumnya, KCIC menyatakan izin pembangunan diperlukan untuk mencairkan pinjaman biaya proyek sebanyak 75 persen dari total investasi US$ 5,1 miliar ke China Development Bank sebagai debitur.
KHAIRUL ANAM
Berita terkait
Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya
2 hari lalu
Kemenhub akan terus mengevaluasi penataan bandara secara umum, termasuk bandara internasional.
Baca SelengkapnyaKemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya
7 hari lalu
Hindari risiko fatal dengan travel gelap. Ketahui dampak buruknya, termasuk kecelakaan, asuransi, dan tarif tak jelas.
Baca SelengkapnyaDirjen Hubud Apresiasi Kinerja Karyawan AirNav
12 hari lalu
Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia, menerima kunjungan kerja Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Maria Kristi Endah Murni.
Baca SelengkapnyaArus Balik: Jumlah Penumpang Kereta hingga Angka Kecelakaan Turun
12 hari lalu
Setelah Lebaran 2024, gelombang arus balik memulai perjalanan banyak orang kembali ke perantauan
Baca SelengkapnyaKemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus
13 hari lalu
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memberangkatkan peserta arus balik gratis Lebaran 2024 dengan 160 bus.
Baca SelengkapnyaTerminal Tirtonadi Solo Mulai Kirim Sepeda Motor Peserta Mudik Gratis Lebaran 2024 Kembali ke Perantauan
15 hari lalu
Loading pengiriman sepeda motor, masuk ke truk, dan diberangkatkan sekitar pukul 14.00 menuju ke Terminal Pulo Gadung.
Baca SelengkapnyaKemenhub Siapkan 3 Armada Kapal Rute Panjang-Ciwandan untuk Arus Balik Lebaran
15 hari lalu
Kapal tersebut diperuntukkan bagi kendaraan sepeda motor dan mobil kecil. Sedangkan selama arus balik, truk 3 sumbu untuk sementara tak diperbolehkan.
Baca SelengkapnyaPemerintah Siapkan Rencana Cadangan Penyeberangan Sumatera-Jawa
15 hari lalu
Salah satu instruksinya yakni mempercepat dikeluarkannya Surat Perintah Berlayar (SPB) kapal.
Baca SelengkapnyaMenhub Tinjau Persiapan Arus Balik di Bandara Soekarno-Hatta
15 hari lalu
AirNav Indonesia diminta untuk mengoptimalkan runway ketiga di Bandara Soekarno-Hatta.
Baca SelengkapnyaKecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek Diduga karena Sopir Mengantuk
20 hari lalu
Kecelakaan di ruas Tol Jakarta-Cikampek selama arus mudik lebaran diduga karena sopir mengantuk.
Baca Selengkapnya