TEMPO.CO, Jakarta - Tingkat okupansi hotel di Jakarta diperkirakan bakal turun tahun ini seiring dengan terus bertambahnya jumlah kamar. Dalam riset yang disampaikan Colliers International Indonesia baru-baru ini, pada akhir 2016 Jakarta akan memiliki tambahan 4.756 kamar.
Jumlah itu terdiri atas 1.302 kamar hotel bintang 3; 2.796 kamar hotel bintang 4; 658 kamar hotel bintang 5. Dengan demikian, jumlah total kamar hotel bintang 3 menjadi 11.835 kamar, 17.857 kamar hotel bintang 4, dan 12.851 kamar hotel bintang 5.
"Kami memperkirakan penambahan yang substansial ini akan menekan rata-rata okupansi, dan pengelola hotel terpaksa menyesuaikan diri dengan memangkas tarif," tutur Senior Associate Director Colliers Indonesia Ferry Salanto dalam riset tersebut.
Namun dia tidak menyebutkan berapa besar proyeksi penurunan tingkat okupansi dan tarif kamar. Yang jelas, rata-rata tingkat okupansi pada kuartal II 2016 adalah 56,7 persen, sedangkan tarif rata-rata berkisar US$ 82,65 per malam.
Colliers Indonesia mengingatkan para pengelola hotel, baik di Jakarta maupun di kota-kota lain, untuk kembali bersiap menghadapi dampak pemotongan anggaran pemerintah.
Suka Traveling dengan Budget Tipis, RedDoorz Masih Fokus ke Gen-Z Tahun Ini
31 Januari 2024
Suka Traveling dengan Budget Tipis, RedDoorz Masih Fokus ke Gen-Z Tahun Ini
RedDoorz menyasar generasi Z atau Gen-Z sebagai salah satu target pasar 2024. Hasil survei RedDoorz Indonesia pada 2023 menunjukkan lebih dari 50 persen pengguna hotel RedDoorz dan multibrand di Indonesia berasal dari kalangan usia Gen-Z.
Sequence Of Service: Pengertian dan Tahapan yang Harus Diperhatikan Pelayan Restoran dan Hotel
22 Februari 2023
Sequence Of Service: Pengertian dan Tahapan yang Harus Diperhatikan Pelayan Restoran dan Hotel
Sequence of service memiliki peran penting dalam jasa pelayanan hotel dan restoran. Berikut pengertian dan tahapan yang harus diperhatikan. Simak selengkapnya.