BLH Yogyakarta: Bank Sampah Bukan Cari Keuntungan  

Reporter

Rabu, 10 Agustus 2016 05:32 WIB

Petugas sedang menimbang sampah kardus, Bogor, 24 Februari 2015. Pembangunan bank sampah ini bertujuan, mengolah sampah secara 3R atau reduce, reuse dan recycle. TEMPO/Lazyra Amadea Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Yogyakarta mengingatkan kembali bahwa tujuan utama pembentukan bank sampah di wilayah bukan mencari keuntungan, tapi membantu mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke TPA Piyungan.

"Jika tujuan utama pembentukan bank sampah adalah mencari keuntungan, ketika tujuan tersebut tidak tercapai, bank sampah cenderung tidak berkembang. Ini yang perlu kami ingatkan kembali," kata Kepala Bidang Pengembangan Kapasitas BLH Kota Yogyakarta Very Tri Jatmiko di sela penilaian Bank Sampah Wirolaras di Yogyakarta, Selasa, 9 Agustus 2016.

Hingga saat ini, jumlah bank sampah di wilayah telah mencapai 405 unit berbasis rukun warga (RW), tapi tidak semuanya berkembang karena ada beberapa yang mati suri.

Meski demikian, BLH Kota Yogyakarta tetap mendorong wilayah untuk memiliki bank sampah sehingga semua rukun warga di Kota Yogyakarta memiliki bank sampah. Kota Yogyakarta memiliki 616 rukun warga.

Keberadaan bank sampah, kata Very, juga membantu warga di wilayah tersebut untuk memiliki komitmen tinggi memilah sampah sejak dari rumah tangga. Sampah anorganik yang masih memiliki nilai jual dikumpulkan kemudian "ditabung" di bank sampah.

Bank sampah kemudian menjual sampah tersebut atau menyulap sampah anorganik menjadi berbagai kerajinan yang bernilai ekonomi dan layak jual.

"Kami sudah bekerja sama dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranasda) Kota Yogyakarta untuk membantu pemasaran hasil kerajinan dari sejumlah bank sampah. Bisa diikutkan dalam berbagai pameran yang digelar," katanya.

Sedangkan untuk sampah organik diolah menjadi kompos. "Kompos yang dihasilkan juga membutuhkan pemasaran," katanya.

Selain melalui bank sampah, BLH Kota Yogyakarta berupaya memberikan pendidikan mengenai sampah dan pemilihan sampah kepada anak usia dini agar pemilahan sampah sejak dari sumbernya menjadi budaya warga di masa yang akan datang.

"Akan lebih mudah memberikan pemahaman mengenai sampah ke anak-anak. Harapannya, perilaku ramah lingkungan sudah terbangun sejak dini," ujar Very.

ANTARA


Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

12 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

16 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

52 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

56 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

4 Maret 2024

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.

Baca Selengkapnya

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.

Baca Selengkapnya

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman

Baca Selengkapnya

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya